Kira-kira setelah Hiatus lamaa polll dan cerita ini makrak lebih dari setahunn, kalean masih penasaran gazehh?
hmmm aku tunggu komentar kalian di kolom komentar ya gaisss, kalo emang masihh pada nungguin, aku janji deh langsung upload sampe selesai ehehehe soalnya draft nya udah selesai dari tahun lalu tapi karena satu dan lain hall jadi harus tertundaaaa.
Atau abis ini kita buat kelanjutan saquel nya ya?
****
"Semua masa ada orangnya dan semua orang ada masanya."
~pahlawandayy~
***
Happy reading!
.
.
.Terhitung 2 hari dari sekarang adalah malam pergantian tahun. Tanggal di kalender pun sudah menampakkan angka 29 desember yang berarti 2 hari lagi adalah pergantian tahun.
Tahun-tahun sebelum aleyda berpacaran dengan Irza, biasanya ia habiskan dengan teman-teman ataupun keluarganya. Namun tentu berbeda untuk kali ini. Ia sudah berpacaran bahkan berniat akan menikah dengan kekasihnya itu.
Mama dan papa tahun ini berkumpul di rumah bunda Maia bersama sanak keluarga lain. Begitupun dengan keluarga Irza, Nina sudah mewanti-wanti agar Irza dan aleyda menyusul ke Bali untuk menyambut pergantian tahun, namun sepasang calon pengantin ini menolak. Dengan alasan pekerjaan, akhirnya dengan berat hati Nina tidak lagi memaksa.
Jadi setelah pulang dari rumah sakit, keduanya memilih untuk pergi menuju Mall untuk berbelanja. Irza mengajak aleyda, Sam dan juga Jeremy untuk menghabiskan malam tahun baru di rumahnya. Kebetulan Fara juga mengatakan bahwa libur tahun baru kali ini ia akan berangkat ke Jakarta. Jadilah aleyda turut serta mengajak keluarga kecil sahabatnya itu untuk ikut acara bakar-bakaran di kediaman Irza.
Bahkan Irza juga mengundang Avi dan istrinya yang mau-mau saja saat diajak. Jadilah kini mereka tengah mempersiapkan segala nya untuk besok malam.
"Mamiii! Huaaa"
Aleyda membalikkan badan, Irza datang bersama Sam yang sudah menangis tak karuan, di susul jeremy yang berjalan di belakang irza.
"Eh? Kenapa ini?"
Aleyda gentian menatap Sam dan Irza, juga jeremy.
"Tadi Sam jatuh di Playground, mii." Jawab jeremy lirih. Ia bahkan bersembunyi di balik badan Irza membuat aleyda penasaran.
Ia bertukar pandang dengan Irza yang menjawab tatapan penasarannya tanpa suara.
Dia takut di marahi, kurang lebih itu yang aleyda tangkap.Aleyda menghela nafas. "Jere coba ke sini,"
Jeremy mengikuti permintaan aleyda, ia menunduk. Kentara sekali takut untuk di marahi olehnya. "Mas jere, kenapa kayak takut gitu lihat mami?"
Bocah delapa tahun itu terlihat tidak nyaman ditatap oleh perempuan yang ia panggil mami di hadapannya ini. Aleyda bahkan harus bersabar menunggu anak ini menjawab pertanyaannya.
"Aku ngga jagain Sam dengan baik, malah sibuk main. Jadi ngga tau kalo Sam jatuh." Aku nya, dengan mata yang sudah hampir menangis.
Lagi-lagi aleyda menghela nafas. Sam masih menangis meskipun tidak sekencang tadi dalam pelukkannya. Aleyda menunduk, mensejajarkan dirinya dengan jeremy.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGER
ChickLitAleyda tidak pernah menyangka jika kepulangannya ke Medan untuk menghadiri acara resepsi pernikahan Anastasya sepupunya, menjadi awal pertemuannya dengan seorang stranger. Ia pikir semua ini hanya sebuah pertemuan tidak sengaja, namun sayangnya sem...