Bab 21 - Story of Negeri Paman Sam

1.6K 93 0
                                    

Fyi---untuk kata kata kasar di sini gak akan di sensor ya, dan ada sedikit cerita 17+ yang tolong sekali bisa di pahami dari perspektif ataupun sudut pandang penulis.

Kalo gak suka boleh di skip kok, dan yeah please banget untuk bocil-bocil yang bergentayangan di bab ini, gak boleh di tiru yaa cantik, ganteng 🥰

***

"Belajarlah dari kesalahan yang terjadi di masa lalu karena berkat semua itu, kamu mampu berdiri seperti hari ini."

Han

***

Amerika serikat.

Beberapa tahun lalu...

Menjadi seorang yang bekerja di bidang pelayaran terkhusus engineer di sebuah perusahaan asing, tentu menjadi kebanggaan tersendiri.

Keluar masuk dari satu negara ke negara lain, menjadi suatu rutinitas sehari-hari.

Menjadi mekanik kapal juga, bukanlah sesuatu yang mudah untuk di dapatkan. Seperti pekerjaan lain, semua butuh proses pendidikan pula.

Tidak pernah terlintas dalam benak seorang Irzaldi kamandaka untuk bisa mencari pundi-pundi rupiah di bidang pelayaran. Ia besar dari dua keluarga militer yang cukup di segani pada masanya. Papinya seorang pilot penerbangan pesawat tempur, sedangkan maminya seorang putri dari jendral angkatan udara di Denpasar.

Memiliki saudari kembar yang sudah resmi menyandang gelar lulusan psikologi UNAIR, yang kini sudah melepas masa lajangnya. Irza merupakan anak kedua dari empat bersaudara, adiknya bernama Alvaro yang kini tengah menempuh pendidikan angkatan udara di Semarang, juga seorang adik perempuan bernama jelita---yang lebih cocok menjadi putrinya. Bayangkan, usia mereka berjarak terlalu jauh.

"Lo sama Indi putus?"

Indira Sica Joseph.

Indi, begitu ia biasa di sapa, merupakan seorang perempuan yang cukup berjasa dalam hidup Irza. Perempuan cantik berbola mata biru yang mampu memikat hati seorang Irza di usia remaja. Ya, mereka merupakan teman satu sekolah sejak duduk di bangku SMP yang kemudian memutuskan untuk berpacaran setelah lulus SMA.

"Hmm,"

"Kok bisa? Lo berdua itu kan kayak lem sama perangko, nempel mulu,"

Irza menatap pesisir pantai di hadapannya dengan pandangan menerawang. Di susul kekehan geli yang terlihat lebih mengerikan dari yang seharusnya.

"Gue tau ada sesuatu yang terjadi diantara kalian," ucap pria yang dipanggil dav oleh Irza.

Mata Irza menatap laki-laki disebelahnya dengan pandangan menerawang.

Satu demi satu adegan yang tidak sepantasnya terlihat dan terjadi itu, berputar begitu saja di kepalanya. Sesuatu yang seharusnya tidak lagi ia ingat sejak dua hari lalu. Sebuah momen tidak terduga yang ia dapatkan saat hari kepulangannya ke Indonesia menjadi bencana. Bencana yang membawanya ke jurang kebencian bernama cinta.

Mulai detik ini, ia memutuskan untuk tidak lagi jatuh cinta pada perempuan manapun, karena baginya, semua perempuan itu sama saja.

"Dia... Bercinta di balkon kamarnya."

"Bangsat!!"

Akhirnya, Irza menceritakan semua yang ia lihat dua hari lalu di rumah kekasihnya itu.

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang