By
hyyeye"Memasak apa?"
Taehyung tersentak sebab dorongan yang terasa di punggung serta kuncian kuat di pinggangnya. Sepasang lengan kokoh memeluknya dengan erat. Dengan sengatan aroma mahal dan juga jam tangan ratusan juta yang memeluk pergelangan tangan.
"Sudah pulang, kookie?" tanyanya memastikan. Tetapi akhirnya menyadari jika pelakunya merupakan seseorang yang tidak asing di dalam hidupnya ketika dengungan panjang diberikan. Taehyung melirik ke arah jam dinding yang sudutnya agak bersampingan dengan area dapur. "Kau pulang lebih cepat dari biasanya," komentar Taehyung.
"Apa yang salah dengan itu? Aku hanya ingin melihat istriku yang cantik ini memasak. Juga menemui kedua jagoanku lebih awal." katanya memberitahu. Taehyung hanya balas terkekeh. Sudah delapan tahun usia pernikahan mereka dan sikap Jungkook yang satu ini tidak pernah berubah. Taehyung sungguh kagum akan bagaimana cara sang suami membagi waktu untuk mereka di tengah padatnya jadwal pria itu dalam mengatur sepuluh ribu karyawan dibawah kuasa tangannya.
"Tetapi aku belum selesai menyiapkan makan siang," Taehyung berbalik, menghadap Jungkook yang kini melempar senyum untuknya. Taehyung menangkup tulang pipinya yang kokoh dan mengelus bekas luka memanjang di pipi sang suami yang seingatnya tidak sedalam ini.
"Tidak masalah. Aku bisa menunggu seperti ini." Taehyung terkekeh melihat bagaimana Jungkook dengan kekanak-kanakan menenggelamkan pelukannya dalam perpotongan leher Taehyung. Berusaha membaui tiap inci kulit Taehyung dengan rakus dan itu kembali membuat kekehan muncul kembali dari belah bibir Taehyung. Beruntung sop buatannya hanya menunggu matang hingga Taehyung dapat meladeni tingkah clingy suaminya ini sembari meninggalkan stove api itu menyala.
Taehyung mengelus surai jelaga milik Jungkook ketika pria itu kini tengah sibuk mendusel pada dadanya. Taaehyung baru saja akan menanyai soal aroma Jungkook sedikit berbeda ketika tiba-tiba ponselnya berdering. Benda itu terletak tidak jauh dari tempatnya berdiri.
"Akhh!" Taehyung berdesis lirih ketika Jungkook menggerit gigi di lehernya dan meninggalkan jejak basah, ia yang mulai terbawa permaianan suaminya itu menerima sambungan telepon tanpa melihat kembali si pemanggil.
"Halo sayang,"
Nah suara itu terdengan sangat familiar ditelinga. Hingga mata Taehyung yang sedari tadi terpejam mendadak melotot dengan horror. Dan otaknya terasa kosong ketika tangannya dengan patah-patah mengarahkan ponsel tepat diwajahnya. Nomor yang tertera merupakan kontak dengan panggilan teratas di ponselnya.
Nomor suaminya, Jeon Jungkook.
"Maafkan aku, kurasa kali ini aku tidak dapat pulang makan siang dirumah. Ada rapat mendadak dari klien. Tetapi aku janji untuk pulang sampai dirumah lebih awal."