BySenja itu Jimin memutuskan kembali ke kamar asramanya. Niatnya untuk segera mandi dan beristirahat terhenti ketika melihat Taehyung-teman satu kamarnya, tengah berdebat dengan kekasihnya, adik tingkat mereka bernama Jeon Jungkook.
Memang bukan sekali dua kali ini terjadi, karena Jimin memahami betul peringai Jungkook yang luar biasa pencemburu. Namun ia tidak pernah mengambil langkah maju untuk melerai mereka. Karena selama ini menjadi roomate Taehyung saja membuatnya kenyang akan tatapan tidak bersahabat yang sering Jungkook lemparkan padanya.
Akhirnya ia memilih memutar balik, meraih ponselnya dan berkata melalui sambungan telepon dengan Yoongi bahwa ia akan berada di kamar asrama pria itu hingga malam.
Atau-tengah malam, ia mendapati ruangan tempatnya gelap gulita. Jelas saja, semua orang pasti sudah terlelap dalam mimpi.
Ketika memasuki kamar ia mendapati kegelapan yang sama. Namun sama terdengar suara isakan tangis. Jimin menghela nafas, hal ini selalu terjadi ketika Taehyung bertengkar dengan Jungkook.
Tetapi Jimin memilih acuh sebentar karena ia benar-benar butuh tidur.Menaiki ranjang dibawah Taehyung dan segera merebahkan diri, menaiki alam mimpi masih dengan iringan isakan tangis Taehyung dari astas.
¤¤¤
Paginya Jimin terbangun dengan perasaan yang lebih baik. Ia membuka korden kamar mereka membiarkan cahaya masuk, tetapi membiarkan Taehyung terlelap diatas kasurnya.
Wajah kantuknya menyerit ketika terdapat ramai-ramai dari gedung asrama depan-gedung asrama yang diperuntukkan adik tingkatnya.Tetapi ketukan pintu mengalihkan rasa penasarannya, masih dengan tampang kebingungan Jimin menuju pintu demi mendapati Yoongi berdiri disana. Dengan seorang opsir polisi dibelakangnya.
"Hyung, terjadi sesuatu?"
"Jim, kita harus turun sekarang. Taehyung sedang dibawa untuk autopsi."
Jimin mendelik. "Hyung, apa-apaan, kau berkata seolah Taehyung telah meninggal."
"Dia memang sudah meninggal, sore kemarin ketika kau datang berkunjung."
Jimin menggeleng. "Hentikan candaan ini, hyung. Aku pulang tengah malam dan masih mendengarnya menangis."
"Taehyung dibunuh Jeon Jungkook! Lalu bajingan itu bunuh diri setelahnya."
Jimin mengerutkan kening dan dengan terburu naik ranjang Taehyung yang terletak diatas. Nihil. Ranjang itu kosong dan rapih, seolah tidak ditinggali semalam.Jimin turun dengan wajah pasi, lalu tiba-tiba sekelebat bayangan melintasi kamar mandi. Diiringi dengan suara cekikikan yang lantas membuat ketiganya mematung. Terlebih Yoongi dan Jimin, karena mereka mengenali betul suara cekikikan itu.
Suara milik Taehyung.