Find Out

4.2K 459 65
                                    

By

whitaee













Taehyung side!


Aku, Kim Taehyung. Mahasiswa jurusan teknik dari Universitas BG. Aku tinggal di asrama bersama Jimin- notabene roomateku. Akan tetapi, malam ini aku akan tidur sendirian. Kemungkinan.

"Tae-ah, Aku harus ke Busan sekarang" Aku menoleh ke arah Jimin yang sedang duduk di ujung tempat tidur. "Kenapa mendadak sekali?"

"Ibuku sakit"

Aku khawatir. "Astaga! Sampaikan salamku pada Ibumu. Lekas sembuh. Apa kamu pulang hari?"

"Kalau sempat mungkin aku akan pulang hari. Nanti aku kabari lagi" Aku mengangguk. "Baiklah. Hati-hati Jim"




—-




Setelah menyelesaikan segala aktivitasku hari ini. Aku kembali ke asrama pukul 6 sore dengan badan yang begitu lelah luar biasa.

Saat aku memutar knop pintu kamar, aku melihat Jimin yang sedang tidur memunggungi. Sebetulnya aku heran, kenapa Jimin cepat sekali pulangnya. Tapi kutepis semua prasangka buruk yang sedang bersarang diotakku ini dan segera bertanya. "Jim, kamu sudah pulang?"

"Sudah"

"Kenapa begitu cepat?"

"Tidak enak badan" dahiku mengerut kala mendengar jawaban Jimin yang begitu singkat. Apa karena sedang sakit, makanya Jimin seperti itu.

"Sudah makan? Kalau belum, ayo kita cari makan dan beli obatmu. Tapi aku mandi dulu ya?" Jimin berdeham. "Tidurlah sebentar. Akan kubangunkan nanti"

Aku segera melesat ke kamar mandi untuk membersihkan badanku yang lengket. Dari dalam, aku mendengar suara gaduh di kamarku. "Jimin-ah kamu sedang melakukan apa? Kenapa begitu berisik"

Tidak ada jawaban dari Jimin. Suaranya semakin berisik dan menyakitkan telinga. Otomatis aku mengambil handuk dan keluar untuk mengecek. Anehnya, Jimin masih asik tiduran dikasur. "Jim. Kamu tadi ngapain?"

"Tidak ada. Daritadi aku tidur"

Aku merasa bulu kudukku berdiri. Tapi tetap berusaha untuk berfikir positif. "Tapi kok tadi aku mendengar suara gaduh ya?"

"Perasaanmu saja. Tidak terjadi apa-apa" Aku mengangguk dan melanjutkan acara mandiku yang tertunda.

"Mungkin iya hanya perasaanku. Ah sudahlah"







"Ayo!" Ajakku. "Kemana?"

"Makan dan beli obatmu. Kita makan di kantin saja ya?" Aku mengenggam jemari Jimin dan menariknya.

Otakku terus bertanya-tanya akan sikap Jimin hari ini. Ia menjadi sangat cuek dan aneh. Jangan lupakan mukanya sangat pucat bahkan tangannya pun dingin sekali. Seperti bukan Park Jimin yang kukenal.




Fireee!!

Fireee!!

Fireee!!

Ditengah perjalanan, ponselku berdering. Di layarku tertera nama Jiminie. Tentu saja aku terkejut dan terheran-heran. Mengapa Jimin menelfonku saat Ia sedang bersamaku sekarang?

Dengan tangan bergetar aku menekan tombol hijau. "Ha— halo"

"Halo! Kenapa suaramu terdengar gugup begitu?"

"Jim.. bu— bukankah.. ki—"

"Apa sih Tae? Kamu tidak jelas. Aku menelfonmu untuk bilang bahwa aku akan berada di Busan selama 3 hari. Jadi jangan lupa kunci pintu kamar dan baik-baik selama aku tidak ada, okey?"

"Oo- keyy"

Aku lantas menoleh kebelakang. Jimin tersenyum padaku. Lebih tepatnya menyeringai. "Jadi kamu sudah tau aku siapa?"




FIN.




INFO!

Ini cerita nyata. Serius. Aku tahu ini dari temanku. Yang ngalamin ini kakak tingkat di kampusku. Beda jurusan sih samaku.

Tapi emang, konon katanya jalanan itu angker. Ga cuma itu aja, setiap malam pasti ada aja yang digangguin sama tu hantu.

Kejadiannya selalu sama. Nyamar jadi orang lain dan berujung dengan perkataan "oh. Jadi kau la tau aku siapo?" (Oh. Jadi kamu sudah tau aku siapa?)

Iya. Aku merinding. Memang tidak terlalu seram sih. Tapi kalau diceritakan langsung kalian pasti ikut merinding.

Your NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang