By
Yoongi kembali pada tengah malam. Pekerjaan ini adalah apa yang ia inginkan. Karena secara keseluruhan, ia mampu mengusai bidang ini. Menjadi komposer.Dari yang hanya kecil, kini karrirnya tidak dapat dilirik sebelah mata. Namun waktunya terpangkas habis untuk dapat berkumpul dengan adiknya, adik kandungnya. Taehyung.
Satu-satunya yang ia masih ia miliki sebelum orangtua mereka meninggal dunia.Yoongi nyaris selalu pulang tengah malam, dimana bocah berusia dua belas tahun itu telah tertidur pulas. Dan pengasuhnya telah kembali kekamar tidurnya. Yoongi hanya akan menjadi satu-satunya orang yang pergi kekamar Taehyung untuk mengecek anak itu telah tertidur pulas dalam ranjang baby blue-nya.
Namun ketika membuka pintu, Yoongi mendapati Taehyung ternyata tengah duduk diatas kasurnya. Pandangan mereka lurus bertemu karena ranjang yang langsung menghadap pintu kamar. Segera didekatinya bocah mungil itu.
"Taengie.. mengapa belum tidur?" Tanyanya lembut, mengusap rambut halus anak itu dan menyingkirkan lilitan selimut yang mampu menghabiskan napasnya. Bocah itu menatapnya dengan sorot gelisah serta gurat ketakutan.
"Hyung... ada sesuatu dibawah ranjangku.."
Yoongi tersenyum. Memeluk Taehyung sekilas sebelum membantunya kembali berbaring. Dan bergumamam tidak perlu takut. Setelah mengecup kening Taehyung dan memastikan Taehyung tertidur, Yoongi melirik kearah bawah ranjang itu lalu merunduk untuk menengoknya.
Ada Taehyung disana. Terlilit selimut yang sama dan dengan wajah luar biasa ketakutan serta keringat membasahi pelipisnya.
"Hyung.. ada sesuatu diatas ranjangku.."
¤¤¤