By
hyyeye“Menonton lagi?” tanya Jungkook sambil menggelengkan kepala. Dia mendekati Taehyung yang tengkurap diatas ranjang mereka. Merilekskan tubuh dipermukaan lembut alas tidur mereka dan Jungkook tidak melewatkan kesempatan untuk bergabung.
“Kali ini series yang mana?” tanya sambil mengamati Taehyung yang sibuk dengan keripik ditangan dan tangan lain yang sibuk mengganti kursor. Jungkook menggumamkan beberapa kalimat tentang kebersihan tangan dan menyebutkan Taehyung didalamnya. Sementara yang terlibat hanya nyengir lucu.
“Minggu ini series horror ggukie~ bagaimana menurutmu?”
“Horror ya? Kau tidak bosan mendengarnya terus menerus dariku.”
“Ini berbeda ugh! Cerita yang selalu kau ceritakan itu kuno dan sangat membosankan. Anak kecil bahkan tidak akan ketakutan sama sekali!” gertaknya dengan cibiran lucu. Jungkook tidak tersinggung sama sekali, dia hanya kembali bergumam kecil menguburkan kepala pada perut gembul Taehyung yang lembut dan hangat.
“Aku hanya ingin menghiburmu tahu, mana aku tau itu terdengar kuno.” dia mendusel lebih dalam membuat Taehyung mau tidak mau terkikik kecil. “Baik baik tuan tampan, aku menghargai usahamu itu, sangat. Sekarang bergeser sedikit karena aku sudah menjatuhkan pilihan pada tontonan kita malam ini.”
“Bagaimana satu cerita seram sebelum tayangan?”
“Oh astaga, Jungkook. Bisakah kita cuddle semalam saja tanpa cerita aneh yang katamu seram itu?”
Tidak ada balasan. Taehyung sampai tidak mengerti dengan pemuda sebagai suaminya itu yang kerap kali merjauk pada hal-hal tidak penting seperti ini. Melihat bagaimana ia semakin menguburkan kepalanya sudah membuat Taehyung menebak akan seperti apa wajah ngambeknya yang menyebalkan.
Hela napas, “Baik. Mungkin satu cerita saja?” si bayi besar Taehyung bangkit tanpa diminta. Dia duduk bersila dihadapan Taehyung dengan muka berseri. Taehyung bahkan tidak bisa menolak pada tingkah menggemaskan Jungkook yang biasanya jarang ditunjukan pada siapapun itu.
“Aku jamin cerita ini akan membuatmu ketakutan saking seramnya.”
“Try me, tuan seram.”
“Baiklah. Disuatu malam di gubuk tumpukan jerami ada seorang anak yang—
“Jungkook kau menceritakan itu kemarin.” potong Taehyung cepat. Jungkook melongo sepersekian detik seolah bertanya 'benarkah?' dengan tampang polos. Taehyung balas mengangguk.
“Bagaimana dengan seorang wanita yang terus menerus bertanya pada resepsionis rumah sakit dengan pertanyaan aneh dan tidak lama para anak kecil di bangsal anak-anak mulai menghilang—
“Kau juga sudah pernah menceritakan itu, ggukie.” sambar Taehyung dengan sabar. Matanya melotot kecil pada Jungkook jika ini adalah kesempatan terakhir sebelum dia akan benar-benar mengabaikan Jungkook dan menikmati series filmnya.
“Oke, aku tidak memiliki pilihan lain. Ini cerita terseram yang selama ini aku sembunyikan dengan rapat.” Taehyung melirik dengan sedikit minat dan muka yang nampak ogah-ogahan. “Aku jamin ini akan membuatmu sangat ketakutan.”
“Ini tentang kisah seorang pemuda.” mulai Jungkook nada khas mendongeng miliknya.
“Dia tinggal di dalam rumah sakit karena kondisinya yang harus dirawat dengan intensif disana. Pemuda itu nampak kritis dan nyaris tidak akan bertahan hidup.”
Jungkook tersenyum pada Taehyung yang kini mulai menaruh atensi penuh padanya ketika ia mulai menyajikan cerita seram yang berbeda.
“Setiap hari orangtua itu datang dengan cemas, kadang juga ada seorang pria lain yang ikut datang dan menunggui pemuda itu lama sekali.”
“Seperti sebuah keajaiban, pemuda itu akhirnya tersadar. Dia siuman dari koma dan pulih. Si pria yang menungguinya nampak begitu bahagia dan antusias. Dia memeluk pemuda itu dan menciumnya dengan sayang.”
“Jungkook mana bagian seramnya? Aku sudah tidak sabar.” Taehyung menyela ditengah narasi Jungkook yang berbelit-belit. “Itu bahkan nampak seperti cerita romansa bagiku.”
“Tunggu aku belum selesai, sayang.”
“Tetapi para dokter mengatakan jika si pemuda hilang ingatan total. Dan itu kemungkinan besar adalah permanen. Mereka menyarankan agar keluarganya selalu memberi dukungan agar ia dapat mengingat kembali,”
“Pria itu akhirnya dapat membawa si pemuda kembali pulang setelah berseteru dengan penjaga dan pemilik rumah sakit.”
“Pria itu menembaki kedua orangtua pemuda yang juga menghalangi. Akhirnya ia pergi setelah rumah sakit penuh dengan lautan darah.”
Mata Taehyung menyipit, berusaha mencerna kalimat Jungkook dan bagian seram yang tengah coba ia tangkap. “Kemudian pria itu membawa si pemuda ke tempat dimana mereka tidak akan dikenali. Membuat identitas baru dan hidup bahagia.”
“Pria itu menamai si pemuda dengan nama Jeon Taehyung.”
“T-tapi itu namakuuu...”
Jungkook melempar senyum pada Taehyung yang kini rautnya pasi oleh ketakutan luar biasa. Cerita seramnya kali ini memang luar biasa sampai pasangannya saja ketakutan sehebat itu.
“Bagaimana? Seram sekali bukan?”