WORLD'S BEST SCHOOL PSYCHOLOGIST

2.5K 318 43
                                    




Orginal stories by CreppyCrabs

(Dengan perubahan)



hyyeye




Ketika Taehyung berumur 12 tahun, Taehyung mengambil kesimpulan, bahwa seluruh orang di dunia, termasuk keluarganya sendiri, membencinya. Ia bukanlah anak yang bermasalah, namun orang tuanya memperlakukannya seolah dia anak yang nakal.

Sebagai contoh, ia harus tiba di rumah pukul 5 sore setiap hari. Ini jelas mengekang waktu bermainnya di luar rumah. Teman-temannya tak boleh berkunjung ke dalam rumah dan Taehyung juga tak boleh berkunjung ke rumah temannya. Taehyung harus menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya begitu ia tiba di rumah. Orang tuanya  juga menolak membelikannya video games dan memaksa ia membaca buku dan kemudian menulis laporan resensi buku itu untuk membuktikan bahwa Taehyung benar-benar membacanya.

Walaupun semua aturan itu membuatnya frustasi, itu bukanlah yang membuat Taehyung kecil merasa sedih. Yang benar-benar menyakitinya adalah kurangnya cinta kasih yang ditunjukkan oleh kedua orang tuanya. Ibu Taehyung adalah wanita bermulut pahit yang hanya bisa membuatnya merasa bersalah atas semua kesalahan yang ia lakukan. Ayah Taehyung hanya mengenal satu emosi: frustasi. Satu-satunya saat dimana ia berbicara pada Taehyung adalah saata ia berteriak kepada Taehyung karena nilai jelek yang ia peroleh. Sekali.

Cukup tentang mereka, sekarang mari bicarakan psikolog ditempat Taehyung sekolah. Dia adalah dokter Kim Seokjin. Seperti  kebanyakan sekolah lainnya, seorang psikolog selalu disediakan pada jam sekolah untuk mendampingi monseling bagi para murid, baik karena masalah emosi, akademis, sosial, perilaku, dan lainnya.

Jujur, Taehyung tak pernah melihat ada murid yang berbicara dengan dokter Kim. Setiap hari, Taehyung hanya akan melewati kantornya ketika ia dalam perjalanan ke kantin dan mengintip melalui kaca jendelanya. Ia selalu sendiri di sana, dengan kertas-kertas pekerjaannya.

Taehyung menduga anak-anak lain terlalu takut untuk membicarakan masalah mereka dengan seorang dewasa yang asing bagi mereka. Untuk alasan ini, butuh 3 minggu baginya untuk mengumpulkan keberanian untuk menemuinya di kantornya. Hari itu Taehyung akhirnya memutuskan untuk membicarakan masalahnya pada dokter Kim. Selama istirahat makan siang, ia berdiri di depan pintu kantornya dan mengetuk.

Melalui jendela, Taehyung bisa melihatnya mendongakkan kepalanya, tersenyum, dan melambaikan tangan untuk memanggilnya masuk.

Ia menyambut Taehyung dengan memperkenalkan dirinya dan menanyakan namanya. Dr. Kim adalah seorang pria bersuara lembut yang tampaknya selalu memancarkan kebaikan. Kurang dari 30 menit, Taehyung mencurahkan bertele-tele tentang betapa kejam perlakuan orang tuanya dan bagaimana mereka tidak memperdulikan dirinya sama sekali. Setelah beberapa lama, suara Taehyung mulai gemetar dan ia berhenti berbicara. Sang psikolog mendengarkan dengan sabar atas segala perkataan anak manis itu dengan tangan terlipat sambil sesekali mengangguk. Taehyung mengira ia akan mulai berbicara bahwa Taehyung salah paham dan orang tuanya mencintainya dan bla bla bla .... namun tidak.

Dr. Kim mencondongkan tubuhnya ke arah Taehyung sambil tersenyum dan berkata, “Kau tahu ... aku adalah psikolog sekolah terbaik di dunia. Aku berjanji akan memperbaikinya untukmu.

“Oke, tapi bagaimana caranya?” tanya Taehyung polos.

“Aku punya caraku sendiri,” jawab Seokjin saat itu, “Aku memegang teguh kata-kataku tadi. dalam sebulan, aku berjanji hubunganmu dengan orang tuamu akan berubah, lebih baik. Selamanya.”

Setelah berhenti sebentar, ia melanjutkan, “Namun, terlebih dahulu kau harus berjanji padaku. Kau harus berjanji bahwa kau akan kembali ke kantorku besok sepulang sekolah dan jangan katakan pada siapapun tentang percakapan kita hari ini. Ini akan menjadi rahasia kecil kita.”

Your NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang