HURT

1.3K 155 76
                                    

HURT

Menyakitkan... Sebuah kehidupan akan selalu berakhir dengan hal menyakitkan. Itu hal yang selalu jongin yakini. Bagaimana tidak meyakini hal tersebut jika kini jongin kesakitan. Di depan sana pacar jongin yang katanya mencintai jongin malah berciuman dengan sahabat jongin sendiri. Sahabat baik yang begitu jongin jaga hatinya kini menorehkan luka di hati jongin.

Hati jongin berdenyut kesakitan membuat jongin mau tidak mau mengepalkan kedua tangannya erat. Mencoba meredam emosinya yang bukannya mereda tapi malah semakin membara. bagaimana bisa sahabatnya sendiri menusuknya dari belakang? kenapa begitu tega?

jongin tahu jika park chanyeol pacar jongin yang sedang asik bercumbu dengan sahabatnya di depan sana adalah orang yang menyebalkan sekaligus sangat populer, tapi jongin tidak menyangka jika pria menyebalkan itu juga pembohong dan tidak setia. 

jongin kini merasa sudah tertipu dan juga sangat marah. jongin menghentakkan kakinya kuat-kuat dan berjalan melewati keduanya. tidak peduli dengan pandangan chanyeol yang kini mengarah kepadanya. tidak peduli dengan pandangan iba orang-orang padanya.

jongin tetap berjalan dengan mengangkat dagunya tinggi-tinggi, meski sakit hati tapi jongin bukan orang yang lemah dan chanyeol tidak bisa membuat jongin tumbang meski nyatanya chanyeol adalah orang yang jongin cintai. namun cinta bukan satu-satunya hal yang paling jongin puja di dunia ini.

karena nyatanya saat jongin sudah percaya akan cinta, penghianatan hadir dan membuat jongin kesakitan. seharusnya jongin tidak perlu percaya dengan chanyeol dna tidak perlu mencintai pria itu jika jongin tahu akan berakhir seperti ini.

jongin memasuki mobilnya dan segera pergi dari kampus dan pulang. menenangkan diri sepertinya adalah pilihan yang harus jongin pilih. penghianatan selalu menyakitkan untuk siapapun yang mengalaminya termasuk jongin.

begitu sampai di rumah jongin segera memasuki kamarnya dan mengurung diri di kamarnya. tapi bukannya menangis, jongin malah sedang menyusun rencana apa yang harus dia lakukan untuk membalas dendam akan sakit hatinya pada chanyeol dan juga sahabat baiknya.

hingga sebuah ide brilian hadir di kepala jongin, mata harus di balas dengan mata, hidung harus dibalas dengan hidung dan penghianatan harus di balas dengan penghianatan pula maka semua akan impas. jongin tertawa sendiri saat ide yang dibayangkan jongin terlihat menyenangkan.

jongin berjalan turun dan menemui ayahnya yang sedang duduk di ruang tengah rumahnya. ayah jongin adalah seorang profesor di perguruan tinggi negeri di kota tempat jongin tinggal. sebenarnya selama ini ayah jongin sedikit tidak suka dengan hubungan jongin dan juga chanyeol dan bermaksud menjodohkan jongin dengan salah seorang dosen muda teman bekerja ayah jongin. yang tentu saja sudah mapan dan juga tentunya bisa memenuhi semua kebutuhan jongin dan yang jelas tuan kim tahu siapa dan bagaimana si dosen muda itu selama ini.

jongin yang awalnya tidak setuju dengan ide sang ayah kini berubah pikiran karena chanyeol menghianatinya terlebih dahulu dan kini saatnya untuk balas dendam. mata harus di balas dengan mata dan penghianatan chanyeol tidak bisa dibiarkan begitu saja.

"ayah" panggil jongin setelah dirinya berdiri di depan sang ayah yang sedang sibuk dengan laptopnya entah mengerjakan apa.

"kenapa jongin? ada hal penting? kemarilah duduk disini" ucap ayah jongin sambil menepuk sofa kosong di sampingnya.

"aku akan menerima perjodohan ayah saja" ucap jongin membuat ayahnya kaget.

"kamu berubah pikiran?"

SEKAI CHANKAI ONESHOOT PT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang