marriage, love and pain - end
setelah puas menangis jongin baru tersadar jika putranya tidak ada di kamar yang sama dengannya. jadi jongin putuskan untuk mencari putranya setelah membasuh wajahnya. meski tidak mengurangi sembab yang ada tapi cukup membuat jongin sedikit lebih segar.
jongin sebenarnya tidak sanggup jika harus bertemu dengan seseorang saat ini tapi jongin harus tahu kemana putranya. setelah itu apa yang harus jongin lakukan? jongin menghela nafasnya panjang, mencoba menenangkan dirinya sekali lagi.
karena begitu mengingat sehun air mata jongin kembali mengalir. kenapa sehun harus pergi seperti ini? kenapa harus dengan cara yang begitu tidak jongin harapkan? kenapa sekarang? kenapa saat jongin sudah kembali membuka hatinya untuk sehun? kenapa saat jongin mulai percaya sehun akan menjadi kebahagiaannya saat itu pula sehun pergi meninggalkannya sendirian?
sehun pergi seolah takdir tidak ingin jongin bahagia. sehun pergi seolah jongin tidak seharusnya bahagia. setelah selesai dengan cuci muka yang sedikit lama dari biasanya jongin keluar dari kamarnya dan turun dari lantai 2 rumah utama menuju ke area dapur. siapa tahu masih ada maid yang bekerja dan jongin bisa menanyakan dimana putranya berada.
jongin sempat melihat jam dan sekarang hampir tengah malam, harusnya dae hyun sudah tertidur tapi kenapa tidak ada di kamar bersamanya? jongin tidak menemukan siapapun di dapur. memang akan ada siapa? ini sudah tengah malam. pasti semua orang sudah istirahat.
jongin kembali menghela nafasnya panjang dan kembali berjalan berkeliling, mungkin jongin akan bertemu seseorang yang bisa memberi tahu dimana putranya berada. langkah kaki jongin terhenti saat mendengar celotehan yang begitu jongin kenali.
"papa, kenapa balu pulang?"
"pekerjaannya baru selesai"
"bebek?"
"belum sempat dibelikan"
"napa?"
"mama nya dae sudah menangis seharian, jadi harus pulang"
"ya tudah dae nais juga sehalian"
"hei tidak boleh menangis seharian juga, nanti matanya dae hilang"
"papa jahat buat mama nais"
"tidak sengaja dae"
"tama taja"
"hei nakal sekali sih?"
jongin berjalan dengan cepat kearah dua suara yang samar terdengar itu. dua suara yang begitu jongin kenal. suara dae hyun dan juga suara sehun. jongin sampai di ruang tengah yang masih terang, ruangan itu berisikan sebuah tv super besar, sofa panjang yang nyaman untuk menerima tamu.
dan di sofa itu ada dua orang yang asik mengobrol, sehun duduk bersandar di sofa masih dengan jas yang dia kenakan tadi pagi lalu si kecil dae hyun yang sudah memakai piyama. bocah itu duduk di samping papanya sambil menggenggam jas yang sehun kenakan. terlihat tidak dekat tapi tidak mau di tinggal juga.
jangan lupakan wajah lelah sehun yang menahan kantuk begitu juga dengan dae hyun yang seperti menahan dirinya untuk tertidur. melihat pemandangan itu membuat jongin kembali menangis. ini sebuah mimpi ataukah ini adalah kenyataan?
langkah kaki jongin terasa berat saat akan berjalan mendekat kearah dua orang yang begitu jongin cintai, laki-laki menyebalkan yang sayangnya jongin cintai sejak awal pertemuan mereka, jongin bahkan dengan bodohnya masih saja mencintai sehun dengan semua yang sudah sehun lakukan, semua sikap menyebalkan sehun padanya ternyata tidak cukup untuk membuat jongin berubah menjadi membenci sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKAI CHANKAI ONESHOOT PT 2
Fanfickelanjutan cerita absurb book sebelah kumpulan oneshoot couple kesukaan 💕💕 Up suka2 Yang nulis mau chankai teros ato sekai teros... Trims