Hinako pov
"Boleh tanya ngak?"tanyaku mulai bingung dan melihat sekeliling dengan seksama.
"Apakah itu nona?akan saya dengarkan."jawab sigadis yg membawa biwa sambil terduduk itu.
"Dimana ini dan bagaimana bisa aku dibawa kesini?ini namanya penculikan lho."tegasku padanya sambil menguncang-guncangkan tubuhnya.
"Bukan saya yg memanggil nona,tapi muzan-sama dia ingin berbicara empat mata dengan anda."ucap sigadis biwa lalu memanggil para iblis bulan atas yg lain."Uwaaahhh kok para babu-babunya pada dipanggil juga,ngak enak nih perasanku."gumanku lalu mulai berkeringat dingin.
"Oya,oya nona kita bertemu lagi ya."sapa douma melambaikan tangannya padaku."Jijik aku."ucapku sambil memasang wajah jijik dan mual.
"Sudahlah jangan dengarkan dia,otaknya emang ngak beres daridulu."ucap akaza.
Aku hanya mangut-mangut aja.
"Hmm kalian...ini dulu manusia kan?iya kan?"tebakku saat merasakan aura samar dari tubuh para iblis itu.
Para iblis yg mendengarkan langsung terkejut.
"Bagaimana kamu tau?"tanya kokushibou heran.
Aku cuma memiringkan kepala kesamping dan tersenyum.
"Jangan meremehkanku ya,begini2 aku ini bukan orang asli sini hihi."ucapku sambil menyungingkan senyum manis.
"Iya lagipun kalian ini sudah hilang ingatan jadi aku ngak bisa menginterogasi kalian sayang sekali huh."lesuku lalu mulai duduk disebelah gadis biwa."Mana bos kalian kok ngak nongol?"tanyaku.
"Beliau masih ada urusan jadi bilang suruh ngumbul aja dulu."jawab gyokko keluar dari potnya.
"Wahhh pot yg sangat cantik sekali dimana kamu beli ini?"tanyaku kagum pada pot yg ditempati gyokko iblis bulan atas 5 itu.
"Kamu keren bisa keluar dari pot seperti itu,iblis bulan atas memang keren ya hihi."pujiku sambil memainkan pot yg ditempati gyokko dengan diputar-putar kekanan dan kiri.
"Ahh tidak juga hanya saja karena muzan-sama yg memberikan kekuatan inilah aku bisa jadi seperti ini."jelas gyokko bangga.
Aku hanya ber oh ria saja lalu memandang yg lain.Memang mereka sangat berbeda dari saat menjadi manusia,ada yg matanya 6,terus yg satu ini tubuhnya kayak ditato preman apa gimana ya,terus ada yg tubuhnya kecil kayak kurcaci mungkin cuma douma yg masih keliatan kayak manusia aja difisiknya tapi tubuhnya bagian dalam busuk banget.
"Hmm habis ini ada festival musim panas mau ikut?"tawarku mengajak para iblis bulan atas yg langsung kaget.
"Eh tapi kami ini iblis mana mungkin bisa?dan lagi kalau ada pemburu iblis kami bisa dibasmi."tolak hantengu mentah2.
"Ah aku ngak ngajak kamu kok kamu disini aja ya."ucapku santai.
Hantengu lansung memutih dan duduk disudut ruangan."Kalian ini lalu aku kalian anggap apa?aku kan juga hashira dan lagi aku pemburu iblis yg sudah membunuh banyak iblis dibawah kalian ini."jelasku sambil geleng2 kepala.
"Tapi kayaknya aku harus segera kembali,ada orang yg menungguku disana."ucapku sedih lalu menundukkan kepalaku sampai poni rambutku menutup wajah.
Para iblis bulan atas langsung merasa bersalah dan mulai menghampiriku.
"Anuu kalo bisa aku akan ikut lagian aku bisa ngubah tubuhku."ucap akaza malu2.
"Oya,oya akaza-dono sejak kapan kamu malu2 dihadapan gadis sungguh menjiji-BUUAAKKKKK.
"MATI AJA SANA."teriak akaza memukul douma keras."Izinkan aku ikut ada yg mau kutanyakan padamu yamada hinako bukan mikoo sang peramal masa depan."ucap kokushibou.
"Nona apakah saya harus memberi tau muzan-sama?"ijin nakime sang iblis bulan atas pembawa biwa.
"Kenapa kamu tanya padaku tentu saja,bukankah dia tuanmu sebagai bab-maksudku sebagai anak buah sudah seharusnya setia pada majikan."ucapku nyengir.
"Tadi dia mau bilang babu kan?"bisik yg lain.
"Baiklah tapi nona mohon ijinkan aku memberikan ini padamu."ucap nakime memberikan jepit rambut berbentuk bunga sakura warna hitam.
"Hmm mencurigakan,tapi ini ngak dimasuki hal aneh kan?"cemasku saat mengambil jepitan itu dari tangannya."Saya jamin tak ada hal aneh disana sungguh."ucap nakime bersumpah.
"Kalian ini memang iblis bulan atas tapi lucu sekali,mungkin aku sedikit tertarik pada kalian hehe."kataku mulai memakai jepitan rambut itu."Cocok kamu sungguh cocok memakai apapun."puji marjan yg langsung nongol entah dari mana.
"Uwaaa jantungku hampir lepas,kukira ada apa huuuhh ternyata cuma kamu toh,lah ngapain kamu kesini marjan sialan?!"amukku lalu mulai mengeluarkan belati yg kubawa.
"Kalo galak2 ngak laku lho."ejek douma sambil sembunyi dibelakang akaza.
Ni anak kalo mau ngehina terus terang aja ngak usah kayak gitu juga,pikiran gue jadi kemana-mana nih."Cincin dari siapa itu?"tanya muzan sambil menunjuk cincin yg kupakai.
Aku melihat cincin itu lalu melepasnya dan memasukkannya kekantung bajuku.
"Cincin peninggalan."jawabku singkat
Muzan memandang tajam wajahku yg tengah membeku setengah mati lalu mulai berdehem dan menjauhkan wajahnya dari wajahku.Hinako pov end
"Jadi ada apa?,kenapa kamu memanggiku kesini?"tanya hinako mulai memuncak.
Muzan hanya terdiam lalu mulai menggandeng tangan hinako lalu mengajaknya keluar dari ruang dimension buatan nakime.
"Nakime aku keluar bentar ya,cari angin."ucap muzan sambil menarik tangan hinako.
"Baiklah muzan-sama tolong berhati-hati ya."jawab nakime mulai menutup fusuma yg ada diatas gravitasi.Muzan mulai mengajak hinako berlalu sambil mengandeng tangannya erat,pada saat itu masih malam dan tak ada orang yg berani keluar karena rumor tentang iblis jahat.
"Kamu mau mengajakku kemana setan?ini sudah malam dan sangat dingin lho."keluh hinako sedikit mengosok kedua tangannya agar hangat sambil ia tiup2 udara dimulutnya agar hangat,lalu muzan memeluk tubuh hinako pelan dan memakaikan jaket yg dipakainya dipunggung hinako.
"Makasih,tumben ngapain kamu ngajak aku kesini gabuts kah?"tanya hinako heran sambil berjalan beriringan dengan muzan.
"Kamu tau aku sangat mencintaimu dan sungguh dari dalam lubuk hatiku yg terdalam."unggap muzan sambil mengandeng tangan hinako.Hinako hanya terdiam,dia tak tau harus menjawab apa karena sekarang dilubuk hatinya kyoujurou adalah orang yg ia sayangi dan lagi kyoujurou satu-satunya mentarinya.
"Marja-maksudku muzan bukankah kamu bilang kamu sangat mencintaiku?maka lepaskanlah aku."mohon hinako sambil meneteskan sedikit air matanya.//kemampuan akting nomor satu//
Muzan yg melihat sangat tak tahan dan akhirnya mau melepaskannya tapi dengan syarat dia harus mau jadi pasangannya saat muzan menyerang rumah kagaya dan membasmi semua pemburu iblis.
Hinako lalu terkejut dengan syarat yg diberikan oleh muzan dan menolaknya mentah2.
"Apa maksudmu?!,kamu mau membunuh oyakata-sama mana mungkin kubiarkan itu terjadi."geram hinako mulai menjaga jaraknya dengan muzan."Kamu sungguh mencintai lelaki lain kan?"tebak muzan dan itu sangat menusuk hinako.
Ungkapan yg dibuat oleh muzan membuat hinako sedikit merasakan sesak didada.
"Kalo kamu sudah tau,jangan tanya kalo gitu huuh."gerutu hinako mencibirkan mulutnya.
Muzan yg melihat tingkah imut hinako jadi ingin segera melahapnya.
"Jadi om marjan gimana kalo kita selesaikan ini sekarang?,lagipula hidupku sudah tak lama lagi."tukas hinako mulai menyiapkan posisi menyerang agar muzan tak semudah itu melukainya.
"Sayang sekali tapi tidak untuk hari ini,mungkin kita akan bertemu di lain waktu,dan lupakan kalo aku pernah memanggilmu kesini."ucap muzan lalu menyentil dahi hinako dan membuat hinako pingsan seketika."Gawat aku akan pingsan,pandanganku mulai memburam...siapa saja tolong...kejar dia jangan sampai lolos...ughh....semuanya jadi gelap...."ucap hinako lalu mulai hilang kesadaran.
"Koko-chan ada apa ini apa yg terjadi?"panik rey yg kebetulan menjalankan misi disana.
"Gawat tubuhnya dingin sekali cepat bawa dia kerumah."suruh ryo saat memeriksa dahi hinako dan nadinya.
"Kalian duluan saja ada sesuatu yg harus kuurus soalnya."ucap ryu melesat pergi masuk menuju dalam hutan yg dilalui oleh muzan.
"Hati2,ryu."ucap rey dan ryo lalu bergegas kembali kerumah untuk mengantar hinako yg tengah pingsan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIMETSU NO YAIBA Stay with me
Fanfiction[END] KYOUJUROUXREADERXMUZAN Seorang gadis SMA tidak sengaja tertabrak truk saat perjalanan pulang,dan saat terbangun dia tersadar di dunia lain. Dimana saat itu dia mendapat kesempatan untuk hidup sekali lagi. Di dunia yg terdapat banyak oni(iblis)...