Voldemort menginginkan Harry Potter!

83 8 0
                                    

Hari berlalu, Hari ini Alya akan berangkat ke Hogwarts untuk tahunnya yang ke-6. Walaupun begitu banyak rintangan yang akan ia hadapi, Alya akan selalu siap.

Sesampainya di Hogwarts, Alya melirik meja Slytherin dan tidak ada Draco disana, Alya tau kini Draco menjadi salah satu dari para pelahap maut. Tapi setidaknya dia ada di Hogwarts untuk kelulusannya tahun ini.

                ***

Anak anggota laskar Dumbledore berkumpul di kamar kebutuhan. Semua anak sedang duduk beristirahat sejenak.

Lukisan Ariana terbuka dan muncullah Neville dan berseru. "Aku punya surprise untuk kalian! Lihat ini siapa! Sudah kubilang, kan?”

Harry muncul di ruangan di balik jalan tembus, terdengar suara orang orang memanggil namanya. Seperti baru habis memenangkan final Quidditch saja.
”HARRY!” ”Itu Potter, itu POTTER!”

“OK, OK, tenang,” seru Neville.

”Di mana kita?" Tanya Harry.

”Kamar Kebutuhan, tentu saja,” sahut Neville. ”Melebihi apa yang kita harapkan, kan? Carrow bersaudara mengejarku, aku tahu hanya punya satu kesempatan aku berhasil mencapai pintunya, dan seperti ini yang kutemukan. Well, tak seperti ini waktu aku datang, jauh lebih kecil, hanya satu tempat tidur gantung dan hanya ada gantungan Gryffindor. Tapi, jadi makin besar saat lebih banyak anak Laskar Dumbledore tiba."
              ***

Seluruh anak berkumpul di Aula depan dan Snape sedang berbicara tentang Harry Potter, seketika orang yang dibicarakan keluar dan pintu Aula terbuka lebar. Snape mengeluarkan tongkatnya, dengan cepat McGonagall melindungi Harry. Pertarungan antara McGonagall dan Snape terjadi, tetapi Snape tidak menyerang dan hanya menghindari serangan McGonagall. Karena kewalahan menghindari serangan McGonagall, Snape akhirnya melarikan diri lewat jendela. Seluruh anak bersorak, McGonagall menyalahkan api untuk penerangan tapi tiba tiba ada suara bisikan tetapi semua anak bisa mendengar,

"Aku tahu kalian bersiap untuk bertempur." Terdengar jeritan diantara siswa-siswa,
beberapa diantaranya saling mencengkeram, mencari-cari sumber suara dalam kengerian.
“Usaha kalian sia-sia, kalian tidak bisa melawanku. Aku tidak ingin membunuh kalian. Aku sangat menghormati guru-guru Hogwarts. Aku tidak ingin menumpahkan darah sihir.” Aula sunyi senyap sekarang, kesunyian yang menantang gendang telinga, yang terlalu berat untuk disangga oleh dinding. "Berikan Harry Potter kepadaku, dan mereka tidak akan tersakiti. Berikan Harry Potter padaku, dan aku akan meninggalkan sekolah tanpa menyentuhnya. Berikan Harry Potter padaku dan kalian akan diberi penghargaan.”

Alya menutup telinganya, terdengar suara Voldemort yang ingin meminta Harry Potter.

“Kalian mempunyai waktu hingga tengah malam." Kesunyian kembali menelan mereka. Setiap kepala menoleh, setiap mata tampaknya berusaha mencari Harry, membuat Harry membeku dalam ribuan tatapan mata.

"Dia disini! Potter disini! Tangkap dia!" Teriak Pansy Parkinson.

Tampak terbentuk gerakan besar-besaran. Anak anak di depannya berdiridan menghadang, Kemudian anak-anak Hufflepuff dan hampir bersamaan, anak-anak
Ravenclaw, mereka semua membelakangi Harry, semuanya malah menghadap Pansy.

“Terima kasih, Nona Parkinson,” kata Prof. McGonagall dengan suara tercekat. “Kau boleh meninggalkan aula duluan bersama Mr. Filch, jika anggota asramamu sanggup mengikuti.”

Prof. McGonagall turun dari podium guru untuk memandu siswa dibawah umur untuk mengikuti yang lain. “Tidak boleh, Creevey, ayo! Kau juga Sanfoy!”

Alya dan Colin berjalan pergi menuju ruang evakuasi, tapi Alya ingin ikut bertempur untuk melindungi Hogwarts. Alya membalikkan badannya dan berlari kembali menuju keluar kastil.

"Hei! Mau kemana? Professor McGonagall menyuruh kita untuk evakuasi." Kata Colin mencegah Alya pergi.

"Tapi Colin, aku ingin melindungi Hogwarts." Bantah Alya.

"Kita masih dibawah umur!" Teriak Colin mencegah.

"Terserah!" Alya menepis tangan Colin. "Kau tidak bisa menghentikan aku kali ini! Jika kau ingin ikut ayo, kalau tidak jangan cegah aku!"

"Baiklah aku ikut denganmu, tapi kita harus selalu bersama dan melindungi satu sama lain." Kata Colin setuju. "Jangan sampai terpisah.

"Baiklah." Alya mengangguk dan berlari keluar kastil.

{Tunggu cerita selanjutnya ya!}

{Maaf jika banyak typo dan aneh :( }

Gryffindor women and Slytherin men [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang