~~Aku menuju ruang keluarga untuk menemui Mama dan Papa. Saat menuju ruang keluarga aku mendengar Mama dan Papa membicarakan keluarga Potter.
"Sekarang bagaimana anaknya James Potter? Pasti seumuran dengan anak kita." Tanya Mama ke Papa.
"Tidak mungkin seumuran dengan anak kita, anaknya lahir lebih tua satu tahun dari Alya." Ucap Papa.
"Tanyakan saja pada anak kita, pasti dia tau anak James Potter." Lanjut Papa.
Aku sampai di ruang keluarga dan menyapa Mama dan Papa.
"Hai Ma, Pa." Ucapku sambil duduk di kursi keluarga.
"Tadi aku dengar Mama dan Papa mau tanya apa?" Lanjutku.
"Ini, mama mau tanya anaknya James Potter. Kamu kenal gak keluarga Potter?" Tanya Mama.
"Ouh kenal lah ma, dia bernama Harry Potter dia masuk di asrama Gryffindor. Dia lebih tua satu tahun dari aku." Ucapku menjelaskan.
"Dia masuk asrama Gryffindor seperti Lili dan James dulu." Ucap Papa menatap Mama.
"Memangnya kenapa Ma tanya tentang hal ini?" Ucapku sambil mengambil sepotong roti kering yang ada di toples meja keluarga.
"Mama cuman mau tau saja. Dia pasti seperti orang tuanya. Bagaimana ciri ciri anak itu?" Tanya Mama.
"Bermuka tampan, berkacamata bulat, dan ada luka petir di dahinya." Jawabku.
"Luka?" Pekik Papa.
"Pasti itu luka yang diberikan Voldemort saat menyerang Lili dan James dulu." Bisik Mama ke Papa.
Saat membicarakan keluarga Potter, telefon rumah berbunyi.
"Cring,.. cring.." Suara telefon rumah berbunyi.
"Biar aku saja yang mengangkatnya." Ucapku berdiri dari kursi keluarga. Aku mengangkat telefon dan mendekatkan telefon tersebut ditelinga ku.
"Selamat siang, dari keluarga Sanfoy disini." Ucapku.
"Selamat siang, bisa bicara dengan Narnia Sanfoy?" Ucapnya.
"Oh itu Mama saya, sebentar ya saya panggilkan Mama saya." Ucapku.
"Maaa... Ada telefon untuk Mama..." Teriakku memanggil Mama.
"Iya.." Teriak Mama datang menghampiri.
"Siapa sayang?" Tanya Mama.
"Entahlah." Ucapku sambil mengangkat bahu.
"Halo? Dengan Narnia Sanfoy disini." Ucap Mama di telefon. Mama berbicara dengan seseorang di telefon. Tiba-tiba Mama memanggil nama yang menelfon nya.
"Oh Narcissa, apa kabar kamu?" Seru Mama. Aku kembali duduk di kursi tamu. Papa bertanya padaku siapa yang menelepon Mama.
"Siapa?" Tanya papa.
"Gak tau, kalau gak salah Narcissa, Narcissa gituh." Jawabku.
"Ohh Narcissa." Kata papa sambil mengangguk paham. Setelah sekian lama mama berbicara di telepon, Mama kembali ke ruang keluarga.
"Narcissa ngapain telepon?" Tanya papa.
"Cuman tanya kabar aja." Ucap mama kembali duduk di kursi keluarga.
"Kok lama banget bicaranya?" Tanya papa.
"Sekalian ngobrol bentar dong pa. Kan udah lama gak ngobrol bareng." Ucap Mama.
"Ngobrolin apa Ma?" Tanya papa sambil menatap Mama.
"Ya seperti biasa." Ucap Mama.
"Oh iya katanya anaknya sudah besar dan sudah masuk ke Hogwarts loh." Lanjut Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gryffindor women and Slytherin men [End]
FantasiaBagaiman jadinya jika perempuan Gryffindor dan laki laki slytherin bertemu? Apakah saling membenci atau malah sebaliknya?? {End} {Makin kebawah makin seru!} Semua tokoh disini milik JK Rowling. (Beberapa ada tokoh tambahan dari ku) Cerita ini hanyal...