Snape mengambil alih posisi guru Pertahanan Ilmu Hitam.

84 9 0
                                    

Hari hari menjadi begitu cepat bagi Alya saat dirumah. Kini semua barang-barangnya sudah siap dikoper dan berangkat ke Hogwarts kembali untuk tahunnya yang ke-5. Saat di stasiun King cross, Alya hanya gemetar dan juga tidak siap untuk kembali ke Hogwarts. Untuk itu Alya hanya berjalan seperti bumerang yang sedang dilemparkan oleh si empunya bumerang. Dia sangat gelisah apa yang akan ia katakan nanti saat bertemu dengan Draco.

"Dear, kamu kenapa?" Kata Narnia-ibu Alya, yang menyadari kegelisahan anaknya. "Sepertinya kamu sangat cemas? Ada apa?"

"No, Mom." Jawab Alya dengan wajah kebingungan. "Aku hanya ingin berjalan mondar mandir seperti ini."

Kereta Perjalanan menuju Hogwarts dimulai, sepanjang jalan Alya hanya terdiam dan hanya memandang ke arah jendela kereta. Alya duduk bersama Colin dan Dennis Creevey.

"Dia kenapa?" Tanya Dennis ke Colin.

"Entahlah, sejak pulang dari Hogwarts tahun kemarin sampai sekarang seperti itu." Jawab colin sambil mengangkat bahunya.

"Coba tanya ke Alya. Siapa tau dia mau menceritakan kepada kita." Saran Dennis.

"Baiklah." Jawab Colin setuju.

"Alya, kamu kenapa sih?" Tanya Colin. "Sejak pulang dari Hogwarts sampai mau kembali lagi ke Hogwarts kamu selalu termenung, wajah yang di tekuk, selalu melamun, dan tidak memperlihatkan sifatmu yang dulu."

"Benarkah begitu Colin?" Tanya Alya yang memalingkan wajahnya dari jendela dan menatap Colin.

"Kamu ada masalah apa? Cerita dong!"

"Tak ada masalah Colin." Jawab Alya.

"Dengarkan aku!" Kata Colin sambil mendekatkan badannya. "Ginny putus dari Michael Corner."

"Benarkah?" Kata Alya terkejut. "Kok bisa?"

"Denger denger sih, karena Michael Corner tidak menghargai kemenangan Quidditch Gryffindor saat bertanding melawan Ravenclaw dan Ginny menganggap dia pecundang, akhirnya mereka putus deh. Dan sekarang kabarnya Ginny pacaran sama Dean Thomas." Jelas Colin.

"Wahh, nanti kita bisa minta Ginny mentraktir kita." Kata Alya dengan tertawa.

Colin hanya tersenyum melihat Alya tertawa. "Nah gitu dong, ketawa." Kata Colin sambil menepuk pundak Alya. "Gini nih yang aku suka."

"Ihh dasarrr!" Kata Alya sambil mencubit kedua pipi Colin, Dennis hanya tertawa melihat mereka. Saat menghadap ke belakang dan mencubit pipi Colin Alya melihat Draco lewat didepan pintu kursi kereta dan hanya sekilas melihatnya. Alya lepaskan cubitannya dan kembali terdiam.

"Diam lagi." Kata Colin sambil menggeleng pasrah.

Mereka sampai di Hogwarts dan masuk menuju ke Great hall untuk melihat anak tahun baru dan makan malam.

Anak tahun baru selesai diseleksi, Waktunya seluruh siswa makan malam. Alya melihat ke arah kursi para Professor. Ia melihat ada seseorang yang duduk disebelah Snape.

"Siapa orang yang duduk di sebelah Snape?" Tanya Alya kepada siapa saja yang mendengarnya.

"Entahlah." Kata Colin yang melahap telur yang ada di piringnya.

"Dia adalah Horace Slughorn, dia akan menjadi salah satu guru yang akan mengajar di sini." Jawab Dean Thomas yang duduk di depan Colin.

"Apa dia pengganti Umbridge?" Tanya Alya sekali lagi.

"Sepertinya begitu." Jawab Dean Thomas.

"Kami gembira menyambut anggota baru dalam staf guru tahun ini. Profesor Slughorn." Kata Professor Dumbledore sambil memperkenalkan guru baru tersebut. Slughorn berdiri dan melambaikan tangannya dan kembali duduk. "Dia adalah rekan kerja lamaku yang telah setuju mengajar Ramuan."

"Ramuan?" Pekik Alya. "Bukankah Snape yang mengajar ramuan?"

Kata 'ramuan' menjadi bergaung di seluruh ruangan ketika anak anak bertanya-tanya sendiri apakah yang mereka dengar benar.

"Sementara itu," kata Dumbledore, mengeraskan suaranya sehingga mengatasi dengung gumam. "Professor Snape akan mengambil alih posisi guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam."

Sontak anak Slytherin langsung bertepuk tangan meriah, Alya melirik ke arah meja Slytherin, seluruh anak bertepuk tangan kecuali Draco Malfoy yang hanya melamun.

"Ada apa dengannya?" Gumam Alya. "Biasanya dia yang bertepuk tangan dengan keras jika kemenangan terjadi pada asramanya."

"Bukankah, jabatan itu terkutuk?" Kata Colin berbisik dan mendekatkan wajahnya. "Tak ada yang bertahan lebih dari setahun, contohnya Quirrell malah mati, Gilderoy Lockhart juga berbohong tentang cerita cerita yang ia buat, Remus Lupin ia juga kepergok sebagai manusia serigala, terus Alastor, ia juga mengajar sampai akhir tahun saja dan Umbridge yang kabur dari Hogwarts."

"Dia mungkin cuma mengajar Ramuan cuma sampai akhir tahun ajaran." Jawab Alya. "Slughorn itu mungkin tak mau mengajar jangka panjang."

Dumbledore tidak berkata apa-apa lagi soal penunjukan guru, melainkan menunggu beberapa detik untuk memastikan suasana sudah hening total sebelum dia melanjutkan perkataannya.

"Seperti yang kalian tau, Lord Voldemort dan para pengikutnya sekali lagi bebas dan semakin kuat." Keheningan rasanya menjadi tegang dan genting ketika Dumbledore bicara. Alya sekali lagi melirik Draco. Draco tidak sedang memandang Dumbledore, melainkan hanya menundukkan kepalanya dan melamun, seolah menurutnya kata-kata Kepala Sekolah tak layak mendapat perhatiannya.

"Aku tak dapat menekankan dengan cukup kuat betapa bahayanya situasi saat ini, dan kita semua di Hogwarts harus berusaha sekuat kita untuk memastikan kita aman. Kubu
pertahanan sihir kastil ini telah diperkuat selama musim panas, kita dilindungi dengan cara- cara baru yang lebih kuat, tetapi kita masih berjaga dengan amat hati-hati supaya jangan sampai terjadi kecerobohan dari pihak murid atau anggota staf guru. Maka aku
menganjurkan agar kalian mematuhi peraturan keamanan yang diberlakukan guru-guru kalian, betapapun menjengkelkannya itu bagi kalian terutama peraturan yang melarang kalian di luar tempat tidur selewat jam yang ditentukan. Aku memohon dengan sangat, seandainya kalian melihat sesuatu yang aneh atau mencurigakan di dalam ataupun di luar
kastil, segeralah laporkan pada anggota staf guru. Aku berharap, dalam bersikap, kalian
selalu mempertimbangkan keselamatan kalian sendiri dan juga keselamatan yang lain." Kata Dumbledore panjang lebar memberitahu seluruh siswa untuk berhati-hati.

"Aku tidak menyangka Voldemort telah kembali." Kata Alya sambil mendengus pasrah. "Aku tidak ingin ada kekacauan yang akan terjadi di Hogwarts."

"Kalau kita bersama, kita pasti akan bisa memerangi Voldemort, dan para pengikutnya." Kata Colin. "Jadi jangan cemas."

"Tetapi sekarang, tempat tidur kalian sudah menunggu, sehangat dan senyaman yang
kalian harapkan, dan aku tahu prioritas utama kalian adalah beristirahat supaya siap menerima pelajaran esok pagi. Karena itu, mari kita saling mengucapkan selamat tidur." Lanjut Dumbledore.

Seluruh anak pergi meninggalkan Great hall, Alya yang berjalan menuju ke asrama bersama Colin masih berpikir keras, bagaimana caranya Voldemort bisa semakin kuat.

"Colin, bagaimana bisa Voldemort bisa semakin kuat?" Tanya Alya tiba tiba. "Dan pengikutnya semakin banyak."

"Entahlah, sejak kita kelas 3 Voldemort telah kembali." Jawab Colin. "Oleh karena itu Harry Potter membuat Laskar Dumbledore Army."

"Oleh karena itu kita harus selalu waspada dan berhati-hati dalam kondisi apapun." Kata Alya sambil membuka pintu asrama. Mereka tiba diruang rekreasi, dan berpisah disana dan kembali ke kamar masing-masing.

{Tunggu cerita selanjutnya ya}

{Maaf jika banyak typo :( }

Gryffindor women and Slytherin men [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang