anggota laskar Dumbledore

72 9 1
                                    

Hari hari telah berlalu. Saat musim salju tiba, Harry dan sahabatnya mengadakan pertemuan rahasia di Hog's Head dan merekrut 24 orang dari Gryffindor, Hufflepuff, dan Ravenclaw. Aku dan Colin berjalan menuju Hog's Head. Sedangkan Ginny berangkat lebih dulu bersama Michael Corner.

"Ada apa Harry dan teman temannya membuat pertemuan rahasia ini?" Tanya Colin.

"Entahlah, aku tidak tahu." Jawabku sambil mengangkat bahu. "Sepertinya kalau kita bertemu di kastil atau di great hall, kita akan dihukum oleh Umbridge."

"Ya bisa jadi sih." Ucap Colin sambil mengangguk. "Tapi aneh kenapa anak Slytherin tidak diberitahu?"

"Kenapa aneh? Kalau memberitau anak Slytherin, kalau kita sedang membuat pertemuan rahasia bisa bisa kita diadukan ke Umbridge." Ucapku. "Dan tentu saja kita akan dihukum. Pluss anak Slytherin sangat menyukai jika hal ini terjadi."

Kita sampai diHog's Head. Kita berkumpul didalam satu ruangan. Hermione membuka percakapan. Dia memberitahu bahwa, Hermonie Ron dan Harry mengajak kita bergabung ke anggota laskar Dumbledore. Kemudian, Hermione membuat piagam pembentukan yang harus ditandatangani anggota LD (dengan memasukkan nama mereka), dan piagam tersebut telah dimantrai untuk mengetahui siapa saja yang mengkhianati kelompok ini. Seluruh anak yang ada disana menulis nama mereka satu persatu termasuk aku dan Colin. Setelah selesai, kita kembali ke Hogwarts. Saat sedang kembali ke Hogwarts bersama Colin Argus Filch sedang membawa tangga.

"What's?" Umpatku.

"Why?" Tanya Colin.

"Lihat Argus Filch, dia sedang membawa tangga." Kataku sambil meremas bajuku. "Pasti Umbridge membuat peraturan lagi."

"Benarkah begitu?" Kata Colin. "Kalau begitu kita lihat peraturan apa lagi yang datang."

Aku dan Colin berjalan menuju tempat pengumuman. Argus Filch sedang memaku dan menggantung peraturan baru tersebut. Peraturan baru tersebut adalah seluruh siswa tidak boleh berkumpul lebih dari 3 orang.

"Peraturan apa lagi ini?" Kataku lesu. "Tidak sekalian buat peraturan seluruh siswa hanya boleh makan satu kali dalam satu minggu. Biar pada kurus kering kelaparan."

"Sudahlah Alya, kita pergi saja." Ucap Colin sambil menggandengku pergi dari tempat menjengkelkan tersebut.

"Aku ingin segera pulang kerumah saja daripada tersiksa seperti ini." Kataku. "Mom dan dad gak pernah membuat peraturan seperti ini dirumah."

"Apalagi orang tuaku seorang muggle. Mereka tidak akan membuat peraturan konyol seperti ini." Jawab Colin.

~~Sore hari tiba, aku seperti biasa berjalan keluar asrama sendirian. Saat sedang berjalan aku melihat Draco sedang bersandar di pohon. Aku menghampiri Draco.

"Hai Draco, how are you today?" Sapa ku hangat.

"Hari yang indah." Jawab Draco sambil mata tertutup. "Bagaimana harimu?"

"Good." Jawabku. "Dimana Goyle dan Carbbe?"

"Mereka sedang diasrama menghangatkan tubuh." Jawab Draco masih dengan mata tertutup.

"Ouh." Kataku sambil mengangguk paham. "Daripada kita gak ada kerjaan, bagaimana bermain bola salju?"

"Gak mood." Jawab Draco tukas.

"Benarkah?" Ucapku sambil menyipitkan mata dan menyeringai. "Ayo main bola salju."

"Enggak." Jawab Draco menolak.

"Ayolah Draco! Aku sudah lama tidak bermain salju." Ucapku sambil menarik tangan Draco. Aku langsung melempar bola salju yang sudah ku buat. Draco yang terkena bola salju tersebut langsung mengambil salju dalam jumlah besar dan melemparnya ke diriku.

"Rasakan itu!" Kata Draco sambil tertawa.

"Oh nantang ya?" Aku melempar bola salju. Akhirnya aku dan Draco saling melempar bola salju. Pada akhirnya kita kelelahan dan memutuskan untuk berhenti melempar bola salju.

"Hari yang menyenangkan." Kata Draco sambil menyunggingkan senyum menghiasi bibirnya.

"Yeah, aku juga sangat menyukai ini!" Kataku girang. "Draco, aku pergi dulu ya, ingin kembali ke asrama."

"Why?" Tanya Draco. "Tinggallah disini sebentar lagi."

"Aku sudah kedinginan Draco." Jawabku menolak. "Aku harus menghangatkan diri."

Saat itu Draco langsung memelukku erat. Aku merasa kehangatan didalam diri Draco.

"Sudah hangatkan?" Tanya Draco. "Jadi tetaplah disini."

"Lepaskan Draco, nanti kalau Umbridge melihat bisa." Ucapku sambil berusaha melepaskan pelukan Draco.

"Tidak akan!" Kata Draco menyakinkan. Dengan sekuat tenaga aku melepaskan diri dari Draco Malfoy. Sampai akhirnya aku menggelitik Draco. Hingga akhirnya Draco melepaskanku dan aku berlari menjauhi Draco. Aku hanya tersenyum bahagia karena Draco memelukku. Entah kenapa aku menyukai hal ini. Apakah aku mulai menyukai Draco?

{Tunggu cerita selanjutnya ya}

{Maaf jika banyak typo, plus aneh bin beda :v}

Gryffindor women and Slytherin men [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang