Aku sekarang berada di kereta Hogwarts experess. Aku masih memikirkan hal yang diceritakan Ginny. Cerita itu terngiang ngiang dikepalaku.
"Alya, hai! Kenapa kamu melamun?" Ginny membunyarkan lamunanku.
"Ehh Ginny maaf, aku masih kepikiran ceritamu tadi." Ucapku.
"Bisakah kamu melanjutkan ceritamu bertemu dengan anak tersebut?" Pintaku Kepada Ginny untuk menceritakan tentang anak tersebut.
"Baiklah tapi setidaknya kita duduk dulu alya kita masih berdiri." Jawab Ginny.
"Eh ternyata kita masih berdiri ya hehe?" Jawabku tidak sadar kalau kita masih berdiri.
"Hal itu sungguh membuatmu sampai terngiang-ngiang." Sahutnya.
Kita pun akhirnya mendapatkan tempat duduk, kita duduk berhadapan. Aku mulai menanyakan kembali hal yang sama.
"Ginny bisakah kamu menceritakan tentang anak itu sekarang?" Pintaku lagi.
"Iya iya baiklah alya, akan ku ceritakan pengalamanku bertemu dengan Harry Potter." Jawab Ginny.
"Oh anak itu bernama Harry Potter? Nama yang bagus." Jawabku.
"Bukan hanya namanya yang bagus tetapi orangnya juga sangat tampan." Ginny mulai senyum sendiri.
"Oh iya dia kan anak yang selamat dari serangan Dia yang tidak disebutkan namanya?" Tanyaku sambil memandang jendela.
"Iya benar, hanya orang tuanya saja yang meninggal. Dia selamat karena setengah kekuatan dia yang tidak boleh disebut namanya. Karena itu dia memiliki bekas luka di dahinya." Jelas Ginny.
"Ternyata kamu tau banyak tentang dirinya. Darimana kamu tau hal ini?" Ucapku bertanya yang sekian banyaknya.
"Sejak bertemu dengannya aku mulai bertanya tentang dia ke mama dan kakakku." Ucap Ginny.
"Kapan kamu bertemu dengannya Ginny?" Tanyaku lagi.
"Saat mengantarkan kakak kesini. Ternyata dia seangkatan dengan Kak Ron. Sejak saat itu aku menunggu waktu ini agar bisa bertemu dengannya kembali. Aku sudah tidak sabar menunggu hari ini." Jawab Ginny dengan perasaan berbunga bunga.
"Setampan apa dia sampai sampai kamu tergila gila dengannya?" Tanyaku.
"Wah dia setampan malaikat, kakakku semua tidak setampan dia." Jelas Ginny.
"Doakan aku berjodoh dengannya, kumohon tuhan jodohkan diriku dengannya aku memaksa." Lanjut Ginny.
"Jika kamu tidak berjodoh dengannya bagaimana? Hati hati nanti sakit hatinya parah loh." Jawabku sambil ketawa kecil.
"Jangan doakan seperti itulah. Doakan yang terbaik untukku." Ucap Ginny.
"Iya, baiklah Ginny asal kau bahagia dan senang, aku akan mendukungmu." Ucapku menuruti permintaan Ginny.
Perjalanan semakin dekat, kita sampai di Hogwarts malam hari. Aku sudah tidak sabar untuk mengenakan topi seleksi. Dikelompok manakah aku tinggal?
{Maaf jika banyak yang typo}
KAMU SEDANG MEMBACA
Gryffindor women and Slytherin men [End]
FantasiBagaiman jadinya jika perempuan Gryffindor dan laki laki slytherin bertemu? Apakah saling membenci atau malah sebaliknya?? {End} {Makin kebawah makin seru!} Semua tokoh disini milik JK Rowling. (Beberapa ada tokoh tambahan dari ku) Cerita ini hanyal...