🍂 Chapter_01:: Lee Felix

1.7K 165 9
                                    

||The Servant Devil 2||

Satu Hari Sebelum Datangnya Mark Ke Kediaman Keluarga Lee

SEORANG laki-laki manis baru saja keluar dari kamar mandi pribadi miliknya, dia berjalan bertelanjang dan langsung duduk di pinggir tempat tidur kamarnya. Dia tidak memperdulikan tatapan dari sang kepala pelayan yang berdiri tepat di dekat pintu kamar.

Tanpa disuruh, sang pelayan berjalan mendekat. Membungkuk dan langsung menggosokkan handuk kering itu pelan di seluruh tubuh sang majikan. Dari ujung kaki hingga rambut.

Felix terkekeh.

Tangannya ia rentangkan, satu persatu pakaian itu dipakaikan oleh sang pelayan. Changbin.

Changbin dengan hati-hati dan telaten mengancingkan kemeja sang tuan, dia tidak melewatkan satu langkah sedikitpun. Pekerjaannya harus sempurna.

TUK__

TUK__

Felix kembali membuka dua kancing teratas kemeja miliknya, dia sangat senang untuk menggoda sang pelayan.

"Apa kau membenci itu?" tanyanya.

"Tidak tuan, jika kau melakukannya untuk keseratus kali. Aku tetap akan memasangkannya kembali, menutup segala inci dari tubuhmu itu tuan."

Sentuhan terakhir, Changbin memakaikan Felix stocking panjang hingga paha. Dia angkat kaki itu tinggi untuk diciumnya jemari kaki Felix yang sudah terbungkus. Changbin berdiri, berjalan mendekat ke meja kecil di sudut kamar sang tuan. Mengambil teko dan cangkir untuk menyiapkan teh panas sebelum melakukan sarapan.

"Tuan, teh pagi ini adalah Her majesty blend* dari Ridgway. Aku akan meletakkannya di sini, aku akan menyuruh Hana dan yang lainnya untuk menyiapkan sarapan. Permisi." Changbin membungkuk hormat sebelum benar-benar pergi dari dalam kamar sang majikan.

"HAHAHAHAHA." Felix tiba-tiba saja tertawa, dia memeluk tubuhnya sendiri. Menjatuhkan tubuhnya di atas kasur kemudian berguling di sana.

"Changbin Alban?"

Suasana ruang makan yang sangat hening. Di mansion ini hanya terdapat tiga pelayan muda, satu pelayan wanita, dan satu kepala pelayan yang sangat dipercayai tuan muda Lee Felix. Dia memainkan pisau makannya di udara, menggoyangkannya seperti seorang konduktor yang seolah sedang memimpin sebuah orkestra.

Dia menatap ke arah telur mata sapi yang dihidangkannya untuk pagi ini.

"Wah__wah. Hana?"

"Ya tuan?" jawab sang pelayan wanita yang berdiri di belakang tidak jauh dari kursi Felix.

"Aku sangat kasihan dengan telur mata sapi ini. Apa kau tau mengapa? Karena cangkangnya akan dibuang begitu saja, isinya dibiarkan telanjang. Bahkan dia tidak diizinkannya untuk berkembang. Memiliki mata? Tubuh? Bahkan sayap." Felix menusuk-nusuk pelan bagian kuning itu menggunakan ujung pisau yang dipegangnya.

Felix tersenyum.

RNYEKK__

Telur itu hancur karena Felix menusuknya kasar dan diaduknya menggunakan pisau.

"Lihat? Yang bisa dia lakukan hanya menunggu kehancurannya. Membosankan."

Felix melirik ke arah Hana yang berada di belakang dirinya. Sebuah ide muncul di kepalanya.

TUK__

Dengan sengaja Felix menyenggol gelas sirup yang berada di sampingnya. Dengan kode tangan kanan yang diangkat, dia meminta Hana untuk membersihkan sirup yang mengotori meja dan kain penutupnya.

[04][pt.2] The Servant Devil : Master's SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang