🍂 Chapter_13:: Melodi Kebencian

429 69 5
                                    

||The Servant Devil 2||

DI bawah langit yang gelap dan awan mendung, Mark menatap wajah Haechan yang terpejam. Saat semuanya sudah siap, saat jiwa sang tuan sudah matang. Dia akhirnya dapat membawa Haechan bersama dengan dirinya, mata sebiru lautan itu terpejam indah, pasrah pada dirinya. Haechan sudah memberi Mark jiwanya sebagai imbalan akan dendamnya yang sudah terbalaskan ada seorang Angelius Mortis; Lucas dan juga sang ratu yang merupakan dalang dari kematian kedua orang tuannya serta kehancuran keluarganya.

Mata Mark berkilat keunguan, seringai tipis mengembang di sudut bibirnya. Perlahan dia mendekatkan dirinya pada Haechan yang sudah terpejam. Saat bibirnya akan menempel, suara burung pemakan bangkai berseru dan berterbangan. Mark berhenti ada sesuatu yang aneh dalam jiwa tuannya.

"Ini?" Mark menjauhkan dirinya dari sang tuan.

(flashback chapter 30 : Book 1)

Haechan berada di pelukan Mark. Menggendongnya dengan posisi di depan. Dia melompat ke sana kemari, menghindari tiga pelayan muda yang mengejar sang tuan. Satu orang membawa gunting rumput, satunya membawa sebuah palu yang sangat besar dan satunya membawa tangga sebagai senjata. Mereka bergerak secara terorganisir, satu menyerang satu mundur sehingga bergantian secara berkala.

"Serangan.... kombinasi, mengumpulkan dedaunan yang jatuh dari neraka." Changbin masih mengawasi, menjaga sang tuan jika sesuatu terjadi padanya. Tidak menjauh dari sang tuan walau itu hanya setengah meter jauhnya.

Mark dan Haechan terperangkap, mereka berdua dikelilingi oleh tiga pelayan muda. Mencari kesempatan untuk menyerang, Mark dengan kewaspadaan yang tidak diturunkan terus saja memandangi ketiga pelayan. Tidak terganggu walau ada Haechan yang menambah bobot tubuhnya saat ini. Namun itu adalah tugasnya, tidak akan meninggalkan sang tuan walaupun kakinya patah dan hilang.

Satu pelayan yang membawa tangga melompat sangat tinggi. Dia mengarahkan tangganya, menjebak tubuh Haechan dan Mark pada ruas tangga membuatnya terjepit. Satu pelayan lainnya mengapit kaki Mark agar tidak bisa bergerak, dan satunya lagi kembali melompat dan mengarahkan gunting rumputnya ke arah mereka berdua, lebih tepatnya ke arah Mark untuk menghabisi sang pelayan.

Tepat ujung gunting itu akan menyentuh ujung matanya. Mark bergerak dalam kecepatan yang luar biasa, dia menendang pelayanan yang akan menancapkan gunting itu padanya, kemudian bergerak menyusup untuk keluar dari jeratan bilah tangga yang menjepit tubuhnya. Terakhir dia menendang sang pelayan yang menghalau satu kakinya, dia melompat dan menghajar ketiganya hanya menggunakan kaki, karena tangannya masih sibuk membawa Haechan, sebagai perlindungan. Mark melompat ke atas pohon dan menyanggah dirinya dan sang tuan di salah satu cabangnya.

"Kalian bersemangat sekali." Mark melompat dari sana, ketiga pelayan itu mengejar Mark.

Satu pelayan menghalau dari depan menghunuskan senjata guntingnya ke arah mereka. Haechan menutup mata, jantungnya berdegup kencang saat ujung gunting itu hampir mengenai leher jenjangnya, tidak membiarkan sang tuan terluka. Dengan cepat Mark menunduk dan menghindarinya, serangan itu lolos ke belakang melewati Mark yang terus saja berlari mencoba menjauh dari tiga pelayan muda yang tidak takut akan Mark sang pelayan iblis. Atau memang tiga pelayan itu memiliki satu titik darah yang berhubungan dengan iblis, itu alasannya mereka sangat cakap dalam bertarung. Walaupun mereka ditendang oleh Mark dengan kuat, ketiga pelayan itu masih bisa berdiri dan menyerangnya.

[04][pt.2] The Servant Devil : Master's SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang