||The Servant Devil 2||
SEBUAH kastil tinggi di salah satu bukit pinggiran kota dengan aura yang tak mengenakan berdiri tegap dalam pengawasan yang sediit. Tubuh Haechan yang terseret di bawa masuk ke dalam salah satu ruangan di dalam sana. Tanpa ada perlawanan lagi, Haechan hanya bias diam memandang salah satu polisi yang memberikan perintah kini tengah duduk dalam kuri di sudut ruangan.
Ruangan sempit yang hanya disiari cahaya lilin seadanya, dua orang lagi berada di belakang punggung Haechan untuk berjaga-jaga.
"Katakan padaku, siapa namamu?" tanya sang ketua, auranya cukup meakutkan walau berbanding terbalik dengan penampilannya yang nampak tenang dan berwibawa.
"Haechan Pantomhive, memperlakukan bangsawan seperti ini? Apa kalian memiliki izin yang jelas?!" Haechan menggeram saat hanya dijawab dengan tatapan remeh dan mencibir, tangannya yang berada di kedua sisi tubuh mengepal membentuk tinju kecil. Matanya terus saja memancarkan cahaya keunguan tanda pada Mark yang masih dia aktifkan, "ratu! Panggilkan ratu untukku! Atau panggilkan pegawai istana, salah satu dari mereka pasti___ukh!"
Belum sempat Haechan menyelesaikan ucapannya, perutnya terasa amat nyeri dan kebas. Saat wajahya ia tundukkan, dapat ia lihat bahwa di bawah sana. tepat pada otot perutnya, satu buah kepalan tangan yang sangat besar tepat meninju dirinya. Rasa sakitnya menjalar hingga ke seluruh tubuh, benar-benar pukulan telak tanpa ampun. Nafas haechan terdengar sedikit lelah hingga mata itu perlahan meredup dengan kelopak mata yang tertutup. Tubuh haechan jatuh ke atas lantai dengan kepa yang mendarat terlebih dahulu.
"Dia keras kepala, beri dia perlakuan khusus atas sikap yang dia miliki." suara kursi terdorong dengan sang kepala polisi yang sudah dalam posisi berdiri, ia tatap tubuh haechan yang tak sadarkan diri. Amat sangat menyedihkan, sang bangsawan adalah sosok lemah tanpa pelayan pribadi mereka.
Rasa tidak enak memenuhi rongga dadanya, paru-paru terasa sesak memerlukan oksigen yang lebih pada tubuh. Terlebih lagi mata yang terasa perih dengan tubuh yang tak dapat digerakkan, tali panjang melintang buat tubuh hanya bias menerima kondisi sekitar. Rambut itu bergoyang ke atas dalam gerakan lambat, gelembung udara mengepul di dalamnya saat Haechan buka mulutnya ingin raup udara jika ada.
Suara tuas terdengar merdenyit bersamaan dengan kursi tempat Haechan terikat, suara air beriak dengan kursi terangkat. Tak bertahan lama, tuas itu kembali dilepas hingga tubuh haechan kembali tenggelam di dalam kolam air yang cukup dalam. Baru saja ia meraup udara, ia harus rasakan sesak air itu lagi dengan dingin air yang melingkup seluruh tubuhnya. Pandangannya mulai kabur, bayangan-bayangan aneh melintas di depan mata seolah nyata.
Tubuhnya kembali terangkat, kali ini dengan tubuh yang bergetar hebat dan ingatan yang membuat sakit kepala. Sekelibet-sekelibet ingatan mulai melintas di dalam kepala, dari Lorong yang gelap suara sepatu pantofel terdengar menggema. Sang pelayan keluarga lee dating dengan wajah menyeringai penuh arti, tatapan Haechan terkunci ke arahnya. Kursi yang mengikat tubuh Haechan dinaikan, dan diletakkan di atas lantai beserta tubuh yang sudah tak terikat.
Tubuh itu menggigil hebat dengan pupil bergetar ketakutan.
"Kau tahu tuan? Kau berhasil dari maut yang hamper merenggutmu." Changbin melangkah mendekat ke arah haechan, ia berlutut tepat di bawah kaki Haechan yang masih basah, tetesan air jatuh dari ujung-ujung baju serta celana yang ia kenakan, "ingatlah, kau adalah Lee Felix bukannya Haechan Pantomhive. Ingatlah dengan bai-baik tuan." ucap Changbin, satu kaki Haehan ia raih dan diletakkannya di atas lututnya yang ditekuk.
"Aku? Lee Felix?" tubuh Haechan semakin bergetar, dadanya sangat sesakseperti dihantap benda tumpul. Seketika, bayangan seorang bocah yang tergeletak terlihat jelas, "Jeongin?" ucap Haechan lemah dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
[04][pt.2] The Servant Devil : Master's Soul
Fanfiction[COMPLETED] [Dark] [Fantasy] Perjalanan Pantomhive kembali lagi, dengan kebangkitannya yang kedua kali dia harus berlawanan dengan kepala keluarga Lee yakni Lee Felix. Dimana dia juga memiliki masa yang kelam dan juga seorang pelayan iblis yang mend...