🍂 Chapter_29 :: Sang Majikan dan Pelayan

493 50 1
                                    

||The Servant Devil 2||

PERTARUNGAN masih dilakukan oleh kedua iblis pelayan yang memperebutkan satu jiwa sang tuan muda dengan kilauan seperti permata yang dipahat dan dihaluskan hingga mengkilap, jiwa yang didambakan oleh dua pelayan iblis. Air bergelombang semakin hebat, membelah bebatuan yang ditabraknya, menggulung dan kini terbang hingga airnya naik ke atas tebing seperti awan kelabu. Karang-karang yang berada ditepian juga ikut terhempaskan, berhamburan berceceran di atas tanah yang basah akibat air yang naik. Melaju dengan kencang tanpa ada yang bisa menghalau karena kerasnya benturan.

Mark mengayunkan Laevateiin pada Changbin, menggenggam pangkalnya lebih kencang hingga pedang terkutuk itu kini bercabang seperti merekah dengan duri-duri tajam di bilahnya yang biru kehijauan. Bola-bola seperti mata berwarna merah kini muncul menghiasi permukaan pedang dari ujung hingga pangkal, sekitar enam bola. Laevateiin semakin menguarkan aroma busuk seperti air comberan dan bangkai, tapi disitulah letak kekuatannya. Pendar cahaya seperti racun dan aroma yang mematikan dapat membinasakan sebuah jiwa dari seorang iblis. Satu sayatan berarti melukai jiwa iblis itu hingga hangus dan tidak akan kembali ke raga.

"Kurasa aku yang akan menang." Mark semakin menggila, matanya berwarna silau keunguan, dapat dia rasakan jiwa sang tuan yang masih baik-baik saja, memanggil dirinya agar diselamatkan.

Burung-burung gagak sebagai penonton kini berteriak, bernyanyi seperti merapalkan doa-doa mematikan. Terbang mengelilingi langit tepat di atas pertarungan dua iblis yang juga menghancurkan pulau kematian. Asap tebal semakin naik ke permukaan, ditambah lagi Hana yang sudah naik ke atas tebing diseberang Changbin dan Mark. Hanya bisa menatap ke arah pertarungan yang sangat sengit. Dia bersenandung, berharap salah satu dari keduanya lenyap. Dan binasa, tidak bisa kembali ke manapun, terurai bersamaan dengan meleburnya pulau kematian.

"Cepat selesaikan pertarungan kalian. Tuanku sudah menunggu. Atau mungkin, kembalilah Changbin, kembalilah pada kami." ucapnya dengan mata biru dan keemasan. Mata seperti akan siap menelan jiwa siapapun yang kabur dari dalam raga.

Di sisi lain, tubuh Haechan masih tergeletak di atas bangku batu di bawah sana. Walaupun tubuhnya tanpa perlindungan, tidak ada satu bongkahan ataupun daun yang jatuh ke arahnya. Siapa? Tentu saja Mark yang sudah melindungi tubuh itu. Sebagaimana kontrak pertama yang dimiliki oleh Haechan tentunya bersama dengan sang pelayan Chaiden. Sang pertama dengan pelayan iblis. Bahkan sudah terikat janji dengan bersetubuh.

Itulah kontrak yang melebihi apapun dari sang pelayan dan sang tuan.

"Kurasa aku sudah tahu siapa yang akan memenangkan pertandingan ini." Hana tertawa pelan, matanya semakin terang. Ia melompat pelan ke belakang dinujung tebing menuju lautan. "Changbin ingatlah, datanglah pada kami."

Hana menjatuhkan tubuhnya.

Pertarungan semakin tidak terkendalian, Mark menajamkan kuku-kukunya, memperlihatkan kuku hitam yang mencuat panjang. Pedang terkutuk semakin besar memperlihatkan kengeriannya. Langit berputar, awan menciptakan pusaran yang hebat, seperti tornado yang siap melahap semua yang disentuhnya. Tubuh Mark Chaiden sudah meresap semua kekuatan yang diberikan oleh Laevateiin, aura hitam bercampur dengan pendar biru kehijauan memancar di sela-sela pakaian yang dikenakan oleh Mark.

Ia mengamuk, melompat dan mengejar Changbin yang terus menghindar darinya. Tubuhnya sampai menerjang bebatuan. Tapi bukan tubuhnya yang memar atau terluka akibat benturan yang keras, melainkan bebatuan itu yang hancur berkeping-keping.

Changbin melompat ke belakang, tapi kakinya menginjak bebatuan yang pecah. Tubuhnya limbung saat Mark mendekati dirinya, sari dalam jas ia keluarkan sebuah belati berlapis perak yang dimilikinya, tapi belum dia angkat belatinya. Perutnya sudah ditusuk oleh pedang terkutuk; Laevateiin. Menembus hingga belakang, darah langsung mengucur keluar. Dan seperti apa yang dikatakan oleh Hana. Luka itu tidak bisa menyembuhkan dirinya. Pedang itu benariakan membuat para iblis binasa.

[04][pt.2] The Servant Devil : Master's SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang