||The Servant Devil 2||
Kediaman Keluarga Lee
FELIX terbangun dengan rasa sakit yang teramat di perut sebelah kirinya. Dimana Haechan berhasil menusuknya di sana, darahnya tembus pada perban yang melilitnya. Tubuhnya kini telanjang dengan selimut yang hanya menyembunyikan bagian bawah tubuhnya.
Hana yang memang menjaga tuannya datang mendekat, "tuan, biar aku gantikan perbannya. Tolong jangan bergerak."
Felix yang mendengar itu langsung menatap tajam sang pelayan wanita. Dia menarik pita yang menggantung pada leher sang pelayan, melilitkannya di leher Hana dan mencekik sang pelayan wanita. Hana hanya diam tanpa melawan walaupun lehernya terasa amat sakit.
"Kau tidak terbiasa denganku! Panggilkan Changbin untukku."
Felix terus saja mencekik Hana hingga mungkin rasanya leher pelayan wanita itu akan patah jika Felix menariknya lebih lama lagui.
"B-baik tuan, segera."
Hana segera melepaskan dirinya dari Felix, dia menunduk memberikan hormat kepada sang tuan yang kembali merebahkan dirinya di atas tempat tidur dengan tangan kiri terus saja memegang perutnya yang basah karena darah yang merembes keluar dari perban. Felix menataplangit-langit kamarnya, memikirkan kejadian dimana Changbin terus saja menatap Haechan dengan tatapan itu, tatapan dimana siapa saja yang melihatnya dapat terbakar dibuatnya. Felix mengumpat di dalam hati, kenapa pelayannya sendiri harus menatap majikan orang lain dengan tatapan lapar serta memuja.
"Permisi tuan, izinkan aku menganti perbanmu." Changbin langsung melangkah maju ke dalam, mendekati Felix yang sudah mendudukan dirinya di pinggir tempat tidur. Sang pelayan berlutut dihadapan sang majikan, menatap tubuh telanjang itu sebelum membuka perban yang memerah dan menggantinya dengan yang baru.
"Bedebah itu! Berani sekali dia menusukku!" Felix mengalihkan tatapannya menghadap ke jendelamenatap sinar matahiri yang terlihat sudah terang.
"Ya, kekuatan yang dia gunakan melibihi keahlian dan ketangguhan." Changbin tengah melingkari perban itu di pinggang milik Felix tanpa sang tuan menggunakan pakaian sehelai pun memperlihatkan tubuhnya yang putih seputih salju musim pertama.
"Andai saja dia tidak tenang. Aku yakin dia bisa menusukku lebih dalam lagi. 'Lebih dalam', bukankah itu yang kau inginkan terjadi Changbin?" Felix melirik ke arah Changbin yang hampir selesai mengobati lukanya.
"Tidak seperti itu tuan, hanya saja....." Changbin memperhatikan perban yang baru saja dialilitkan pada perut sang tuan, membelainya mengikuti bentuk sayatan yang diperoleh oleh Felix, "ini adalah luka yang begitu janggal, tidak indah, dan murni."
Felix memejamkan matanya, dia menggeram dengan emosi yang dia tahan.
"Changbin, apa kau suka bau darahku ini? Apa itu membuatmu bergairah? Apa itu membuatmu lapar dan ingin makan?" Felix menunduk membelai rahang Changbin dengan jemarinya, dia kemudian menunduk dan mencium bibir sang pelayan.
Changbin tidak menolak maupun melawan, dia biarkan sang majikan melakukan apa yang dia inginkan. Mengecup, menjilat, bahkan mengigit bibir miliknya hingga sang majikan puas. Tidak berlangsung lama hingga Felix menghentikan ciumannya, dia kembali duduk pada posisinya. Menatap Changbin yang tengah mendongak pada dirinya, dengan tatapan tajam dan senyum yang mengeriakn namun indah.
"Tentu saja tuan." Changbin berdiri dari posisi duduknya, dia membungkuk unuk memberikan hormat pada sang tuan karena tugasnya sudah selesai dia lakukan. "Aku permisi tuan." Changbin pergi dari ruangan Felix untuk melanjutkan pekerjaannya yang lain.
Felix yang hanya diam melamun membiarkan sang pelayan meninggalkan kamarnya. Dirinya terkekeh kecil dengan tubuh kembali berbaring di atas tempat tidur, dia kemudian tertawa terbahak-bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[04][pt.2] The Servant Devil : Master's Soul
Fanfiction[COMPLETED] [Dark] [Fantasy] Perjalanan Pantomhive kembali lagi, dengan kebangkitannya yang kedua kali dia harus berlawanan dengan kepala keluarga Lee yakni Lee Felix. Dimana dia juga memiliki masa yang kelam dan juga seorang pelayan iblis yang mend...