||The Servant Devil 2||
CHANGBIN menyiapkan kudapan untuk sang tuan, dia memecah tiga buah telur dan ditaruhnya diwadah. Menuangkan susu kemudian dikocok dengan telaten, ia melirik ke arah Haechan yang masih dengan anggunnya duduk di kursi penonton dengan tuannya yang berbeda di kursi yang lain.
"Jika jiwa adalah rasa, jiwa seperti Haechan Pantomhive sudah pasti dikejar oleh para iblis....."
Changbin terus saja menatap Haechan tanpa berkedip, merasakan aura gelap yang tipis di sekujur tubuh tuan dari Mark Chaiden itu. Masih memperhatikan dengan tangan yang bekerja, sebuah adonan tepung malah melayang mengenai wajahnya.
"Ah....maafkan aku. Caramu melihat tuan mudaku itu sangat mengganggu. Kau pasti sedang menebak-nebak bagaimana rasa dari jiwanya." Mark tersenyum tipis dengan wajah dihadapkan ke arah Changbin.
Changbin yang tidak terima melempar adonan yang tengah dibuatnya ke arah Changbin, namun sang pelayan iblis itu menghindar dengan mudahnya. Mereka berdua bahkan saling melempar sekarang
Mark berujar, "tidak akan kubiarkan kau menyentuh jiwanya, mengecapnya sekalipun aku tidak akan izinkan."
Mark dan Changbin menatap satu sama lain dengan tajam, mereka sudah mengibarkan bendera perang. Perjamuan antara keduanya kian berjalan lancar saat kedua pelayan sudah menyiapkan makanan dan satu cangkir teh bagi tuan masing-masing. Sedangkan di kursi penonton, Haechan sudah merasa bosan.
•
•
•
Malam sudah hampir tiba, tapi pertarungan antara para pelayan masih berlanjut. Kini yang tersisa hanya Mark, Hana dan juga Changbin.
"Karena kita sudah mengurusi tuan masing-masing, sekarang kita lanjutkan pertarungan yang tadi. Shall we dance?" Mark merapikan jas nya dan sarung tangannya yang membungkus sempurna kedua tangan miliknya, dia menatap tajam musuh utama yang berada di depannya.
"Tentu saja." Changbin balas dengan tersenyum.
Changbin merekuh pinggang Hana yang berada disampingnya, ia lepaskan satu sarung tangannya yang sebelah kanan. Ditariknya dengan gigitan dan dibiarkan jatuh ke bawah, dua jarinya masuk ke dalam mulut sang pelayan wanita. Lama kelamaan dua jari itu perlahan sampai ke dalam kerongkongan, tangan Changbin setengahnya masuk membuat sang pelayan wanita terengah dengan air mata yang mulai keluar.
Dari dalam tubuh Hana, keluar sebuah pedang berwana hijau kebiruan. Berhasil ditarik oleh sang pelayan keluarga Lee.
"Wah___wah. Bukankah itu pedang kutukan yang diselubungi kegelapan abadi? Laevateiin? Aku tidak menyangka kau memiliki benda seperti itu." Mark memiringkan wajahnya, menatap sang tuan yang menopang dagu dengan satu tangan.
"Aku sudah menyiapkan semua hal untuk pesta kita kali ini. Mari kita mulai."
Changbin berlari dengan pedang yang dihunuskan ke arah Mark. Mark menghindar, telapak tangannya menjepit belahan mata pedang yang mengarah padanya, Changbin menarik pedangnya mengarahkan pada kedua kaki Mark, berayun dan Mark melompat dengan tangan sebagai tumpuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[04][pt.2] The Servant Devil : Master's Soul
Fanfiction[COMPLETED] [Dark] [Fantasy] Perjalanan Pantomhive kembali lagi, dengan kebangkitannya yang kedua kali dia harus berlawanan dengan kepala keluarga Lee yakni Lee Felix. Dimana dia juga memiliki masa yang kelam dan juga seorang pelayan iblis yang mend...