||The Servant Devil 2||
DI sebuah studio foto di tengah ibu kota London, keluar dua orang pasangan suami istri yang baru saja selesai memotret diri mereka sebagai kenang-kenangan hari pernikahan mereka, hanya menunggu besok agar foto mereka siap dicetak. Raut bahagia sangat kentara terlihat dikedua wajah suami dan istri itu.
"Bagaimana hasilnya nanti? Apakah akan sangat bagus?" tanya sang istri pada suaminya, tangannya yang terbalut sarung tangan menggandeng sang suami dengan tetap berjalan di pinggiran trotoar.
"Tenang saja, foto istriku adalah yang terbaik. Kau akan terlihat cantik dan menawan. Karena kau adalah istriku." pujinya pada sang istri, mereka tersenyum bahagia menikmati momen malam ini yang cukup terang karena sedang bulan purnama, tanpa mereka sadari sebuah percikan api tipis mengikuti sang istri dari belakang.
CRKKK
WUSHHH
"AAAAAA!!!" tubuh sang wanita tiba-tiba dilingkupi api seluruhnya, entah dari mana api itu berasal. Yang jelas api itu sudah melahap tubuh sang wanita.
Semua orang terkejut menyaksikan pembakaran pada tubuh sang wanita yang tiba-tiba saja terjadi tanpa sebab.
"Tania!" sang suami melepas jas miliknya berusaha untuk memadamkan api, tapi sayang, tubuh itu sangat cepat terbakar. "Tania," sang suami hanya bisa pasrah dan menangis saat sang istri perlahan berubah menjadi abu, tangan sang istri yang berusaha menggapai dirinya ia tangkap menyisakan luka bakar pada tangannya sendiri.
Istrinya telah berubah menjadi abu seutuhnya.
"Kematian yang indah adalah akhir dari kota London, dan aku berusaha mengumpulkan nyawa-nyawa itu." Jaehyun memandang ke arah bawah gedung dimana orang-orang berkerumun untuk melihat sang suami yang sedang meratapi kepergian sang istri yang baru saja terjadi di depan matanya sendiri. "Akhirnya, aku kembali."
•
•
•
Seperti biasa, pagi hari menjadi rutinitas Mark untuk menyiapkan sarapan untuk Haechan sang tuan tentunya, kali ini dia setia mendampingi sang tuan untuk menyantap sarapan yang dihidangkannya. Mark berdiri tidak jauh dari kursi tempat Haechan duduk untuk menyantap sarapannya.
"Menu pagi ini adalah teh hijau dari Kangra Valley*, dan jelly dengan Goosbery** dari Elder Flower***." jelasnya Mark pada Haechan sebagai tata krama bagi seorang pelayan. Apa yang didapatkan oleh tuannya harus jelas asal muasalnya.
Haechan hanya diam menyantap jelly hijau keunguan itu ke dalam mulutnya, sarapan yang cukup ringan untuk pagi ini. Tekstur yang cukup lembut yang pastinya akan cepat dicerna oleh lambungnya.
"Lumayan." ucapnya singkat, dengan terus mencicipi sarapannya.
"Ada tugas yang menunggu tuan, tadi pagi-pagi ada seseorang yang mengantarkannya ke mansion." Mark menyodorkan sebuah nampan yang berisikan surat dengan stempel warna merah yang sangat familiar untuk dilihat, dan tentu saja itu dari sang ratu.
"Bacakan untukku."
Mark menunduk hormat. Pelan dia ambil surat dari nampan yang baru saja dia taruhannya di meja kecil yang terdapat di ruangan tersebut.
"Pembakaran manusia, kasus ini sangat sering terjadi belakang ini. Dan anehnya, itu hanya terjadi pada seorang wanita muda yang baru saja menikah."
"Begitukah? Yang mulia pasti merasa gelisah. Kasus ini membuat penduduk menjadi ketakutan karena adanya teror."
"Seperti kasus pertama, kali ini aku akan mempercayakan kasus ini pada sang kegelapan dan laba-laba, begitu yang diucapkan sang ratu dalam surat ini tuan. Apa maksudnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[04][pt.2] The Servant Devil : Master's Soul
Fanfiction[COMPLETED] [Dark] [Fantasy] Perjalanan Pantomhive kembali lagi, dengan kebangkitannya yang kedua kali dia harus berlawanan dengan kepala keluarga Lee yakni Lee Felix. Dimana dia juga memiliki masa yang kelam dan juga seorang pelayan iblis yang mend...