Part 2

11.8K 278 4
                                    


"Siapa?! Siapa tadi namanya?"

Ladyra memanyunkan bibirnya, walau tau teman bicaranya yang di sebrang sana tak bisa melihat aksi konyolnya tapi tetap dia lakukan. Toh kisah kasihnya sudah terlanjur konyol, lebih baik di jatuhkan saja sekalian.

"Iya, lo ngga salah denger kok, Flo. Radith, Radithya Octa Amanta yang itu!" Kini di tambahkan rengekan huhuhu di akhir ucapannya, semakin meyakinkan bahwa hidupnya benar-benar menyedihkan.

Alih-alih memberi respon seperti yang Dyra bayangkan, you know, seperti – ya ampun Ra, kok bisa tepat banget sama dia ya? Atau, kok lo ngga nolak aja? Tapi gadis iblis satu ini benar-benar berbeda, tanggapannya semakin membuat mood Dyra hancur tak terselamatkan.

"HA-HA-HA! Ternyata Tuhan ngga pernah tidur ya, Ra. Bukti nyatanya ada di lo, lo nyelingkuhin dia plus mutusin dia, dan sekarang lo dipaksa kawin sama dia." Florentina, wanita yang mengklaim dirinya sebagai sahabat sampai matinya Ladyra, masih melanjutkan tawanya dengan nada super tegas, menandakan kepuasan.

"Bitch! Gue ngga butuh tawa lo, tanpa hinaan lo alur kisah gue udah menyedihkan, jangan nambahin lagi pleaseee."

Ladyra nyaris merengek. Seumur hidupnya, selama menimba ilmu di beberapa tingkat dan dari tempat yang berbeda, dan sempat memiliki hampir ratusan teman yang dia kenal, entah bagaimana ceritanya kini hanya tersisa Flo dan Tya saja yang masih setia berteman dengannya. Dan sialnya kedua gadis ini benar-benar busuk setiap kali memberi masukan, tapi tak jarang apa yang di ucapkannya selalu berhasil membuatnya membuka mata, kata-katanya yang terlalu ceplas-ceplos membuat siapapun yang mendengarnya akan sadar diri dan kembali ke jalan yang benar.

"Terus lo mau gimana? Apa rencana lo? Tapi Mami Papi tau lo pernah pacaran sama dia?"

"Nggalah! Gue ngga pernah ngajak Radith kerumah. Anak cupu gitu, malu gue bawa pulang dia."

"Well, orang yang barusan lo panggil cupu tadi adalah calon suami lo. Jaga baik-baik ucapan yang keluar dari mulut lancip lo." Flo terkekeh kembali, "Terus lo mau gimana nih? Apa rencana lo setelah tau lo dipaksa kawin sama si cupu itu?" Lanjutnya dengan nada sangat penasaran.

"Kalo gue tau mau ngelakuin apa, gue ngga akan nelfon lo. Gue butuh saran lo nih, jadi gimana menurut lo?"

"Menurut gue? Ya lo nikah aja sama si Radith. Ribet deh lo."

"Gue serius, bencong!"

"Lo pikir gue bercanda? Emang lo bisa apa? Setelah lo tau seluruh silsilah keluarga lo itu berkeluarga karna di jodohkan, emangnya lo punya pilihan buat nolak? Lagian ya, di jodohin itu hemat waktu sama tenaga. Lo ngga perlu pusing-pusing mikirin jodoh kaya orang-orang yang katanya jodoh mereka ngga kunjung tiba, dan lo ngga perlu pusing mikirin kapan dinikahin sama laki-laki. Lo udah tinggal bilang 'iya', tentuin tanggal nikah, tanda tangan di buku nikah, and happily ever after. The end!"

"Lo pikir segampang itu!"

"Terus bagian mananya yang perlu gue ribetin?"

"Masalahnya ini tuh si Radith looooh, si Radith yang itu, yang dulu pernah gue pacarin sebulan." Ladyra menurunkan nada bicaranya pada akhir kalimat, merasa bersalah mengingat bagaimana caranya dia menendang Radith dari posisi kekasihnya dulu.

"Nah, itu keuntungan lo yang satu lagi. Lo ngga perlu repot-repot beradaptasi lagi sama calon suami yang bakal lo nikahin itu. Lo udah kenal sama dia, pernah pacaran pula. Tinggal melanjutkan apa yang belum kalian realisasikan." Lanjut Flo dengan ekspresi yang pasti dibuat-buat, dan sudah pasti terlihat menjijikan.

"You bitch! Easy to say, cause it's not happening to you!"

"Gue pernah denger istilah ini dari temen gue yang gue lupa siapa namanya, dia bilang: if you always do what you always did, you will always get what you always got."

Ladyra semakin pusing mendengar ucapan Flo, terkadang masukannya sama sekali ngga nyambung! Tapi dia merasa bangga dengan ketidak nyambungannya itu, hanya ada satu alasan dibaliknya: kata-kata berbahasa inggris itu selalu terdengar seksi.

Setelah memastikan sambungan telfonnya dengan Flo benar-benar terputus, Dyra membanting tubuhnya sendiri keatas ranjang dan menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih bersih. Mau tak mau pikirannya kembali melayang pada 5 tahun yang lalu, dimana dia dan Radith ssedang menjadi sepasang kekasih.

Dulu, di fakultas hukum, ada satu mahasiswa yang selalu di gembar-gemborkan menjadi icon-nya universitas negeri di Jakarta. Mahasiswa kebanggaan katanya. IP nya selalu mencapai angka sempurna, di setiap kompetisi dia selalu membawa kemenangan saat pulang, dan sudah pasti dia sangat aktif di setiap kegiatan yang selalu diadakan.

Radithya Octa Amanta. Pria berkacamata dengan potongan rambut pendek, tinggi tubuhnya kira-kira 185cm, kulitnya bersih tapi tidak terlalu putih. Tidak ada yang salah dengan penampilannya, bukan, bukan karna kacamata bulat berbingkai besar, kemeja terkancing rapih, atau rambut klimisnya. Hanya karna terlalu pendiam dan cinta mati dengan buku. Itulah kenapa dia dijuluki si cupu di kampus.

Tapi ada satu gosip yang membuat seisi gedung fakultas hukum gempar, si cupu menggandeng si princess dan menjadikannya sebagai kekasih! Ya, wanita popular yang menjadi incaran nomor 1 para mahasiswa semester akhir, yang tak pernah berhasil mereka miliki ternyata sudah termiliki oleh satu pria yang bahkan tak pernah terlihat menggoda wanita sekalipun.

Secepat gosip itu beredar, secepat itu juga kabar miring berhembus.

'Ladyra sama Radithya? Paling cuma 3 hari.'

'Gila tuh si cupu bisa dapetin si Dyra.'

'Pake pelet kali tuh si cupu!'

'Anjir ngga terima gue! Dyra nolak gue 5x dan dia sama si cupu sekarang?! Bunuh gue! Bunuh!!!'

'Sudah mau sidang, boss! Dyra pasti cuma manfaatin Radith doang.'

'Ada Radith di balik skripsi, haha!'

Dan ternyata itu bukan hanya sekedar gosip, Dyra benar-benar hanya memanfaatkan Radith, setelah skripsinya di acc keseluruhan dan sidangnya berjalan dengan sempurna, gadis itu tak lagi terlihat bersama Radith, dan dari kabar yang beredar, Dyra sudah memiliki kekasih baru tanpa sepengetahuan Radith.

Laki-laki tampan super modis dari fakultas kedokteran. Itulah gosip yang sudah beredar di seluruh kalangan teman sekelasnya, yang sudah pasti Radith ketahui juga. Dan tiga hari berikutnya Radith di datangi Dyra yang hanya mengatakan bahwa hubungan mereka tidak bisa di lanjutkan dengan alasan yang tidak jelas, dan berakhirlah sudah hubungan mereka.

Ladyra menggelengkan kepalanya kuat-kuat, mengusir jauh kenangannya tentang Radith yang dulu, tentang bagaimana kejamnya dia meninggalkan Radith, menendangnya begitu saja setelah memastikan skripsinya baik-baik saja. Dan sekarang, dia harus bertemu kembali dengan pria itu. Dan sialnya, dia harus bertemu bukan sebagai mantan pacar atau alumni  kampus. Dia dan Radith akan kembali bertemu sebagai calon suami-istri!

Dari berjuta-juta pria yang berada di lingkungan hidupnya, kenapa harus Radithya yang di nikahkan dengannya? Seharusnya perjodohan itu terjadi dengan orang yang sama sekali belum pernah kita temui seumur hidup, kan? Bukan, bukan seperti ini kejadiannya!

My Ex - My NextTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang