"Dy, Radith udah dateng nih." Mami sekali lagi mengetuk pintu kamarnya.
"Iya bentar." Sahutnya tak jelas karna sedang mengenakan lipstick.
"Setengah jam yang lalu juga kamu bilangnya bentar!" Mami terdengar sebal.
"Duhhh sabar Mams, ini bentar lagi selesai kok."
"Yaudah kamu cepet turun."
Dyra yang sengaja menginap dirumah Mams sejak kemarin karna Radith lagi-lagi harus meninggalkan rumah karna urusan pekerjaan, merasa sedikit menyesal karna Mams tetaplah Mams, walau sekarang Dyra sudah menikah tetap saja diperlakukan seperti saat dia masih lajang.
Suara derap langkah kaki menjauh dari kamar melegakannya. Dia sudah menyelesaikan polesan pada bibirnya, riasan wajahnya juga sudah selesai, dress sudah dipakai.. oh parfume! Ladyra buru-buru menyemprotkan seluruh tubuhnya dengan pengharum beraroma bunga bercampur vanilla yang lembut.
Dirasa tampilannya sudah sempurna tanpa cela, Ladyra turun menghampiri Radith.
Dari anak tangga pertama yang dituruninya, Ladyra melihat bagaimana tampannya Radith malam ini. Tuxedo pas badan yang mencetak tonjolan-tonjolan otot tangannya saat dia meminum teh membuat Ladyra tidak berkedip. Radith tidak mengenakan kacamata hari ini, dan rambutnya yang selalu disisir rapih kebelakang pun ikut menghilang diganti dengan belah pinggir yang bagian atas rambutnya sengaja ditata berantakan yang menghasilkan aura maskulin dua ribu kali lipat dari biasanya!
Ladyra memandang gaunnya sendiri. Gaun malam panjang dengan belahan cukup tinggi hingga mengekspos paha putihnya membalut tubuhnya sempurna. Kakinya berbalut high heels bertali satu berwarna senada dengan gaunnya. Di kedua telinganya sudah menggantung anting berliontin cantik berwarna silver yang satu tema dengan gelang ditangan kirinya. Dia rasa dia sudah cukup pantas menjadi pendamping Radith malam ini.
Setelah anak tangga terakhir yang dituruninya, Radith menoleh dan memandangnya. Tatapannya sama saja dengan tatapan Dyra tadi saat mengagumi Radith. Terpanah.
Dalam perjalanan, Radith dan Dyra tidak banyak bicara karna Radith berkali-kali mendapat telfon dari kantor yang berada di Jakarta atau pun yang berada di New York. Sepertinya sedang ada masalah dan Dyra tidak ingin mengganggu.
Tapi yang membuat degupan jantung Dyra sejak tadi tak bisa mereda adalah, tangan kiri Radith tak pernah lepas menggenggam tangannya. Radith seperti tidak keberatan jika dia harus menyetir dengan satu tangan, dan Radith tidak keberatan juga karna dia harus rela berjalan dengan kecepatan yang tak bisa dia naiki atau turuni. Dan sekali lagi untuk hari ini, Dyra kesulitan bernapas.
Setibanya di hall, Radith dan Ladyra disambut hangat oleh penjaga pintu yang juga mengenakan Tuxedo resmi. Di dalam sudah berkumpul ratusan orang dengan pasangannya masing-masing, bahkan ada yang membawa serta anak mereka.
"Flo sama Tya dimana yah." Gumam Dyra sambil celingukan, Radith pun ikut membantu mencari.
Tapi sosok yang ditangkap Radith justru sosok paling terakhir yang ingin dia temui dimuka bumi. Fadly Fernando dari fakultas kedokteran yang merebut Ladyra darinya. Pria itu tidak banyak berubah, masih sama tampannya seperti dulu, masih menjadi gandrungan wanita karna sekarang dia berdiri dikelilingi banyak wanita.
Dengan cepat Radith menoleh kembali pada Ladyra, berharap Ladyra tidak melihat kearah dimana Radith menemukan sosok Fadly disudut ruangan sana. Dan Tuhan berpihak kepadanya, Ladyra menemukan Flo dan Tya yang melambai dari arah berlawanan, Ladyra segera menghampirinya setelah memberitahu Radith kalau dia akan kesana. Radith bernapas lega.
Tapi kelegaannya belum berakhir, karna kemudian ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang.
"Radith?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex - My Next
عاطفيةTentang cara kerja takdir mempertemukan kembali masa lalu dan menghancurkannya lagi dengan cara yang sama. #1 in fiksiremaja (12-12-2023) #1 in keluarga (29-12-2023) #2 in selingkuh (14-08-2024)