Setelah memantapkan hatinya, setelah memasok oksigen lebih banyak ke paru-parunya, setelah benar-benar menyiapkan mentalnya, akhirnya Radith memberanikan diri untuk masuk kedalam lagi, mencari Ladyra, membawanya pulang, dan meminta kejujuran.
Lampu sudah hidup kembali, lantai dansa pun sudah sepi. Dan Radith bisa dengan mudah menemukan dimana Ladyra. Dia masih berada ditempat yang sama sejak tadi, tapi kehadiran Fadly disana membuat keadaan tidak sama lagi. Ditambah Fadly mengecup pipi Dyra sebelum pria itu pergi. Seperti ada yang terbakar didalam tubuhnya. Mendadak hatinya panas.
"Radith." Ladyra melambai tanpa rasa canggung sama sekali saat Radith mendekatinya.
"Nanti aku pulangnya sama Tya ya, besok kita mau ada acara pagi-pagi, jadi biar ngga bulak-balik." Lanjutnya.
Radith hanya bisa mengiyakan. Dia ingin segera pergi, kepala dan hatinya sudah tidak bisa diajak kompromi.
"Kamu ngga pa-pa?" Ladyra meneliti perubahan wajah Radith.
"Ngga, cuma capek aja. Saya pulang, ya."
Dyra mengangguk, "Hati-hati."
Hanya itu yang Radith dapatkan, tidak ada kecupan dipipi seperti yang tadi Fadly dapatkan. Perbedaannya sudah jelas disini. Mana yang dia inginkan, dan mana yang ingin dia hilangkan.
"Gue titip Dyra ya, gue orang pertama yang bisa kalian hubungin kalau ada apa-apa." Kata Fadly menatap Tya dan Flo secara bergantian.
Flo dan Tya mengiyakan dengan berlebihan. Kemudian Radith menjauh dan hilang dari balik pintu hall.
"Tadi Fadly pergi dikasih ciuman, kok suami pulang ngga dikasih?" Sindir Tya yang tepat sasaran.
"Dia yang nyosor gue!"
"Kalo lo ngga mau, gue aja yang nyosor Radith."
"Otak lo lurusin dulu gih pake catokan." Dyra mendorong kepala Tya yang kini menjadi hobinya.
Tiba-tiba ada suara wanita lain menginterupsi percakapan mereka.
"Hai, gurls." Sapanya sambil mengibas rambut blonde nya kebelakang.
Sapaan itu sontak membuat Dyra memutar matanya sebal. Kalau Fadly adalah penyebab putusnya dia dengan Radith, nah, wanita berambut blonde ini adalah alasannya putus dengan Fadly. Wanita perusak hubungan orang. Si wanita gila yang meniduri pacarnya yang bahkan belum pernah dia tiduri sama sekali. Pelacur kelas satu!
Vania berdiri dengan tangan bersedekap didepan dada yang memamerkan gelang Hermes nya. Wanita itu sedang tersenyum, tapi entah kenapa Dyra merasa kalau gadis itu sedang mengejeknya.
Dengan kuku yang hari ini di cat berwarna merah sesuai dengan gaun super seksinya, Vania menyodorkan tangan.
"Apa kabar lo?" Tanyanya pada Dyra.
Dyra menimbang, kalau dia tidak membalas sapaannya, berarti Dyra kalah.
Dengan senyum yang tampak dipaksakan, Dyra membalas salam Vania dengan sangat cepat. Dia tidak mau berlama-lama ramah dengan pelacur ini.
"Long time no see, ya." Katanya lagi seraya tertawa.
Ladyra tidak tau harus melakukan apa lagi selanjutnya, dia tidak pandai berbasa-basi, kalaupun bisa dia tidak akan melakukannya untuk Vania. Waktunya terlalu berharga untuk berbicara dengannya.
"Tadi gue liat si cupu Radith deh disebelah sana." Vania menunjuk kearah lantai dansa. "Berubah banget dia sekarang, tampan harga mati. Gue rela ngelakuin apa aja buat dapetin dia kayaknya." Lalu kemudian Vania tertawa. Dyra tau, wanita jalang itu menyindirnya.
Dyra mulai kesal dengan wanita satu ini. Bukan, bukan karena dia pernah mencuri Fadly darinya, tapi karna barusan saja dia membicarakan soal Radith. Dia tidak suka melihat bagaimana ekspresi Vania saat mengatakan Radith tampan.
"For your information ya, jeung. Radith udah nikah. Kalau lo bisa ngerebut Fadly dari Ladyra dulu, lo ngga bakal bisa ngambil Radith dari istrinya. Karena apa? Karena Radith ngga suka sama cewek yang otaknya ketutup sama bedak." Kata Flo dengan sangat lancang.
"Sotoy banget omongan lo." Kata Vania merasa direndahkan. "Ngga akan ada yang bisa nolak pesona Vania, siapapun itu. Tapi berhubung gue lagi deket sama pejabat, gue lagi ngga butuh cowok-cowok yang cuma punya uang receh." Lanjutnya sambil mengibas rambut panjangnya lalu kemudian pergi.
"Kalau gue diperbolehkan ngebunuh, Vania orang pertama yang bakal gue cari!" Teriak Flo kencang.
"Untung Radith udah pulang, kalo ngga pasti udah dipepet sama nenek lampir itu." Lanjut Flo masih dengan nada kesal.
Dyra ikut bersyukur dalam hati bahwa Radith tidak bertemu Vania, kalau sampai Vania berani mendekati Radith, Ladyra akan memastikan Vania pulang dengan rasa malu karna Dyra akan memberitahu wanita itu tepat didepan hidungnya bahwa dia adalah istri Radith.
Lalu bagaimana dengan dirinya sendiri? Ketika dia tidak ingin ada wanita lain yang mengganggu suaminya, justru Ladyra lah yang mendekati laki-laki lain. Dia merasa berdosa, merasa tertampar, tapi untung saja Radith tidak tau bahwa tadi Fadly mendekatinya. Dan sekali lagi Ladyra bersyukur dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex - My Next
Storie d'amoreTentang cara kerja takdir mempertemukan kembali masa lalu dan menghancurkannya lagi dengan cara yang sama. #1 in fiksiremaja (12-12-2023) #1 in keluarga (29-12-2023) #2 in selingkuh (14-08-2024)