Part 43 (End)

7.8K 190 32
                                    

Keluarga Amanta akhirnya bisa berkumpul kembali dengan suasana yang jauh lebih hangat dari sebelumnya, ditambah kehadiran Ladyra yang membuat semua lebih terasa sempurna.

Raymond yang sudah mulai bercanda dengan Radith soal pekerjaan, Papah yang menawari segala macam makanan pada Ladyra, dan Mamah yang sibuk menukar piring-piring yang sudah kosong dengan piring baru dengan isian yang baru pula.

Radith berhenti sejenak saat melihat suasana disekitarnya tampak hangat, Radith sudah memiliki semuanya, keluarga utama yang kembali membuka pintu untuknya, dan wanita yang sejak dulu disukainya sudah menjadi isterinya. Istri yang seutuhnya.

Tidak ada lagi yang Radith harapkan, Tuhan sudah sangat baik mengabulkan doa paling serius yang selama ini dia panjatkan.

"Saya ke toilet sebentar, ya." Pamit Radith pada Ladyra.

Saat langkah Radith berhasil mencapai anak tangga paling atas, tubuh Radith tiba-tiba ditarik dan didorong hingga punggungnya menyentuh dinding.

"Lady? Kenapa?" Radith terkejut saat tau ternyata Ladyra mengikutinya.

Ladyra tampak ragu, ekspresinya malu-malu.

"Kenapa, sayang." Radith tersenyum, dia tau Ladyra malu ingin mengucapkan sesuatu, dan itu membuat Radith semakin gemas untuk menggodanya.

"Stop stop, kamu tau ngga sih efek kata-kata kamu tuh bikin aku ngga kuat berdiri. Aku deg-degan!"

Radith tertawa, menikmati pipi Ladyra yang semakin memerah akibat ulahnya. "Okay, go ahead." Kata Radith sambil menarik pinggul Ladyra agar lebih dekat dengannya.

"Aku jadi lupa mau ngomong apa!" Ladyra merengut sambil memukul dada Radith.

"Kalau ngga bisa diucapin, diwakilkan pakai ciuman juga saya ngga keberatan." Radith menyentuh bibir Ladyra dan mengusapnya lembut.

Lagi. Ladyra sudah tidak sanggup menopang tubuhnya sendiri, Radith benar-benar tau apa kelemahannya, dan sekarang Ladyra bahkan tidak menunjukkan penolakan saat perlahan bibir Radith mulai mendekati bibirnya.

Nyaris satu centi lagi bibir mereka bertemu, Radith berhenti, matanya menatap mata Ladyra lekat dengan tatapan memohon. "Kalau saya sudah mulai, saya ngga yakin bisa berhenti."

Shit!

Diluar dugaan, Ladyra menyambar bibir Radith lebih dulu, mengulum bibir suaminya dengan rakus seperti takut kehilangan bibir ini lagi. Ciuman mereka saling menutut, tidak ingin melepaskan, bahkan hingga napas mereka terengah tetap mereka lanjutkan.

Dan untuk yang kesejuta kalinya, Ladyra kembali merasa bodoh sempat menyia-nyiakan laki-laki seperti Radith, yang tampilan fisiknya tidak ada cela, karirnya sempurna, dan sentuhan serta ciumannya luar biasa.

Masih dalam ciumannya, Radith membuka mata dan menatap Ladyra sambil menurunkan tangannya perlahan, menyentuh lembut hingga dia menemukan kancing teratas kemeja yang Ladyra kenakan.

Lagi-lagi Ladyra tidak menolak, Radith memiliki hak penuh atas tubuhnya. Ladyra sudah menghitung jumlah kancing yang Radith lepas, satu kancing lagi maka bra hitam yang dia kenakan hari ini akan terlihat.

Tepat saat kancing ketiga terlepas, Raymond si penghancur suasana meneriaki mereka.

"Astaga! Heh, kalau mau having sex dikamar dong!" Teriak Raymond sambil menutup mulutnya.

Radith buru-buru memeluk Ladyra yang kemejanya sudah nyaris terlepas, menutupi seluruh bagian depan tubuh isterinya agar tidak terlihat Raymond sama sekali.

"You son of a bitch!" Radith balik meneriaki Raymond yang tertawa melihat adiknya panik melindungi isterinya yang sudah terlihat berantakan.

Setelah puas menertawai kepanikan Radith dan Lady, Raymond kembali turun dan tidak akan mengganggu apapun yang sedang Radith lakukan. Dan karna kehadiran Raymond yang mendadak, membuat kecanggungan yang luar biasa diantara Radith dan Ladyra.

Tapi Radith kemudian tidak perduli, dia harus menyelesaikan apa yang sudah dia mulai.

"Move to my room." Radith menarik Ladyra menuju kamarnya, kemudian Radith menutup pintu kamarnya dengan terlalu semangat hingga suaranya terdengar hingga keruang makan.

Raymond tertawa, apakah menikah semenyenangkan itu? Sial!

- THE END -

Selesai....
Iya selesai :')
Akhirnya ini tulisan pertama aku yang selesai, hiks.
Masih banyak draft di wattpad aku, doakan aku ngga malas-malasan untuk ngerjainnya.
Sayang kalian semua yang masih bersedia nungguin cerita ini sampai tamat walaupun aku postingnya setahun sekali huhu.
Maafkan aku dan sekali lagi terimakasih ❤️
Sampai jumpa dikarya aku yang berikutnya~

My Ex - My NextTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang