Prolog

20.7K 1K 5
                                    

Halo, semua! Kembali lagi dengan cerita dari Vanilla Latte Universe. Kali ini aku bakal memberikan series baru, setelah sukses menulis series dari keluarga Abimanyu. Series kali ini akan bercerita tentang penghuni Diamond Real Estate. Series kali ini akan terdiri dari 5 judul dengan genre-nya masing-masing. Jangan lewatkan kisah ini, ya! Terima kasih.

 Jangan lewatkan kisah ini, ya! Terima kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🎬🎬🎬

Diamond Real Estate
No. 25
Atmaja's Family.

Di sini, di tempat ini lagi gadis yang baru genap berusia 25 tahun yang jatuh pada hari ini, berdiri. Asyilla, gadis yang menyandang predikat kalangan aktris top Indonesia itu, menginjakkan kaki di depan sebuah danau.

Gadis itu merogoh sling bag miliknya. Mencari sebuah book note, sedangkan tangannya yang lain, mencari pena yang selalu ia bawa di sakunya.

"Untung dibawa," gumam gadis itu. Ia langsung mengambil posisi duduk bersila di atas rerumputan. Gadis itu memangku bukunya, lalu menuliskan untaian kata di sana.

Untukmu, penyandang luka dariku

Ini dari seorang aktris papan atas yang begitu bodoh dan percaya akan masa lalu adalah titik ternyaman untuk berpulang. Hai, apa kabar? Apa kamu baik-baik aja? Aku harap demikian. Aku menulis ini bukan hanya untuk menorehkan isi hatiku saja, tapi sungguh aku ingin meminta maaf padamu. Karenaku, kamu terlalu banyak menyandang luka yang seharusnya tak kamu terima. Perkara memaafkan atau dimaafkan, aku tak ada hak untuk meminta pun memaksamu. Itu hakmu.

Jika dikatakan menyesal, mungkin iya, tapi aku pun tak bisa untuk meminta waktu untuk kembali di titik di mana aku memandang saat ini adalah hal yang patut dipertahankan. Maaf, ya. Sungguh aku tak tahu kata apa yang akan aku tuliskan selain kata maaf.

Terima kasih telah sempat membaca surat bodoh ini. Atau mungkin ini tak akan pernah sampai di kamu. Tapi tak apa, kalau surat ini sampai di kamu, aku akan semakin merasa bersalah karena kamu pasti akan semakin terluka.

Sempatku hanya sampai di sini, maaf tak menemuimu langsung jika kau membaca surat ini. Aku hanya takut, lukamu semakin menjadi pun aku semakin menyakiti.

Satu hal yang belum kuutarakan kala lampion terakhir pada festival kala itu. Sebelumnya aku meminta maaf karena telat untuk menyadari bahwa aku sudah mencintaimu detik itu juga. Sudahlah, tak usah dibahas atau dibalas, yakinku kamu tak akan pernah bisa mencintaiku, mencintai orang yang sudah menorehkan luka baru yang seharusnya tak pernah ada.

Dariku, manusia yang menggoreskan luka pada lelaki yang dengan tulus singgah.

Asyilla melipatnya menjadi sebuah perahu kertas. Ia memasukkannya ke sebuah botol kaca. Untung saja, perahunya hanya berukuran kecil, sehingga perahunya bisa masuk dengan mudah. Gadis itu menutup lubang botolnya dengan penutup kayu. Setelahnya, gadis itu menghanyutkannya ke danau. Asyilla tersenyum, kini hatinya sudah mulai melega. Tak luput, ia mengelap air matanya yang tak berhenti menetes.

Biarlah, perahu itu menemukan dermaganya sendiri.

Setelah botol itu benar-benar tak tampak oleh pengelihatannya, gadis itu berbalik. Ia meninggalkannya, meninggalkan tempat itu.

"Biarlah rasa mengembara guna mendapatkan pelabuhan yang pantas untuknya singgah,"

🎬🎬🎬

Series ini akan dipublis secara bertahap, tetapi di setiap judulnya tidak ada keterkaitan alur(sequel, trilogy, tetralogy, dll).

Selamat membaca! Jangan lupa untuk tetap vote dan komen, ya!

Best regard,

Vanilla Latte.

SHOOT ON ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang