Scene 24 || Perkara Salah Nomor

1.6K 124 1
                                    

Alhamdulillah sudah sampai di part ini. Terima kasih atas segala bentuk dukungannya. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak. Semoga cerita ini lancar sampai ending. Terima kasih.

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎬🎬🎬

Diamond Real Estate
No. 25
Atmaja's Family.

Asyilla mendapat jatah libur hari ini, sebenarnya bukan libur, tetapi ia izin karena merasa tak enak badan. Mungkin efek ciuman kemarin. Asyilla menyibak selimutnya, gadis itu melihat jika waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Rasanya kepalanya begitu pusing hari ini. Apa gara-gara komentar jahat juga?

Asyilla bangkit dari tidurnya, ia berusaha melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Setidaknya ia masih bisa cuci muka agar lebih segar.

Setelah mengambil waktu 10 menit untuk bersih-bersih. Asyilla kembali ke kamarnya. Gadis itu hendak membuka tirai karena sedari pagi, belum ada sinar matahari yang masuk ke dalam kamarnya. Asyilla terkejut saat mendapat Nevada yang terus menatap kamarnya dari balkon penginapannya. Asyilla membuka jendela.

"Ngapain lo? Mau ngintipin gue, ya?" bentak Asyilla. Gadis itu menyeru, sedangkan lelaki di seberang sana terkejut bukan main.

"Kamu sudah bangun? Gimana? Sudah baikan? Saya ke sana, ya?" balas Nevada. Lelaki itu tak kalah menyeru. Asyilla yang melihat aktivitas di bawah terhenti langsung memelotot pada Nevada. Gadis itu menyilangkan kedua tangannya sebagai jawaban. Setelahnya, ia menutup rapat jendela miliknya.

Asyilla menghela napasnya. Ia kembali ke atas ranjangnya. Sebuah notifikasi masuk, Asyilla meraih ponselnya. Terlihat di sana ada pesan dari Nevada.

Nevada

Saya tunggu di bawah kamar penginapan kamu, kalau kamu tidak datang saya akan naik dan menjenguk paksa kamu di kamar.

Asyilla mendengus. Bisa-bisanya dalam situasi seperti ini ia ingin modus. Sudah tak ada rasa bersalah karena adegan kemarin, eh kini malah memaksa untuk ketemuan. Asyilla tak ada pilihan lain, gadis itu pergi ke lemarinya. Mengganti bajunya dengan celana jeans sepaha dipadukan dengan long kardigannya. Gadis itu mengambil ponselnya dan segera menuruni tangga.

Asyilla dapat melihat Nevada yang duduk di sofa. Gadis itu berdehem saat sudah sampai di dekat sofa itu. Nevada menepuk ruang yang ada di sebelahnya. Asyilla pun duduk di sana karena tak ada pilihan lain. Gadis itu duduk dengan menyilangkan kakinya dan bersidekap dada.

"Saya bawa air kelapa buat kamu. Katanya bisa memulihkan kondisi seseorang setelah sakit," ujar Nevada. Lelaki itu memberikan air kelapa muda yang sudah dituang ke dalam gelas berukuran cukup besar. Asyilla menelan ludahnya. Sedari pagi ia memang belum makan apa-apa, tepatnya ia tak nafsu. Padahal Mbak Maria sudah membelikan makanan kesukaannya.

SHOOT ON ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang