Scene 30 || Kesempatan Kedua

1.4K 113 4
                                    

Alhamdulillah sudah sampai di part ini. Terima kasih atas segala bentuk dukungannya. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak. Semoga cerita ini lancar sampai ending. Terima kasih.

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎬🎬🎬

Diamond Real Estate
No. 25
Atmaja's Family.

Asyilla menunduk, gadis itu telah menjadi sasaran empuk kemarahan Sarah. Algebra duduk di sofa penginapan Asyilla. Lelaki itu bersidekap dada, sedangkan Sarah kini masih berdiri membelakangi Asyilla dengan tangan yang bersidekap pula. Suasana menjadi hening, hanya tersisa suara isakan kecil Asyilla.

"Kok kamu bisa kaya gitu sih, Sil? Mikirnya kamu tuh gimana?" sentak Sarah yang masih tak habis pikir dengan keputusan bodoh Asyilla.

Asyilla hanya terdiam. Ia semakin menunduk. Gadis itu hanya bisa meremas sprei ranjang miliknya, menahan amarah dalam dirinya.

"Lagian kenapa sih, Ma? Apa salahnya aku tolak Nevada? Toh, orangnya juga nggak masalah, kok. Mama yang selama ini maksa aku, aku frustrasi, Ma!" seru Asyilla. Gadis itu menghempaskan tangannya kasar pada ranjangnya. Gadis itu berlari keluar dari kamarnya. Kakinya begitu cepat menuruni tangga.

"Asyilla!" teriak Algebra dari balkon. Nevada yang melihat langkah terburu Asyilla langsung mengejar gadis itu. Tak peduli rasa sakit hatinya seperti apa, tetapi keadaan gadis itu saat pulang lebih penting dari apa pun.

Nevada berhasil meraih tangan itu. Namun, sang empu menepisnya begitu kencang. Merasa sedikit kesal, Nevada membalikkan paksa tubuh Asyilla.

"Kamu kenapa sih, Syil?" sentak Nevada. Lelaki itu sudah hilang kontrol dengan sikap Asyilla yang keras seperti ini.

"L-lo bentak gue? Lepasin tangan gue!" seru Asyilla. Gadis itu mencoba melepaskan genggaman Nevada pada Asyilla.

"Syil, sa-saya minta maaf. Saya nggak bermaksud, saya hilang kontrol dengan sikap kamu yang seperti ini. Saya nggak marah kamu tolak, saya minta maaf karena saya hubungan kamu sama Mama kamu jadi rumit. Saya nggak menyalahkan kamu, itu hak atas hati kamu. Saya minta maaf, Syil," ujar Nevada. Lelaki itu melepaskan tangan Asyilla. Gadis itu meneteskan air matanya. Ia langsung memeluk Nevada.

"Maafin gue, gue yang salah. Maaf karena gue nggak bisa nerima lo. Ada nama lain yang perlu gue jaga, gue minta maaf," ujar Asyilla dengan isak tangisnya. Nevada tersenyum miris. Ia mengelus pelan punggung gadis itu. Ia paham, sangat paham.

"Ya udah, kalau gitu kamu balik ke kamar, ya. Siap-siap untuk flight besok," ujar Nevada. Asyilla menjauhkan tubuhnya. Ia harus kembali. Lagipula, ia akan pergi ke mana jika di pulau ini. Dion? Lelaki itu sudah flight malam ini. Asyilla pun menurut untuk kembali ke kamarnya bersama Nevada.

SHOOT ON ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang