Scene 10 || Lekas Sembuh Luka

2.4K 204 8
                                    

Alhamdulillah, udah sampai part 11 hiks srot. Semakin ke sini judul part semakin aneh. Oke nggak apa-apa, yang penting isinya nggak aneh-aneh. Aamiin. Terima kasih untuk yang sudah mendukung karya ini.

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎬🎬🎬

Diamond Real Estate
No. 25
Atmaja's Family.

Asyilla tak sadarkan diri di kediaman keluarga Yohan. Mencoba menahan napas selama 2 jam acara dan menggunakan benda yang membuatnya sesak adalah hal yang paling bodoh yang ia lakukan. Gadis yang terlanjur memiliki kadar kebucinan yang tinggi, menjadi wanita yang lemah dan suka diatur oleh pasangan. Dan ya, inilah akibatnya.

Asyilla mengerjap-kerjap matanya berulang kali. Kepalanya masih terasa pusing, ia lemas karena rasa sesak yang ditahannya selama 2 jam. Jujur, benda itu begitu kecil. Vania, janda 2 anak yang ditinggal mati suaminya itu mengoles minyak aromaterapi di punggung tangan Asyilla sembari memijatnya pelan.

"Eunghh ...," leguh Asyilla. Gadis itu mengambil posisi duduk bersandar di pilar ranjang.

"Kamu sudah sadar, Sayang?" tanya Vania dengan nada bicara yang lembut. Vania adalah putri bungsu dari ketiga bersaudara Yohan. Vania memang wanita yang lembut, anggun, sopan, dan penyayang.

"Kenapa aku bisa di sini?" gumam Asyilla dengan tangan yang menyentuh dadanya yang terasa sesak tadi.

Dion yang sedari tadi berdiri di belakang Jevin, kini mulai menampakkan diri. Wajahnya terlihat babak belur dengan luka lebam di dekat mata dan bibirnya. Lelaki itu langsung duduk bersimpuh di samping ranjang Asyilla. Lelaki itu menarik tangan Asyilla dan mengelus punggung tangannya.

"By, maafin aku, ya. Aku janji aku nggak akan berbuat kaya gini lagi. Aku bakal terima kamu apa adanya. Maafin sikap aku yang kaya gini ke kamu, ya. Aku mohon," ucap Dion dengan binar mata yang sangat berharap. Asyilla tersenyum, tapi bukan senyum yang seperti biasa.

"Aku mau pulang. Maaf, ya," ucap Asyilla dengan nada sendu. Mata Dion melotot, tangannya pun sudah ditepis oleh Asyilla. Anggota keluarga lain seperti, Belinda, Jevin, Vania, Sherly, dan Yeslina tak bisa berkutik. Ini memang sepenuhnya salah Dion yang mengulang kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

"Maaf, Tante. Tas aku di mana, ya?" tanya Asyilla dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Vania yang menyimpan tas milik Asyilla langsung memberikannya kepada Asyilla.

"Makasih, Tante," ucap Asyilla dengan senyum di wajahnya. Asyilla langsung menyalami Vania, Belinda, dan Jevin.

"Asyilla pamit, ya. Makasih," ucap gadis itu. Setelah keluar dari kamar tamu, Asyilla langsung menangis, gadis itu berlari sekuat tenaganya. Ia sama sekali tak menggubris teriakan penyesalan Dion. Ia kecewa, ya sangat kecewa.

SHOOT ON ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang