Scene 16 || Pulang dan Kenangan

1.7K 149 7
                                    

Alhamdulillah sudah sampai di part ini. Terima kasih atas segala bentuk dukungannya. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak. Semoga cerita ini lancar sampai ending. Terima kasih.

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🎬🎬🎬

Diamond Real Estate
No. 25
Atmaja's Family.


Asyilla tampak menikmati canda guraunya bersama Nevada di balik punggung lebar lelaki itu. Ya, Asyilla kini berada di gendongan Nevada, tentu saja karena kakinya yang masih sakit. Namun, mungkin bisa karena alasan lain, nyaman mungkin? Apalagi dengan tingkah keduanya yang awalnya dingin sekarang malah supel dan akur. Mereka harusnya berterima kasih pada topik 'definisi cinta'.

"Papa!" seru seorang gadis balita yang berlari ke arah Nevada yang baru memasuki area perkemahan. Asyilla meminta untuk diturunkan, agar ayah dan anak itu bisa berpelukan melepas rindu. Algebra dengan tanggap memegang lengan Asyilla, setelah melihat keadaan kaki Asyilla yang terlihat membiru, sepatunya pun ditenteng.

"Kakinya kenapa?" tanya Algebra yang langsung memindahkan lengan Asyilla agar melingkar di lehernya.

"Jatuh tadi pas turun, licin banget, Bang," balas Asyilla. Algebra mengulum senyumnya.

"Asyik, dong!" celetuk Algebra tanpa dosa. Asyilla menatap Algebra kesal.

"Asyik gimana? Sakit, nih!" gerutu Asyilla.

"Ya asyik, dong. Orang bisa digendong mesra sama Nevada," goda Algebra. Kali ini Asyilla menginjak kaki Algebra dengan kakinya yang terkilir. Tentu gadis itu mengaduh kesakitan, namanya juga lupa.

"Kenapa, Syil?" tanya Nevada yang fokusnya kini beralih karena suara rintihan Asyilla.

"Gue nggak apa-apa, kok," sahut Asyilla. Gadis itu mencubit perut Algebra agar tak mengeluarkan suara. Gadis itu juga mengancam, serta meminta untuk diantarkan ke tenda.

"Ya udah, gue permisi dulu," pamitnya.

Nevada menatap kepergian Asyilla sampai punggung gadis itu menghilang dari pandangannya. Tak hanya itu, Nevada pun sampai lupa jika ada putrinya. Andai Chanel tak menarik ujung bajunya, pasti lelaki itu tak sadar.

"Pa, kaki Tante Syilla kenapa, Pa?" tanya gadis kecil itu. Nevada mengangkat Chanel agar tubuhnya sejajar dengan gadis kecil itu.

"Kakinya sakit, Sayang. Tadi jatuh di bawah sana, makanya Papa gendong karena sakit kalo dipake jalan," jelas Nevada. Chanel mengangguk mengerti.

SHOOT ON ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang