Scene 20 || Plan Ikan Cupang

1.7K 146 2
                                    

Alhamdulillah sudah sampai di part ini. Terima kasih atas segala bentuk dukungannya. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak. Semoga cerita ini lancar sampai ending. Terima kasih.

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎬🎬🎬

Diamond Real Estate
No. 27
Atmaja's Family.

Asyilla menatap mata pandanya di depan cermin. Gadis itu tak bisa tidur semalaman karena memikirkan ucapan Nevada di pesta ulangtahun Devina kemarin. Hanya beberapa kalimat, tapi begitu menohok bahkan membuat kepalanya serasa ingin pecah. Asyilla menggaruk kepalanya frustrasi.

"Kenapa, sih? Kenapa?" keluhnya. Gadis itu merancau tak karuan. Saat itulah, pintu kamar Asyilla terbuka. Menampilkan Sarah dan Mario di sana. Asyilla menoleh, menatap ke arah pintu. Sarah dan Mario terkejut.

"Kamu ini kenapa, Sil? Mata kamu, rambut kamu, astaga!" seru Sarah yang sudah berdandan rapi.

"Mama sama Papa mau ke mana?" tanya Asyilla yang melihat kedua orang tuanya sudah berdandan rapi.

"Oh, kita mau ke luar kota. Ada perjalanan bisnis Papamu ini, jadi Mama temani. Kamu cepetan siap-siap, anterin Mama sama Papa ke bandara," suruh Sarah.

"Tapi, Ma. Mata aku gimana? Malu dong kalo ketemu fan di bandara. Sama Kak Algebra aja, deh," sangkal Asyilla. Sarah memelototi anaknya itu.

"Kakak kamu udah berangkat lagi tadi subuh. Udah, deh. Kamu nggak perlu alesan, tutupin aja pake concealer!" bentak Sarah. Nyali Asyilla mendadak ciut kalau berurusan dengan Sarah. Gadis itu menghela napasnya. Ia akan mandi dahulu.

🎬

Asyilla membantu membawakan koper kedua orang tuanya dengan tangannya menggenggam jemari Milo. Gadis itu terpaksa membawa Milo karena tak tega ditinggal sendiri di rumah. Asyilla memeluk Sarah dan Mario bergantian. Ia akan sangat merindukan mereka. Apalagi tak ada mereka berarti tanggung jawab rumah ada di tangannya. Mungkin, 5 hari ke depan ia akan sibuk bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuk Elena, Januar, dan Milo. Sementara, 2 hari berikutnya mungkin akan dititipkan ke rumah Faris—Ayah Aiden—saat dirinya mulai sibuk syuting lagi.

"Mama sama Papa jangan lama-lama. Pokoknya seminggu aja nggak lebih, kasihan adek sama Milo nanti nggak ada yang jagain," ujar Asyilla dengan raut tak rela.

"Kaya anak SD aja kamu ini. Makanya cari suami, biar ada yang jagain kamu sama adek-adek kamu," cibir Sarah.

"Tuh 'kan, Mama sukanya masuk ke ranah sana. Nggak suka, deh," gerutu Asyilla. Mario terkekeh. Pria paruh baya itu mengelus kepala Asyilla sayang.

SHOOT ON ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang