BROKEN

14.1K 298 18
                                    

BROKEN

Bagaimana jika kamu mengalami hal paling terburuk dalam hidupmu, apakah kamu akan tetap bisa menjalani hari-hari seperti biasanya ?

Sayangnya apapun kenyataanya, sepahit apapun itu, hidup akan terus berjalan, kecuali nafasmu berhenti.

Dan hal itulah yang Moza Hera Geandri rasakan.

Dia tidak pernah menyangka kalau pernikahnnya yang baru dijalaninya 1 tahun, hancur karena sebuah pengkhianatan. Dan hal itu menjadi kehancuran dalam hidup Moza, hingga dia tidak akan pernah percaya lagi dengan yang namanya PRIA.


***

Prologue

***

"Aku mohon maafkan aku, sekali ini saja. Maafkan aku, aku salah, aku sangat bersalah padamu. Tapi demi apapun itu, aku tidak sadar Moza, aku sudah menjelaskan semuanya, aku mohon maafkan aku." Pinta Erik memohon pada Istrinya. Wanita yang sudah dia pilih dari wanita-wanita yang pernah singgah mengisi cerita di hidupnya.

"Aku tidak perduli, kamu sudah mengkhianatiku, kita urus semuanya dipengadilan, aku benci sama kamu." Ujar Moza, mencoba tetap kuat disaat kakinya sudah sangat gemetar akibat kenyataan yang baru saja dia dapatkan.

Erik semakin pilu, rasa takutnya akan berpisah dengan sosok perempuan yang sangat dicintainya kini menghantuinya. Bayangan hidup tanpa Moza, menjalani hari-hari tanpa Moza, semua memenuhi otaknya.

Bayangan masa-masa indah saat mereka bergandegan tangan, saat Erik melamarnya, saat Erik mengucapkan Ikrar suci pernikahan, semua berkecamuk. Erik menggelengkan kepalanya berkali-kali, air matanya menetes dan semakin deras. Erik berlutut, membentuk tangannya seperti memohon sambil menangis.

"Maafkan aku, jangan tinggalkan aku, aku mohon jangan lakukan itu, pukul aku, hina aku, sakiti aku, bunuh aku sekalian tapi aku mohon jangan bercerai, aku tidak bisa, aku tidak mau hidup tanpamu Moza." bujuk Erik terus menerus.

"Jika kamu benar-benar menginginkan hal itu seharusnya kamu tidak melakukan hal terkutuk itu. You slept with my best friend, asshole." Teriak Moza pada Erik. Erik memejamkan matanya saat Moza dengan hancurnya mengatakan hal itu.

Erik hendak menyentuh kaki Moza, tapi Moza mengelak lantas berbalik badan dan berjalan keluar dari Apartment milik mereka.

Dengan cepat Moza berlari karena saat ini Erik mengejarnya.

Moza masuk ke dalam mobil nya, namun sebelum menutup mobil itu, Erik berhasil menahannya.

"Jangan tinggali aku, Za. Aku mohon, maafkan aku, aku mencintaimu Moza sangat mencintaimu." Pinta Erik lagi dengan lirih. Moza hanya diam dengan air mata yang terus mengalir.

"Tidak ada yang perlu diperjuangankan lagi, pernikahan ini sudah hancur saat aku mengetahui kenyataan itu. Jika memang kamu mau mempertahankannya seharusnya kamu simpan rapat-rapat kebusukanmu itu, seharusnya kamu tetap menyimpan rahasia itu, seharusnya kamu tetap membohongiku. Tapi semua sudah terjadi, aku tidak akan pernah merubah keputusanku, aku tidak bisa kembali padamu, secepatnya aku akan kirim gugatan, jangan dipersulit atau aku akan melakukan segala hal untuk menghancurkanmu." Moza mendorong Erik yang terpaku pilu, lalu dia menutup pintu mobilnya dan pergi.

Kaca yang hancur tidak mungkin bisa utuh kembali meskipun berusaha di rekatkan.

***

Ketika hidup tidak kunjung menemukan kebahagiannya. 

***

Friend Zone ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang