3 tahun Kemudian.
"Papa, hari ini aku bisa membuat gambar di sekolah ?" Ucap Bian pada Papanya.
"Mana gambarnya, Papa mau lihat." Ucap Bian di atas kursi roda. Bian anaknya memberikan gambar itu dan kemudian dia naik ke atas paha Papanya untuk duduk manja.
Semenjak Bian sadar ketika ulang tahun Bian anaknya ke satu tahun, kondisi Bian Mahesa semakin membaik, sungguh di luar dugaan, sebuah Mukjizat dan keagungan tuhan karena Bian bisa kembali membuka matanya dan sehat meskipun menjali banyak terapi dan juga pengobatan, bahkan telah beberapa tahun berlalu pun semua pengobatan itu masih berjalan sampai sekarang. Tapi tidak ada yang namanya sia-sia, karena semakin hari kondisi Bian Mahesa semakin membaik, hanya saja memang untuk saraf kakinya agak lama dan membutuhkan lebih banyak pengobatan.
"Sayang mandi dulu, baru peluk Papanya, kotor loh habis pulang sekolah juga." Ucap Raisa yang saat ini sedang mengandung anak ke dua mereka, usia kandungannya sudah masuk 7 bulan, dan anak mereka saat ini adalah perempuan.
"Sudah sana mandi, nanti Mama kamu marah lagi."
"Ya udah Bian mandi ya Papa." Ucap Bian. Raisa pun mengambil alih anaknya dan mengantarnya mandi serta menungguinya. Setelah mengurus Bian dia pun kembali ke dapur untuk segera menyiapkan makan malam siang mereka.
Raisa sudah menyiapkan semuanya di meja makan, dia lalu memanggil Bian kecil, dan suaminya.
"Yeayyy Capcay udang." Ucap Bian kecil.
"Asik Capcay udang, kesukaan Papa nih."
"Kesukaan Bian juga ya Pa ." Raisa hanya bisa tersenyum bahagia melihat tingkah lucu kedua pria kesayangannya ini. Mereka berdua memang sangat mirip bukan hanya nama tapi juga segalanya, mulai dari kesukaan makanan, minuman, warna bahkan sifatnya.
Setelah semua yang telah Raisa alami, rasa sukur yang tiada tara selalu Raisa sukuri, tidak pernah dia meminta hal yang lebih lagi daripada ini, semua sudah cukup karena melihat Bian sang suami perlahan membaik, dan Bian sang anak perlahan tumbuh menjadi anak yang luar biasa hebat dan membanggakan, dan satu lagi luar biasa bersukur karena kini dia sedang menunggu anak keduanya yang akan menjadi pelengkap dari segala cerita kisah hidupnya.
Sebuah pembelajaran untuk Raisa sendiri kalau kebahagian akan datang padanya jika dia terus percaya akan hal itu dan berjuang akan hal itu. Dan kini hidupnya sudah lebih dari cukup, bersama menghabiskan waktu hingga maut memisahkan mereka.
"I Love you, istriku." Ucap Bian dari tempatnya. Raisa kemudian berdiri lalu memeluk Bian dari belakang dan membisikkan.
"I Love you, suamiku." Lalu Bian Mahendra sang anak ikut berdiri dan naik ke paha Papa nya, lalu memeluk Papanya erat.
"I LOVE YOU, ANAKKU." Ucap bersama Bian dan Raisa untuk Bian Mahendra sang jagoan dan Anak yang di kandung, sang putri yang di tunggu.
***
Akan ada 2 extra part tambahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Zone ! [END]
Romance"Bian,,, ahh Bi, Stop, kamu engga pakai pengaman, don't come inside me, or i will kill you. ?" Ucap Raisa saat Bian menghentakkan miliknya dengan hebat ke dalam milik Raisa berkali-kali dengan keras. "You very tight, Sa., I Can't hold it, oh shit, i...