#Flashback
"Ra-----isa......
Sontak Raisa yang hampir keluar dari kamar itu langsung menoleh dan melihat Bian memanggil namanya.
"Bi,,,Bian ?" Ucap Raisa, dia berjalan tertatih perlahan ke arah Bian.
"Bian, kamu panggil aku tadi sayang ?"
"Raa-----
"Dokter........ ! Raisa langsung berlari memanggil dokter ataupun siapa pun di laur, saking paniknya dia lupa kalau padahal ada tombol bantuan untuk memanggil perawat dari kamar itu.
Setelah membuat gempar rumah sakit dengan teriakannya memanggil siapa pun yang bisa melihat Suaminya, akhirnya Bian langsung di periksa secara keseluruhan, Hampir 1 jam penuh Bian di cek , dan suatu anugerah saat ini akhirnya Dokter bisa mengatakan kepada Raisa, kalau Bian sudah sadar dari tidur panjangnya.
***
Bian menjalani banyak terapi untuk mengembalikan sistem saraf tubuh nya. Perlahan tapi pasti, mulai dari bicara yang semakin lancar, tangannya juga sekarang sudah bergerak dengan semestinya. 2 tahun lebih terlewati, sekarang semua fungsi tubuh Bian hampir dikatakan pulih 80 persen, hanya tinggal kakinya yang mungkin butuh terapi beberapa bulan lagi. Saat ini Bian lagi proses menggunakan alat bantu jalan, seperti tongkat, tapi jika tidak terapi dia akan menggunakan kursi roda untuk kenyamananya.
"Sayang, kata Mama dia mau bawa Bian ke Singapura mau ajak jalan-jalan, keluarga Frans soalnya mengundang Bian untuk liburan bareng."
"Mama sama Bian aja ?" Tanya Bian.
"Nggak sama Mbak Sri, sama Papa juga."
"Kamu nggak ikut sayang ?"
"Nggak lah, kamu kan ada terapi, kita nggak boleh bolos, kan mau cepat sembuh, kata dokter kamu bisa jalan sebentar lagi, jadi jangan dilewatkan satu kalipun terapinya."
"Ya udah asal si Bian mau."
"Bian senang banget malah, dia mau ketemu sama Siska, katanya mau kasih kado soalnya kemarin waktu Siska ulang tahun kan dia nggak bisa datang, rindu dia cuma bisa video call aja."
FYI, 2 tahun yang lalu Mas Frans menikah dengan seorang wanita yang bernama Jessie. Jessie bukan orang Indonesia, dia warna negara Amerika-Singapura, yang memang kebetulan adalah pasien kanker rahim di rumah sakit tempat Mama Frans kerja. Mereka juga memiliki cerita yang membuat bulu kuduk ku merinding jika mengingat saat itu perjuangan Mas Frans yang tidak henti-hentinya berusaha meminta Mamanya menyelamatkan Jessie bagaimanapun caranya. Tapi ya seperti diberi keajaiban untuk cerita orang lain lagi, akhirnya semua berakhir bahagia. Mas Frans patut mendapatkan kebahagian dia yang sekarang, dia sangat bahagia bersama Jessie dan anak mereka yang bernama Siska. Aku harap kebahagian ini akan berlangsung lama.
***
Setelah keberangkatan Mama beserta Bian dan lainnya, sekarang di rumah hanya ada aku dan Bian, suamiku. Malam ini aku ingin memberi dia sedikit kejutan. Beberapa hari lalu aku membeli online sebuah Lingerie yang aku pesan dari VS, berwarna Hitam memiliki renda berbahan sutra yang lembut. Saat ini Bian sedang mandi, aku menunggunya di atas ranjang. Jangan kalian kira karena kakinya belum sembuh total dia tidak bisa melakukan hubungan intim bersama ku, mustahil bahkan dari satu tahun yang lalu si mesum Bian sudah kembali seperti dulu. Ya memang sih masih aku yang banyak bergerak, tapi tidak masalah, aku menikmatinya, karena aku bisa mengatur posisi dan gerakan sesuai yang aku mau. Untuk saat ini Bian sudah lebih bisa bergerak, hanya masih kaku saja, tapi kalau masalah menggerakan si 'joni' tidak perlu dipertanyakan, itu orang akan melakukan semaksimalnya.
Aku mendengar dia sudah selesai, dan ketika dia membuka pintunya dia langsung menatapku.
Dia langsung tersenyum dan tertawa sambil berdiri dengan tongkatnya.
"Jadi ini alasan kamu kirim anak kita ke singapura ?" Ucap Bian.
"Hm, kan sudah aku katakan dia kangen sama siska, tapi ya salah satu alasan lainnya juga ini sih. Pingin aja menghabiskan waktu berdua sama kamu sepuasnya."
"Mama Raisa sekarang nakal ya, suka genit sama Papa Bian. Lihat tu si Joni udah bangun." Ucap Bian sambil mengarah ke Raisa dengan pelan menggunakan tongkat nya.
Bian duduk di atas ranjang lalu menyentuh paha Raisa mengelusnya lembut dan memasukkan tangannya ke dalam daerah intim tersebut, membelainya dengan lembut dan memainkan jarinya di celah kenikmatan milik Raisa. Raisa mengerang nikmat saat Bian memasukkan 2 jarinya ke dalam lubang milik Raisa.
"Bian, sayang, Ahhh Bian lebih cepat sayang." Tentu saja tanpa di pinta Bian akan melakukan itu, Tangan satunya tidak hanya berdiam , bergerilya ke puncak dada milik Raisa dan meremasnya kuat menimbulkan sensasi yang membuat puncak Raisa menegang. Bian membuka Lengerie indah yang menutupi keindahan luar biasa di dalamnya, dan langsung mengarahkan bibirnya untuk mengisap puncak dada Raisa. Bibirnya memainkan di dadanya, jarinya terus keluar masuk di dalam Raisa, membuat Raisa getar getir di mabuk kepayang hingga dia akhirnya memekik kenikmatan karena telah mencapai pelepasanya.
Tidak menunggu lama, setelah merasa puas, kini giliran Raisa yang memuaskan Suaminya, dengan mulai menunduk di depan suaminya dan memasukkan si Jon ke dalam mulutnya. Bian mengerang nikmat karena kehangatan yang diberikan oleh mulut Raisa.
"Ah Stop Sa, aku bisa keluar. Masukkan milikmu sekarang sayang." Ucap Bian, dan kemudian Raisa menaiki Bian dalam posisi Bian masih duduk di pinggir Ranjang, dan Raisa mengangkanginya. Tangan Bian memegang pinggang Raisa, untuk mulai mengarahkan agar Raisa bergerak sesuai Ritmenya agar dia bisa mengontrol pelepasanya agar tidak terlalu cepat, jujur jika Raisa yang mendominasi sendiri, Bian seolah tidak bisa berkutik dan pasrah di bawah sana menunggu pelepasanya, tapi karena sekarang bagian pinggul serta pahanya sudah sangat kuat, bahkan kakinya juga bisa berjalan hanya butuh bantuan tongkat saja, tentu saja malam ini akan menjadi malamnya Bian yang mulai mendominasi lagi.
"Baiklah Istriku, apakah kamu siap untuk merasakan kenikmatan luar biasa sepanjang malam, aku tidak akan membiarkan kamu tidur malam ini." Ucap Bian.
"Aku bahkan tidak berniat untuk tidur sama sekali, Suamiku tercinta." Lalu mereka tertawa sambil masih melakukan percintaan yang membuat mabuk kepayang.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Zone ! [END]
Romance"Bian,,, ahh Bi, Stop, kamu engga pakai pengaman, don't come inside me, or i will kill you. ?" Ucap Raisa saat Bian menghentakkan miliknya dengan hebat ke dalam milik Raisa berkali-kali dengan keras. "You very tight, Sa., I Can't hold it, oh shit, i...