Di Gudang

96.1K 2K 27
                                    


Mereka saling menatap sejenak, terlihat Mata Raisa menatap dengan tajam. Sial, bagaimana dia bisa lupa ini adalah kantor nya Raisa, dia pernah dua kali mengantar Raisa kesini, tapi memang sudah sangat lama, kalau tidak salah saat itu mobilnya Raisa sedang rusak.

Lintang kemudian memperkenalkan Bian kepada Team nya yang sedang berada di depannya.

"Perkenalkan dia Bian Mahesa, yang akan membuat ruangan untuk kita nanti nya. Dia adalah Arsitek muda berbakat." Puji Lintang habis-habisan. Raisa yang mendengar rasanya ingin muntah melihat Bian di puji-puji seperti itu, tidak tahu saja Lintang bagaimana kelakuan Bian kalau lagi di rumah. Tidur telanjang, ngorok, suka ngiler, berantakan, pemalas, suka mabok sembarangan. Aduh tipe-tipe cowok tidak idaman sama sekali.

Para Karyawan pun melambaikan tangan dan menyapa Bian, Bian membalas nya dengan senyuman tampannya yang sangat mempesona. Jujur saja Raisa boleh menghina perilaku Bian di rumah tapi Raisa juga tidak bisa memungkiri kalau Bian memang sangat tampan dan keren.

"Oh iya sini Raisa. Sini Sa." Panggil Lintang, yang merupakan teman Lintang di kantor, sekaligus anggota Team terpentingnya di kantor ini.

Lintang memperkenalkan Raisa kepada Bian.

"Perkenalkan ini Raisa, dia adalah Sales Manager, mungkin nanti kedepannya kamu akan banyak berkomunikasi sama dia, soalnya nanti aku akan ada kunjungan ke Surabaya saat pembangunan di mulai, Jadi kamu bisa banyak bicara dengan Raisa ya Bian." Ucap Lintang, Bian mengangguk mengerti, saat Raisa menatap Bian, Bian tampak menyeringai.

"Iya, gampang kok Lintang." Ucap Bian dengan santai. Raisa menatap Bian tajam.

Lalu Lintang, Bian, dan Raisa masuk untuk melihat Gudang yang akan di digunakan untuk ruangan yang akan Bian bangun. Lintang menjelaskan setiap bagian yang ada, sedangkan Bian mendengar dengan baik sehingga bisa masuk ke otak apa yang Lintang inginkan, sedangkan Raisa sendiri masih bertanya-tanya kenapa dia tidak tahu kalau Lintang menyewa Desiner hanya untuk membangun ruangan kerja mereka, padahal sebelumnya mereka hanya mengatakan akan membangun ruangan itu saja, dan seharusnya kan bisa hanya menggunakan jasa tukang tidak harus sampai menggunakan jasa Arsitek. Raisa yang saat ini penuh dengan pikirannya hanya diam berdiri, Bian yang melihat mengambil langkah berdiri di belakang Raisa, Raisa sama sekali tidak menyadari pergerakan dari Bian, Lintang yang masih sibuk menjelaskan hanya fokus pada tempat-tempat yang dia tunjuk. Ketika Bian sudah berdiri tepat di belakang Raisa dengan sengaja Bian meremas bongkahan pantat sintal Raisa. Raisa sontak menjinjit kaget tapi dia bisa mengontrol suaranya agar tidak memekik kuat. Raisa langsung menoleh ke belakang, dia menepis tangan Bian yang masih meremas pantatnya.

"Gila ya kamu ?" Ujar Raisa sambil berbisik pelan. Dan Bian hanya mengangkat kedua pundaknya dan tersenyum hampir lebih mau ke arah tertawa tapi di tahan. Bian sangat suka menggoda Raisa, apalagi kalau Raisa sedang fokus kerja, Bian suka sekali mengerjainya. Raisa lalu mencubit Bian di daerah pinggangnya membuat Bian meringis pelan, lalu Raisa melepaskannya dan pergi ke dekat Lintang, Bian sendiri mengelus daerah pinggang yang di cubit Raisa lalu dia kembali fokus ke Lintang.

Lalu Lintang melihat Bian.

"Jadi apakah menurut kamu bisa membuat seperti yang aku jelaskan tadi ?" Tanya Lintang setelah mulutnya mengoceh menjelaskan bayangan bagaimana ruangan ini akan dibangun nantinya.

Bian mengangguk lalu menjawab. "Ya Tentu saja bisa, aku akan membuat rangka desainya terlebih dahulu, kamu bisa melihatnya nanti setelah jadi, paling lama 1 hari aku akan selesaikan dan langsung aku kirim ke kamu, secepatnya." Jawab Bian saat itu.

Lintang tersenyum puas dengan jawaban dari Bian.

"Oke baiklah aku tunggu ya. Kalau begitu pertemuan kita sampai disini, maaf aku harus cepat-cepat pergi soalnya aku masih ada janji, Raisa kamu bisa kan tolong temani Bian dulu untuk melihat-lihat tempat ini, nanti tolong buatkan atau pesankan Bian kopi juga ya. Eh ! Ngomong-ngomong kopi buatan Raisa enak sekali loh Bian, kamu pasti ketagihan dengan kopi nya." Ucap Lintang sambil tertawa. Jelas saja Bian tahu kopi buatan Raisa sangat enak, hampir setiap hari Raisa membuatkannya Kopi dan jelas Bian mengakui hal itu, terlebih lagi Raisa memang pernah kursus untuk mendapatkan sertifikat barista. Wajar kalau kopi buatannya enak dan berkualitas.

Friend Zone ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang