"Mau kemana ?" Tanya Bian yang melihat Raisa berdandan dan memakai Dress cantik. Bian memang saat ini berada di Apartemennya Raisa. Tadi sehabis pulang kerja dia langsung ke Apartemennya Raisa dan tidur. Dia terbangun ketika Raisa pulang.
"Mau ketemuan sama rekan kerja, mau ada acara makan malam." Bohong Raisa, dia tidak mau nantinya banyak di todong pertanyaan kalau dia bilang pergi dengan Klien nya, apalagi cowok. Dan enak kalau cuma di tanya-tanya lebih buruknya Bian pasti tidak akan mengizinkannya pergi.
Bian menatap Raisa yang tampak tidak menatapnya saat berbicara "Aku antar ya ?" Ucap Bian.
"Hah ! Nggak usahlah, aku pergi sendiri aja, kamu lanjut tidur aja." Ujar Raisa yang tampak gelagapan saat menjawab.
"Nggak aku nggak bisa tidur lagi, udah kebangun gini. Aku ambil jaket terus aku antar kamu." Seru Bian yang siap-siap untuk berdiri.
"Nggak Bi, aku sendirian aja. Nanti aku mau ketemu sama teman kerja aku, aku nggak mau nanti mereka malah nanya-nanyain kamu. Nanti aku malah jadi tukang pengirim surat ke kamu kayak dulu, pokoknya kamu tidur aja, aku cepat kok, Habis makan aku langsung pulang." Ujar Raisa mencari alasan lagi.
"Takut banget kalau ada yang tahu tentang hubungan kita, emang kita punya hubungan apa sih Sa, sampai kamu setakut itu, lagian kan kita cuma sahabat biasa ?" Ucap Bian yang membuat Raisa berhenti memakai sepatunya, lalu melemparkan sepatunya ke arah Bian sambil melotot.
"Iya aku malas orang kantor aku tahu aku punya sahabat seperti kamu, jelek, bodoh, nyusahin, tidur ngorok, bau, pemalas, jorok, udah ah sana pulang, ngapain juga kamu setiap malam ke rumah aku terus, kayak nggak ada kerjaan lain aja, belumut itu Apartemen kamu, kamu tinggalin terus."
Bian memutar matanya "Dasar mak lampir, awas ya kalau sampai jam 10 kamu belum pulang aku seret kamu dari sana, terus buat kamu malu." Lalu Bian pergi berjalan ke arah pintu keluar Apartemen Raisa.
"Memangnya kamu kakek aku, ngatur jam pulang aku. Dasar Bian bodoh." Teriak Raisa saat Bian sudah keluar dari Apartemennya.
***
Sesampainya Raisa di Restauran yang sudah Frans chat dia langsung menuju meja yang di pesan.
"Malam Dok." Sapa Raisa, yang ternyata Frans memang sudah ada disana.
Dokter Frans tersenyum saat menyambut Raisa "Malam Raisa, kamu sudah datang, kamu cantik banget." Frans langsung berdiri dan menarik kursi untuk Raisa duduk.
"Terima kasih Dok." Ucap Raisa lembut. Sambil tersenyum membalas kebaikan dari Frans.
"Kamu sama siapa kesini ?" Tanya Frans Frans.
"Aku bawa mobil kok Dok."
"Jauh nggak rumah kamu ?" Tanya Frans.
"Nggak kok, cuma 10 menitan, di jalan juga senggang jadi aku nggak kena macet." Jelas Raisa, Frans mengangguk mengerti.
"Sukur deh, kamu mau makan apa ? Silahkan pesan, pasti sudah lapar pasti kan ?"
"Iya, Dok. Lapar banget dari tadi siang aku nggak makan."
"Nah kok bisa ? Kamu jangan telat makan walaupun sibuk makan itu penting, nanti kamu sakit." Ucap Frans. Raisa jadi tersipu, jarang ada yang sangat perhatian dengan Raisa selama ini, Bian selama ini bukanya perhatian malah sering nya berantem terus, kalau Raisa sudah sakit baru Bian perhatian sampai kayak orang gila, tapi selebihnya pasti cuma omelan tidak jelas yang keluar dari mulut Bian. Apapun yang Frans lakukan pastinya berbeda 180 derajat dari Bian.
"Banyak banget kerjaan tadi Dok, makanya nggak sempat."
"Lain kali jangan telat makan ya, nanti aku akan ingetin kamu terus untuk makan , mulai dari sarapan pagi, makan siang dan malam biar kamu nggak lupa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Zone ! [END]
Romance"Bian,,, ahh Bi, Stop, kamu engga pakai pengaman, don't come inside me, or i will kill you. ?" Ucap Raisa saat Bian menghentakkan miliknya dengan hebat ke dalam milik Raisa berkali-kali dengan keras. "You very tight, Sa., I Can't hold it, oh shit, i...