Harapan Untuk Dokter !

46.9K 1.3K 16
                                    

Beberapa hari ini komunikasi Dokter Frans semakin Intens untuk Raisa. Raisa juga membalasnya dengan Welcome, ya tentu saja tanpa sepengetahuan dari Bian.

Di Apartemennya Raisa.

Mereka habis pulang dari Jogging, dalam keadaan yang penuh dengan keringat Bian dengan santainya langsung merebahkan badannya ke Sofa Raisa.

"Bian, jorok ! Nggak usah kebiasaan ya, kamu kan belum mandi, mandi dulu Bian, keringat kamu banyak." Bian tidak menghiraukan ocehan Raisa, dia malah mengambil HP nya dan menghidupkan lagu. Raisa hanya menggelengkan kepalanya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tapi ketika Raisa sedang mandi Bian malah masuk dan ikut mandi di belakang Raisa.

"Kamu ngapain Bian ?" Ucap Raisa sambil melotot melihat pria itu dengan santainya menggosok badannya dengan sabun milik Raisa.

"Nggak lihat aku lagi mandi Sa." Ucap Bian santai.

"Iya aku tahu kamu lagi mandi, nggak mungkin kan kamu bertelur, cuma kenapa kamu mandi di kamar mandi aku, kan bisa di kamar mandi kamu ?"

"Repot Sa, udah ah orang nggak mandi salah, mandi salah, bawel."Raisa tidak bisa berkata-kata lagi dengan pria satu ini, dia hanya menggelengkan kepalanya. 

"Sa, nanti masakin aku capcay udang ya ?" Pinta Bian manja.

"Tapi habisin ya, awas kamu kalau sampai besisa, kan mubazir." Ucap Raisa, dia tidak bisa makan udang karena dia alergi, tapi Bian sangat suka udang, dan dia suka capcay buatan Raisa.

"Iya kamu juga masaknya nggak usah banyak-banyak."

"Nanti kamu beli dulu udangnya, kalau sayurnya jangan, sayuran di kulkas masih ada." Jelas Raisa.

"Kok aku, berdua dong. Biar seperti keluarga cemara." Ucap Bian sambil tertawa.

"Garing kamu Bi, kayak kerupuk ikan."

"Enak dong, sekalian nanti beli kerupuk ikan." Raisa tampak kesal lalu memukul perut Bian.

"Auuuu.. Sakit Sa."

"Rasain, nyebelin kamu itu." Lalu mereka akhirnya melanjutkan mandi berdua, tanpa melakukan apapun hanya mandi saja.

***

Setibanya Bian dan Raisa ke supermarket mereka langsung ke arah tempat jualan udang, Bian mencari beberapa bahan tambahan laianya. Meskipun Raisa tampak sibuk tapi setiap Bian minta masakin pasti Raisa meluangkan waktu untuk Bian, Bian itu manja sukanya masakan rumah meskipun nggak setiap hari makan masakan rumah tapi setidaknya smeinggu 4 kali pasti Raisa akan membuatkan Bian masakan rumah.

Jadi kurang apalagi si Raisa itu, bukan hanya cantik, pekerja keras, tapi juga pintar masak, sebuah paket komplit untuk seorang wanita. Bodohnya Bian yang menyia-nyiakan Raisa dengan tidak mengikatnya.

Setelah belanja Raisa dan Bian kembali ke Apartemen Raisa, Bian langsung mengeluarkan bahan-bahan yang tadi di beli. Untuk yang tidak terpakai dia simpan ke dalam kulkas, sedangkan untuk Brokoli dan udang serta beberapa bahan yang dibutuhkan, Bian dengan cekatan membuka bungkus nya memotongnya, lalu mencuci nya sampai bersih. Bian lalu memberikan semua bahan itu ke Raisa.

"Terima kasih Bian."

"Ya udah aku tunggu ya masakan nya, aku nonton dulu." Ucap Bian, Raisa mengangguk.

Sekitar 30 menitan makan malam mereka sudah selesai.

"Bian Makan yuk." Seru Raisa sambil menyusun makanan di meja makan, dan mengambil nasi putih yang pas untuk Bian.

"Udah ya, aku hampir aja ketiduran." Ucap Bian sambil mengucek matanya yang terasa berat karena mengantuk.

"Kamu capek banget kali, banyak ya proyek nya, hari ini kemana aja ?" Tanya Raisa.

Friend Zone ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang