2 Hari ini keluarga Bian sibuk mengurusi pernikahan Bian, mereka mengadakan pernikahan di hotel The Ritz-Carlton, semua sudah di urus oleh WO , tapi tetap saja kan kesibukan tidak bisa di hindari. Akhirnya semua sudah siap, mulai dari lokasi, makanan, para undangan, dekor, dan gaun. Semua sudah lengkap, besok adalah hari penting.
Bian hari ini ada Cek Up, dia di antar oleh Mama nya, karena Raisa lagi sama Lintang dan yang lainnya.
Di rumah sakit.
"Kondisi kamu nggak terlalu baik Bian."
"Buruk ya Dok ?" Ucap Bian, Dokter Lidia mengangguk.
"Nanti sehabis acara, kamu lebih baik langsung di rawat lagi, saya sangat khawatir, kamu harus cepat di operasi, ini menjadi taruhan terbesar dalam hidup kamu, ini adalah salah satu kesempatan terakhir kamu, meskipun hanya 5 persen kesempatan yang ada dari 100 persen, tetap saja kamu harus berani mengambilnya, tidak bisa di tunda Bian."
"Ma, Mama bisa nggak nunggu di luar, Bian mau bicara sama Dokter Lidia." Ucap Bian, Mama nya berat tapi ini keputusan anak nya. Akhirnya dia mengangguk dan keluar.
"Berapa lama lagi Dok ?"
"Saya tidak bisa melangkahi yang di atas Bian."
"Tapi kalau menurut catatan medis, berapa lama lagi ?"
"Kalau kamu tidak mau dioperasi dan membiarkan semua kanker ini menyebar dengan cepat kemungkinan tidka akan sampai sebulan lagi . Saya sangat menyesal Bian karena harus menyampaikan hal ini, kamu sudah saya anggap seperti anak saya sendiri, dan ini menjadi jalan satu-satunya yaitu mengambil kesempatan sekecil apapun dengan melakukan operasi terakhir ini." Ucap Lidia yang sudah menangis.
"Dok, please dont cry, saya baik-baik saja kok, ini udah jalan nya , saya nggak sedih, saya nggak mau ada yang bersedih karena saya, baiklah saya akan mengambil kesempatan itu, tapi saya mohon sehabis acara pernikahan saya. Entah itu 10 persen, 5 persen bahkan 0.1 persen, ayo kita lakukan, saya bersedia dioperasi bahkan jika taruhannya saya akan koma dan cacat saya akan terima, operasi saya Dok, dan tolong selamatkan saya, saya mau melihat anak saya besar Dok, saya tidak bisa meninggalkan Raisa, dia akan hancur."
"Biaklah, kita akan mengatur operasi ini, saya akan menelepon Profesor di amerika, dia akan menjadi dokter utama yang mengoperasi kamu, kita akan melakukan yang terbaik untuk operasi ini."
"Terima kasih dokter, terima kasih untuk semua yang telah dokter lakukan untuk saya."
Keesokan hari nya.
***THE WEDDING***
"Sumpah jantung ku mau copot rasanya." Ucap Bian yang sedang di ruangan Make Up di hotel The Ritz-Carlton.
"Acara akan di mulai, untuk mempelai pria di persilahkan masuk ke ruangan." Ucap bagian WO.
Bian memasuki ruangan, disana sudah ada seluruh tamu yang mereka undang.
"Memperlai Wanita akan segera masuk." Ucap Sang WO.
Lalu pintu terbuka, lampu berkelip indah , bunga-bunga mulai di taburkan secara perlahan oleh para Bridesmaids yang berjajar indah di samping-samping Raisa. Raisa sangat cantik di balut gaun pernikahan. Perut nya yang sudah karena sudah hamil 9 bulan tidak menghalangi pernikahan indah ini. Dia berjalan di bantu oleh Papa Bian.
Bian mengusap air mata nya melihat Raisa begitu cantik saat ini.
Bian menggenggam tangan Raisa ketika dia sampai.
Saat ini, Kedua mempelai telah berdiri saling menatap, Pendeta mempersilahkan mereka untuk berpegangan tangan. Kedua mempelai duduk bersanding di depan mimbar sementara orang tua mempelai duduk di barisan paling depan dilanjutkan oleh anggota keluarga lainnya di belakangnya. Prosesi diawali dengan melantunkan pujian bersama-sama, pemberitaan firman Tuhan, disambung dengan upacara peneguhan nikah yang dipimpin oleh pendeta.
Lalu mereka saling mengucap janji suci pernikahan. Yang di ucapkan oleh Bian terlebih dahulu.
"Aku, Bian Mahesa, mengambil mengambil engkau menjadi istri suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."
Lalu Raisa mengucapkan janji yang sama.
"Aku, Raisa Cantika, mengambil mengambil engkau menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."
Lalu mereka saling memasangkan Cincin.
"Kalian sekarang telah sah menjadi Suami dan Istri." Ucap sang Pendeta. Bian langsung mencium Istrinya dengan lembut, dan di sambut tepuk tangan meriah dari pada tamu undangan.
Setelah acara pemberkatan. Dilanjutkan acara Resepsi yang masih di Hotel yang sama, hanya di ruangan yang berbeda.
Para tamu penting, seperti keluarga dekat dan teman dekat, memberikan pidato singkat untuk mengucapkan selamat kepada Bian dan Raisa.
Mama Bian.
"Untuk kedua anak ku, tidak ada kata yang bisa Mama ucap lagi selain kata sukur, sukur, dan sukur, kepada Tuhan karena telah di berikan kedua manusia yang sangat luar biasa ini di dalam hidup Mama. Mama berharap kalian di limpahi rahmat, kebahagian, dan suka cita dalam membina rumah tangga kalian. Cinta Mama dan Papa akan abadi untuk kalian berdua, dan calon cucu Mama dan Papa."
Lintang.
"Raisa, Bian. Kalian adalah pasangan terindah yang pernah aku saksikan dalam hidup aku, kalian banyak memberikan pembelajaran tentang hidup. Aku harap pernikahan kalian akan selalu teguh dan damai selama nya, aku akan sayang dan dukung kalian selama nya, selamat ya atas pernikahan kalian."
Frans.
"Selamat atas pernikahan terindah ini, untuk Raisa dan Bian, saya sangat beruntung bisa mengenal kalian berdua dalam hidup saya, kalian banyak mengajarkan tentang arti kehidupan dan cinta, saya hanya ingin melihat kalian bahagia dan selalu di berkati oleh rahmat yang tiada tara, kami semua juga tidak sabar untuk menyambut kehadiran bayi kalian yang akan segera lahir, dia pasti sangat bangga dan bahagia memiliki kedua orang tua yang begitu hebat, dan keluarga yang begitu harmonis. Sekali lagi saya ucapkan selamat untuk pernikahan kalian."
Lalu di lanjutkan oleh beberapa sambutan dari keluarga lainnya.
Lalu acara di lanjutkan dengan makan-makan. Diiringi oleh penyanyi yang menyanyikan beberapa lagu romantis. Dan setelahnya di ganti oleh lagu 'It's You' by Sezairi.
"Dansa yuk sayang." Ajak Bian. Risa mengangguk. Dan mereka akhirnya berdiri dan menuju ke tengah ruangan, semua berdiri melihat mereka sambil memegang minuman mereka masing-masing, lampu mulai di padamkan, dan lampu sorot menyoroti mereka. Mereka mulai berdansa dengan romantis. Semua terhanyut dalam pesta pernikahan indah ini, terbawa suasana romantis yang mengelilingi nya.
"I Love You, Istri ku."
"I Love You, Suami ku."
"I Love You, Anak ku." Ucap mereka berdua sambil tersenyum. Raisa bersender di dada Suaminya, Bian Mahesa, dan Bian memeluk hangat Istri nya, Raisa Cantika.
***
Repost : 08 April 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Zone ! [END]
Romance"Bian,,, ahh Bi, Stop, kamu engga pakai pengaman, don't come inside me, or i will kill you. ?" Ucap Raisa saat Bian menghentakkan miliknya dengan hebat ke dalam milik Raisa berkali-kali dengan keras. "You very tight, Sa., I Can't hold it, oh shit, i...