16. Pernikahan

11.8K 462 20
                                    

"Kata orang pernikahan itu janji suci, tapi bagaimana kalau pernikahan ini di dasari oleh kebohongan yang menjijikan? Masihkah bisa di anggap suci?" ~ Gema Bagaskara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kata orang pernikahan itu janji suci, tapi bagaimana kalau pernikahan ini di dasari oleh kebohongan yang menjijikan? Masihkah bisa di anggap suci?" ~ Gema Bagaskara.

*****

Hari ini adalah hari dimana pernikahan dari Gema dan Naradha dilaksanakan, pernikahan dilakukan dengan sangat tertutup. Hanya di hadiri oleh keluarga dari Naradha dan Gema saja, sahabat mereka pun tidak diundang demi menutupi status mereka disekolah nantinya.

Karena sesuai perjanjian dengan pihak sekolah, Naradha masih boleh bersekolah selama kandungannya belum terlihat. Mengingat cewek itu sangat berprestasi dan orang tua Naradha adalah donatur terbesar di sekolah.

Gema dan Naradha sudah sah menjadi pasangan suami istri beberapa jam yang lalu, dan saat ini keduanya tengah duduk di atas altar perkawinan bersebelahan. Sedang menerima selamat dari sanak keluarga yang turut di undang, meskipun tidak ada yang mengetahui mereka menikah karena terpaksa.

Sejak tadi Gema hanya diam dengan raut wajah datar, hal itu membuat Naradha tidak enak sendiri. Rasa bersalah di hati Naradha semakin menghujaninya, ia tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hubungannya bersama Gema setelah pernikahan ini nantinya.

"Gema," panggil Naradha pelan pada cowok itu, Gema hanya melirik sekilas kemudian berdeham pelan untuk menjawabnya.

"Hm,"

"Maaf," lirih gadis itu.

"Maaf lo gak akan merubah apapun, jadi lebih baik lo diem Dha." Gema berucap dengan nada ketusnya, ingin sekali rasanya cowok itu meninggalkan tempat pernikahan saat ini juga. Harusnya Gema tidak berada di sini, dan belum terikat dengan status perkawinan. Namun karena tuduhan sialan ini, semuanya menjadi sulit.

Kata orang pernikahan adalah sebuah janji suci yang terjadi karena dua insan yang saling mencintai, ingin mengikat hubungannya menjadi keluarga dan memperoleh keturunan. Tapi jika sebuah pernikahan di dasarkan atas tuduhan yang begitu menjijikan apakah ini bisa dikatakan suci lagi?

Gema melirik Naradha yang terus saja menunduk, sebenarnya ada sedikit rasa kasihan dalam hati Gema untuk cewek itu. menangingat beberapa hari yang lalu dokter mengatakan padanya bahwa kandungan Naradha melemah, karena cewek itu terlalu banyak tekanan dan stress. Walaupun Gema belum bisa menerima anak itu, namun di hatinya ada sedikit tidak rela jika ada sesuatu yang terjadi pada kandungan cewek itu.

Mereka sudah sejauh ini, dan Gema sudah sakit hati terlalu dalam. Jika sampai janin itu mengalami kegugran maka semua yang terjadi padanya akan terasa sia – sia. Maka tidak ada salahnya gema berusaha merawat janin itu saat ini, dengan cara tidak membiarkan Naradha merasa terlalu stres.

"Udah gak usah dipikirin, gue juga udah ikhlas kalau harus tanggung jawab. Sekarang pikirin diri lo sendiri sama kandungan lo, jangan sampai semua yang udah gue korbanin buat lo berujung sia – sia." Ucap Gema pelan agar tidak ada orang yang mendengarnya.

NARADHA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang