31. Aku akan kembali

8.3K 468 11
                                    

••°°••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••°°••

"Perpisahan, satu kata yang dihindari banyak orang karena membawa banyak pengaruh dalam hidup."

°°••°°


Hari sudah sore, Gema semakin di buat gelisah karena sejak tadi belum di ijinkan untuk bertemu dengan Naradha. Namun cowok itu masih setia menunggu di depan ruang inap Naradha, berharap ada sebuah panggilan yang menyuruhnya untuk melihat keadaan istrinya itu. saat ini Gema hanya ingin memeluk Naradha, membiarkan cewek itu menangis di pelukannya untuk menumpahkan semua rasa sakit hatinya. Itu saja yang Gema inginkan.

Untuk rumor tidak benar yang menyangkut tentang Naradha sudah mencoba diatasi oleh pihak sekolah, berita itu tidak benar. Naradha bukan gadis yang suka keluyuran malam – malam apalagi menggoda para lelaki mata keranjang untuk mendapatkan uang, itu bukan Naradha dan Gema percaya pada cewek itu.

"Gema, kamu gak mau pulang ganti baju sama makan dulu?" Dania -Mama Gema- menatap anaknya dengan pandangan khwatir, sudah berjam – jam Gema hanya duduk diam dan termenung tanpa mau makan dan minum seperti ini, bahkan cowok itu juga masih memakai pakaian sekolah.

Gema menggeleng, "Gema gak akan kemanapun, kalau belum ketemu Radha." Kekeh Gema tidak ingin di bantah.

Dania menghela napasnya pelan, kemudian mengusap kasar wajah cantiknya. Dania benar – benar tidak mengerti jalan pikiran Gema, apakah anaknya itu bodoh atau bagaimana? Bisa – bisanya Gema masih peduli pada Naradha yang jelas – jelas sudah berbohong tentang banyak hal demi kepentingannya sendiri.

"Kamu tuh punya otak gak sih Gem? Kamu masih aja peduli sama pembohong kaya gitu?" tanya Dania geram.

Gema menoleh dengan pandangan menyiratkan bahwa dirinya tidak suka dengan ucapan sang Mama, "Jangan ngomong gitu, Ma!"

"Gitu gimana? Semuanya udah jelas kan? Kamu tuh harusnya pinter dikit jadi cowok Gem, kalau begini jadinya kamu keliatan kaya gak punya harga diri! Apa jadinya kalau Papa kamu tahu, kalau Radha bohongin kita? Dia bisa marah besar, Gem!" ucap Dania yang tersulut emosi.

Gema tahu, Naradha memang bersalah disini. tapi menurutnya belum waktu yang pas untuk kembali menyudutkan Naradha sekarang. Cewek itu saat ini sedang tidak baik – baik saja, hanya dukungan untuk bangkit yang Naradha perlukan untuk saat ini. bukan kembali mengungkit kesalahan yang menurut Gema sudah berlalu. Toh juga sekarang Gema sudah menerima semuanya.

Dania menggeleng heran, saat melihat putranya hanya diam saja. "Kamu tahu Gem? Yang paling parah kalau sampai Papa kamu tahu semua ini, dia bisa bawa kamu pergi jauh Gem!"

"Gema tahu, Ma." Lirih Gema. Kenapa situasi sangat sulit, kehidupan yang ia jalani terlalu rumit untuk anak seusianya. Kepala Gema rasanya ingin pecah memikirkan hidupnya yang serba salah ini, disatu sisi ada Naradha orang yang dirinya cintai, dan di sisi lain ada keluarganya yang pasti tidak akan terima dengan semua kebohongan yang Naradha perbuat.

NARADHA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang