42. Tentang masa lalu yang rumit

6.8K 393 45
                                    

Hai apa kabar?

Siap baca?
Jangan lupa ramaikan vote dan komentarnya ya!!!

Baca jangan ada yang di skip ya,
Semua masa lalu bagaskara bakal dijelaskan disini....

•••||•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••||•••


Saat ini Gema dan Naradha tengah berada di sebuah bangunan tua besar yang terletak cukup jauh dari pusat kota, mereka berdua sampai disini setelah mengikuti mobil hitam yang membawa Agas tadi. Naradha terlihat sangat panik, karena saat ini nyawa Agas sedang dalam bahaya mengingat lelaki itu di bawa secara paksa oleh si tua bangka kejam bernama Ghefan itu.

"Aduh Gem, Mama sama Papa kamu gak bisa di hubungin lagi!" lirih Naradha, sudah berbagai cara ia lakukan untuk meminta bantuan kepada orang tua Gema namun hasilnya nihil. Mereka tidak bisa di hubungi.

Gema hanya memutar bola matanya malas, "Kamu ngapain sih Dha, kita gak ada urusannya sama dia udah yuk mending balik kesekolah atau pulang."

Gema hendak menarik tangan Naradha namun cewek itu malah menggeleng, Naradha sangat tahu kalau Gema sedang kebingungan dengan semua situasi yang sedang mereka hadapi. Naradha ingin menjelaskan semua pada lelaki ini, namun dirinya tidak punya hak untuk melakukannya.

Naradha bingung, karena di satu sisi ia khawatir akan keselamatan Agas, dan disisi lain Naradha tidak tahu bagaimana ia harus menjelaskan semua ini pada Gema.

"Gema, kita gak boleh pergi!" tolak Naradha membuat lelaki itu menghela napasnya marah.

Gema menghempas tangan Naradha, "Kenapa sih Dha? Kenapa kamu tiba – tiba perduli sama si brengsek itu? ngapain juga kamu harus minta bantuan sama orang tua aku?"

"Gema," Naradha tidak tahu harus menjelaskannya dengan cara apa, cewek itu takut salah mengambil langkah.

"Udah lah Dha, ayo balik. Kita gak punya urusan apapun sama mereka." Ucap Gema mencoba meredam semua amarahnya agar tidak meluap pada Naradha.

Jujur saja Gema paling tidak suka melihat Naradha yang terlihat sangat peduli pada Agas, ada rasa cemburu dan marah di hatinya saat melihat Naradha yang seolah sangat takut jika terjadi sesuatu yang buruk pada Agas. Padahal jelas – jelas lelaki itu sudah sangat keterlaluan pada Naradha.

"Enggak Gem! Aku harus bisa hubungin Papa sama Mama kamu dulu! Kita gak bisa pergi." Lirih Naradha mencoba memberi Gema pengertian.

Gema mengeraskan rahanganya, sudah Gema katakan bukan bahwa lelaki itu tidak suka jika Naradha bertingkah seperti ini. cewek ini sama saja memancing amarahnya.

"Sekarang apa lagi Dha? Mau kamu hubungin Papa sama Mama aku juga mereka gak bakal peduli sama Agas! Emang dia siapa hah?!" dapat Naradha lihat kilatan amarah dari kedua manik mata Gema, cewek itu paham namun tidak mengerti cara menjelaskan semua ini pada Gema.

NARADHA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang