PROLOG

18.3K 1.9K 736
                                    

Hallo semuanya🥳🥳🥳

Saya pengen tau dong, kamu termasuk pembaca baru atau pembaca lama nih?

Buat yang baru tau lapak ini, salam kenal ya. Semoga betah dengan tulisan-tulisan saya.

Spill asal kota kalian, pliss!!! Biar kita makin akrab, hihi. Kali aja bisa ketemuan ya kan.😁

Owh iya, sebelum mulai baca ada undang-undang yang harus dipatuhi di lapak ini 👇👇👇

BERANI BACA TULISAN SAYA, BERARTI HARUS BERANI VOTE & COMMENT. SPAM COMMENT BILA PERLU. OK!

Terakhir, kalian mau gak kalau kita bikin group pembaca khusus cerita ini? Sebagai tempat info update dan terbit nanti. Yang mau join bilang "MAU".

Yuk kita baca prolognya

Revisi setelah end

Adnan masih terdiam, dia berdiri mematung tidak jauh dari seorang gadis berambut pirang yang panjangnya kira-kira sebahu. Gadis itu mondar-mandir agak jauh dari posisi Adnan berdiri sekarang, dan dia seolah tidak menyadari keberadaannya. Adnan tidak tahu dia ada di mana dan kenapa ada di tempat ini. Di dalam ruangan yang serba putih itu tidak ada siapa-siapa di sana kecuali mereka berdua. Wajah sang gadis pun demikian, terlihat samar, seperti ada yang membatasi pandangannya, yang jelas ada sebuah tato bergambar kupu-kupu bertengger manis pada leher bagian kanan sang gadis.

Hati dan pikiran Adnan mendadak berkecamuk ingin menyapa gadis itu, ingin memastikan kalau mereka ada di tempat yang tidak berbahaya. Dan juga ingin memastikan gadis itu sedang tidak dalam masalah. Dengan ragu-ragu ia mendekat beberapa langkah, kemudian berdehem untuk memberitahukan kehadiran dirinya. Gadis tadi berhenti dari aktifitasnya sesaat.

“Maaf, sepertinya kamu sedang kebingungan, ada yang bisa saya bantu?” Lanjut Adnan hati-hati, takut mengganggu lawan bicaranya.

Gadis itu menoleh, Adnan sengaja memicingkan mata agar ia bisa melihat dengan jelas wajah itu. Nyaris saja terlihat oleh Adnan, namun mendadak ia terbangun. Suara azan pertama terdengar mengaung, menggema di langit pesantren Subuh kali ini.

Astagfirullah hal adzim!” Cepat-cepat Adnan mengusap wajahnya. Ini sudah kali ke empat ia bermimpi dengan mimpi yang sama. Entah ini pertanda apa. Degup di dadanya masih sama, belum berhenti, debarannya tak menentu. Pikirannya kacau. Hatinya bertanya-tanya siapa gadis itu? Apa ini hanya bunga tidur atau ada makna lain di balik semuanya?

***

Gimana? Penasaran gak kelanjutannya?🫣

Lanjut gak nih?

500 komentar baru kita lanjut ya.😁

Spam comment "Next" di kolom komentar.

Terima kasih sudah mampir. Kamu keren karena baca cerita ini.🥰🥰🥰

NIQAB UNTUK AYDA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang