PART 17

5.7K 878 560
                                    

Halloooo ...
Apa kabar kalian?
Udah part 17 aja nih hehe. Masa sih belum follow akun ini hehe.

Vote dan comment juga ya.🥳
Selamat membaca ...

***

(Revisi setelah end)

Kabar batalnya perjodohan antara Ustaz Adnan dan Zahroh menyebar begitu cepat bak percikan api yang disirami bensin. Hampir semua santri membicarakan hal itu selama beberapa hari terakhir. Di samping kelas beberapa santri duduk berkerumun. Sekarang sedang jam istirahat.

"Eh kalian tahu nggak, kalau Kak Zahroh yang katanya dijodohkan dengan Ustaz Adnan, gak jadi. Dibatalin gitu denger-denger sih."

"Eh kok bisa?" timpal yang lain.

"Ya bisa lah. Namanya juga laki-laki, sekuat apa pun imannya pasti mudah tergoda dengan wanita lain meskipun sudah dijodohkan."

"Maksud kamu gimana?"

"Ya gitu. Kalian kenal santri yang namanya Ayda itu kan?"

Semua yang ada di situ mengangguk.

"Dia kan masuk ke pesantren ini atas rekomendasi orang dalam. Yaitu Ustaz Adnan sendiri. Lihat aja tuh meskipun masih santri baru tapi dia udah tinggal sekamar dengan santri lama, bukan dengan santri baru."

"Iya sih bener."

"Nah itu dia. Pasti ada sesuatu di antara mereka. Aku bilang sih meskipun sakit tapi Kak Zahroh mesti bersyukur."

"Kenapa harus bersyukur."

"Karena Allah udah tunjukan semuanya sebelum akad dilangsungkan. Coba deh kalau udah nikah, otomatis Kak Zahroh harus siap dipoligami."

Semua bergidik ngeri.

"Sssst ... diam-diam! Inces CS dateng."

Dari ujung koridor kelas muncul Ayda, Inces, Raya dan Irma. Mereka baru datang dari kantin untuk mengisi perut. Saat melintasi kerumunan santri tadi, beberapa di antaranya memberikan tatapan tidak suka.

"Ada apa?" tanya Raya yang tidak suka diperlakukan seperti itu.

Karena takut kepada Raya alhasil mereka hanya menggeleng kemudian tertunduk.

Sebenarnya Ayda dan kawan-kawan juga sudah mendengar berita itu, namun mereka mencoba mengabaikan karena itu memang bukanlah urusan mereka. Terutama bagi Ayda, dia mencoba untuk pura-pura tuli setiap kali mendengar namanya disangkut pautkan dengan batalnya perjodohan Ustaz Adnan dan Kak Zahroh, yang keduanya tidak dia pungkiri telah banyak berbuat baik kepadanya.

"Inces ...!" Belum juga mereka tiba di kelas, dari jauh Ustazah Syafira memanggil.

Lantas Inces segera ke sana menghadap kepada Ustazah Syafira. "Na'am, Ustazah."

"Hari ini Ustazah Masyita gak masuk. Tadi kamu gak setoran hafafaln hadis dan belum dihukum kan?"

Inces mengangguk kemudian tersenyum mewakili kata iya.

"Sebagai hukumannya ,ustazah minta tolong kamu bersihkan maktabah (perpustakaan) ya. Ajak teman-teman kamu juga kalau mereka mau bantu kamu."

"Na'am, Ustazah." Inces balik badan dan siap melaksanakn hukuman. Pesantren memang selalu seperti itu, tidak ada hukuman yang pasti bagi seorang santri, namun setiap santri harus siap menerima setiap hukuman selama itu baik untuk dirinya agar jera.

***

Inces, Ayda, Raya dan Irma menuju perpustakaan yang letaknya paling barat. Dekat dengan pintu gerbang pesantren. Jarak sekolah ke perpustakaan kurang lebih sama dengan jarak asrama ke sekolah.

NIQAB UNTUK AYDA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang