PART 25

5.7K 831 283
                                    

Hallo semua ...
Yuk dibaca kelanjutan kisah Ayda. Jangan lupa comment dong hehe. Selamat membaca.🥳

***

(Revisi setelah end)

“Ada apa Zakiyah? Quli walau kaana murron (Katakan walaupun itu pahit),” desak Ustazah Farida. Semua mata tertuju pada Zakiyah yang belum berani membuka suara.

“Saya minta maaf sebelumnya. Terutama untuk ukhti Ayda. Saya tahu siapa yang memindahkan surat-surat itu.” Zakiyah kembali berhenti. Ada perasaan mengganjal yang takut ia sampaikan.

“Siapa Zakiyah? Ceritakan saja. Gak ada yang perlu ditakutkan,” sela Ustaz Adnan. Sekarang dia sudah yakin benar kalau bukan Ayda pelakunya. Dia percaya Ayda serius ingin berubah.

Zakiyah melihat sekilas ke arah Ayda. “Jadi begini ceritanya.” Lanjutnya sembari mengingat kejadian hari itu.

(Flashback)

Alarm pengumuman pesantren berbunyi. Pertanda kalau akan ada pengumuman penting. “I’lan muhim! Semua santri disuruh berkumpul di depan asrama. Berbaris sesuai kamar masing-masing!” Terdengar suara nyaring seorang mudabbiroh yang menggema dari pengeras suara yang ada di setiap sudut pesantren.

Semua santri berbondong keluar. Ada yang keluar dari kamar. Ada yang berlarian dari arah mat’am. Ada juga yang datang dari kamar mandi. Semua santri berbaris rapi. Karena sekarang bertepatan dengan jam makan siang, jadi belum semua santri terkumpul. Walau demikian para mudabbiroh sudah mulai menjalankan tugas. Hari ini mereka dapat perintah dari idaroh untuk merazia kamar santri. Akan diperiksa barang-barang mereka. Kagiatan ini sudah dilakukan rutin dengan jadwal yang tidak ditentukan. Dan diadakan secara dadakan. Ada beberapa barang yang dilarang di pesantren ini. Dan itu akan disita oleh mereka. Para mudabbiroh membagi tugas agar pemeriksaan cepat selesai. Satu per satu barang-barang santri pelanggar mulai dikeluarkan dari dalam kamar mereka. untuk kamar Ayda dan kawan-kawan ditangani oleh Zakiyah dan Zahroh.

Hal huna gurfatu ukhti Ayda (Apa di sini kamar saudari Ayda)?” tanya Zahroh ketika mereka berdua masuk.

Na’am. Bener kak,” jawab Zakiyah.

Mereka berdua mulai memeriksa kamar tersebut. Zakiyah memeriksa dari lemari yang ada di pojok sebelah kanan. Zahroh dari arah berlawanan. Yang diperiksa Zakiyah adalah lemari Raya. Dengan detail Zakiyah memeriksa setiap barang di sana. Zahroh juga sibuk dengan tugasnya. Kebetulan sekali lemari Ayda yang ia periksa. Lemari perempuan yang telah merebut Ustaz Adnan dari dia. Perempuan yang telah menggagalkan perjodohan mereka. Begitu anggapan Zahroh terhadap Ayda. Dia juga telah termakan gosip yang tersebar. Di hatinya telah menaruh kebencian kepada Ayda. Padahal sebelumnya ia yang paling respect dengan kehadiran Ayda di pesantren ini.

“Ah kok gak ada yang mencurigakan sih di sini,” desis Zahroh seperti terlihat putus asa.

“Apa kak? Kakak bilang apa?” sahut Zakiyah yang mendengar sayup-sayup ucapan Zahroh tadi. Dia menyangka kalau dia yang sedang diajak bicara oleh Zahroh.

“Gak-gak. Gak ada apa-apa kok.”

“Owh kirain.”

Karena tidak menemukan apa-apa, Zahroh pun berpindah ke lemari berikutnya. Sangat tidak sesuai dengan yang ia harapkan. Dia ingin Ayda melakukan sebuah kasus yang membuatnya dikeluarkan dari pesantren ini. Dengan begitu pasti bisa menjauhkannya dari Ustaz Adnan. Dan semoga perjodohan bisa kembali dilanjutkan.

NIQAB UNTUK AYDA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang