Ketemu lagi dengan Penulis Newbie
Aku suka sama komentar diawal - awal sangat membangun sekali, dan aku berharap para pembaca memberikan feedback supaya aku bisa berkembang
Terima kasih sebelumnya
Salam penulis
Andra POV
Minggu pagi yang buruk, Nathan sudah berada dikamarku dan melemparkan beberapa bantal kearah wajahku membabi buta. Aku paling benci dengan bagian ketika dia membangunkanku dengan brutal.
Kalian bisa tebak apa yang dia lakukan setiap minggu pagi. Lari pagi . Hanya mendengar namanya saja sudah membuatku mual.
Somebody help me, tolong bawa dia sejauh mungkin.
Kalian tahu apa yang dia katakan padaku yang membuat kepalaku serasa ditikam.
"Andra, you must exercise! kau terlalu lemah."
Lemah? Yang benar saja. Bagaimana mungkin dia mengatakanku lemah -hanya karena aku tidak bisa berolahraga.
Nathan menyilangkan tanganya didada,"Jadi apa kau jadi ikut?" nada suaranya datar.
Aku tidak menggubrisnya. Dan memilih untuk melanjutkan tidurku sampai akhirnya dia kembali bersuara, "Jadi apa kau akan ikut?"
"Baiklah aku menyerah!!!"Teriakku membuat Nathan tersenyum miring. Sibodoh itu tampak menyebalkan berkali - kali lipat dengan modenya saat ini.
Aku benar - benar ingin memukulnya samapi dia benar - benar jatuh pingsan dan masuk rumah sakit jika bisa. Karena sibodoh Nathan selalu menganggu hidupku.
***Can I Say Love You***
Aku melangkahkan kaki dengan malas. Memaksakan keringatku keluar.
Kenapa aku harus menghabiskan minggu pagiku yang berharga dengan orang menyebalkan seperti dia. Mataku berkilat berbahaya menatap Nathan yang kini tengah berlari kegirangan dengan melemparkan senyum terbaiknya kesana kemari. Melemparkan kenenek tua yang sedang duduk disamping kolam pancuran dengan patung anak kecil.Melemparkan senyuman kearah sepasang suami istri yang sedang mendorong balita dengan rambut ikal.
Biar kutebak dia pasti pasangan muda yang baru menikah.
Aku mencoba melemparkan senyum hambarku seperti yang dilakukan Nathan. Jadi, aku mencoba melemparkan senyumku kearah dua perempuan yang seumuran dengan kami yang kebetulan berpapasan.
Yang satu menggunakan T-Shirt berwana merah muda dengan rambut panjang sebahu, dan yang satunya menggunakan baju lengan panjang berwarna kuning dengan rambut yang dikuncir ekor kuda.
"Cukup sporty untuk ukuran cewek yang cuman jogging"gumamku."Shit"teriakku. Apa aku tidak salah lihat.
Aku menghentikan langkahku. Membalikan tubuhku. Dan memngamati dua perempuan yang kebetulan berpapasan denganku tadi.
"Itu Bella!"Teriakku kegirangan.
"Ya itu Bella."Komentar Nathan yang sedari tadi telah memperhatikanku."Jadi tunggu apa lagi, kapan kita-"
Aku melesat sebelum Nathan menyelesaikan kata katanya.Aku tidak menggubrisnya karena aku tahu Nathan hanya akan membuang waktuku saja.
***Can I Say Love You***
Seperti biasa aku hanya menjaga jarak aman hanya untuk memperhatikan Bella. Memperhatikan bagaimana perempuan itu mengenakan baju kuning lengan panjangnya seperti jeruk sunkish. Menggunakan jepit rambut pita kecil berwarna merah putih .
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Say Love you
General FictionAndra : Cerdas, pintar, selalu menjadi juara kelas dari kelas satu sampai sekarang, selalu menjadi mahluk transpan dimanapun dia berada, anti sosial, selalu kena bulli disekolah. Tapi semua berubah ketika dia berguru pada sahabatnya Nathan untuk men...