Sebelum baca jangan lupa buat Votenya
Vote kalian membantu cerita ini untuk terus maju
Koreksi jika ada yang typo dan saya menunggu respon dari kalian
Enjoy It :D
Andra POV
Karena penasaran dengan apa yang sedang mereka bicarakan, jadi aku bergerak mendekati mereka dengan perlahan dan bersembunyi dibalik tembok satpam yang kebetulan jaraknya tidak jauh dari tempat mereka berada.
"Apa maksudnya dengan kau mencium Andra?" Kata Nathan serius dan aku bisa menangkap nada penuh tidak sukanya.
Hey, tunggu kenapa dia membawa - bawaku.
Bella hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Nathan membuatnya menghela nafas, " Aku bertanya padamu, kenapa kau melakukan itu Bell?," Nathan menatap lurus kearah Bella yang memilih untuk melihat kearah sepatunya. Hal yang pernah aku lihat ketika dirumah sakit. Apa itu kebiasaan Bella?
" Aku tahu kau itu orang baik, tapi kenapa kau melakukan itu padanya?" Bella masih diam dan melihat kearah sepatunya.
" Jawab aku Bell," Nathan mengusap wajahnya kasar. Dia terlihat frustasi.
" Aku Tanya sekali lagi," Aku bisa melihat wajah Nathan yang memerah,"kenapa kau melakukan itu!"Nada suara Nathan meninggi. Membuat Bella mengangkat kepalanya. Sekarang dia melihat Nathan.
Dari tempatku berdiri, aku bisa melihat ada air yang lolos dari sudut mata Bella.
" Sial," aku menggeram ketika orang yang aku sukai menangis. Aku akan membuat siapa saja yang membuat Bella menangis menyesal. Walaupun itu Nathan.
Tanganku sudah terkepal dan bersiap untuk bergerak menghampiri mereka, kemudian aku mengurungkan niatku pada saat Nathan berkata," Apa itu semua karena aku?" yang membuat nafasku sesak.
Tunggu, apa maksudnya dengan kata - kata Nathan. Bella menciumku dan itu semua karena Nathan?
Haha, mereka berdua lucu sekali.
Nathan menggelengkan kepalanya," Jangan katakan iya."
" Semua yang dikatakanmu benar." suara Bella bergetar dan setelah itu aku melihat air matanya kembali mengalir kepipinya. Membuat dadaku semakin sesak.
" Aku mencium Andra untuk melihat reaksimu," Kata Bella yang membuat mataku membulat tak percaya.
Aku berusaha mencerna apa yang baru saja aku dengar. Tidak mungkin Bella menciumku hanya untuk menggunakanku sebagai alat untuk balas dendam. Tidak mungkin kan gadis yang aku kagumi, hanya memmanfaatkanku saja?
Tiba - tiba aku merasakan perih didadaku, rasanya seperti ditusuk ribuan jarum. Sangat menyakitkan.
" Aku sakit hati kenapa kau menyukai laki - laki seperti Andra, padahal ada perempuan yang menyukaimu dan rela berkorban demi dirimu." Kata - Kata Bella seperti pukulan telak yang dilemparkan pada wajahku.
Aku memang sudah tahu jika Nathan menyukaiku, tapi mendengar pengakuan Bella secara langsung membuat perih sesuatu didalam dadaku. Rasa perih itu semakin bertambah didadamu ketika aku mencerna apa maksud dari perkataan Bella.
Dia menggunakanku untuk melihat reaksi Nathan.
Astaga, aku tidak percaya dengan apa yang terjadi sekarang. Ini seperti mimpi buruk bagiku. Bahkan lebih buruk dari itu semua.
" Aku tidak percaya kau melakukan hal mengerikan seperti itu Bella, kau-"
" Aku melakukannya karenamu!" Bella berteriak," Kau menolakku dan lebih memilih Andra. Kau gila Nathan. Bagaimana laki - laki bisa menyukai laki - laki lain," Nada suara Bella bergetar. " Itu menyimpang Nat,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Say Love you
General FictionAndra : Cerdas, pintar, selalu menjadi juara kelas dari kelas satu sampai sekarang, selalu menjadi mahluk transpan dimanapun dia berada, anti sosial, selalu kena bulli disekolah. Tapi semua berubah ketika dia berguru pada sahabatnya Nathan untuk men...