Ranjau Cinta |03| |The Fear|

22K 1.6K 42
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Olivia berjalan cepat sembari memegang bahu Rafael yang melangkah di hadapannya. Ia tidak peduli dengan beberapa pegawai yang menatapnya bingung. Siapa yang tidak bingung jika atasan mereka yang biasanya tenang, judes, perfeksionis tiba-tiba terlihat panik?

Beberapa menit kemudian, Olivia menghela napas lega begitu ia dan Rafael berada di ruangannya. Ia baru menyadari bahwa dirinya banyak menahan napas sejak berhadapan dengan Gabriel.

Rafael berbalik lantas menggenggam kedua tangan Olivia. "Mom, Mommy baik-baik saja?"

Sambil berusaha tersenyum, Olivia mengangguk. Ia membalas genggaman Rafael tak kalah erat. "Mommy mau ke kamar mandi dulu. Rafael jangan ke mana-mana, ya?"

Rafael mengangguk sembari tersenyum menenangkan.

Olivia mengecup puncak kepala Rafael sekilas sebelum melangkah ke sebuah pintu di ruangannya, kamar mandi pribadi. Hanya itu, tidak ada kamar tidur pribadi seperti di ruangan Leo.

Setelah menutup pintu, air mata Olivia mengalir. Bayangan tujuh tahun lalu hingga beberapa waktu setelahnya kembali berputar di kepala Olivia.

Tidak ingin Rafael mendengar isakannya, Olivia segera menyalakan keran. Ia duduk di kloset yang tertutup lantas semakin menangis di sana seraya membekap mulut menggunakan tangan.

Olivia takut. Olivia takut Gabriel akan tahu bahwa Rafael adalah putranya, juga karena banyak kemiripan di antara keduanya. Jika dibandingkan, kemiripan Rafael dengan Gabriel lebih dari enam puluh persen, sedangkan sisanya dengan Olivia.

Olivia takut Gabriel merebut Rafael untuk dirawat bersama kekasihnya. Jika Gabriel ingin bertanggung jawab pun, Olivia tetap takut. Ia tidak mau pernikahan tanpa cinta. Satu lagi, Olivia sangat takut dirinya kembali jatuh cinta kepada Gabriel.

"Tujuh tahun sudah berlalu, kenapa kamu datang lagi, Gabriel?!" jerit Olivia frustasi dengan suara pelan.

Sedangkan di ruangan Olivia, Rafael duduk di sofa lalu mengambil ponselnya. Dengan sedikit takut dan penasaran, ia mengetik nama 'Gabriel Wagner' di internet.

Hanya butuh sekitar satu detik sebelum berbagai foto dan informasi tentang Gabriel Wagner terpampang di layar ponsel Rafael.

Rafael memilih salah satu gambar yang menunjukkan wajah Gabriel secara detail. Ia hendak mengamatinya semakin jauh, namun urung karena sebuah suara.

Tok. Tok.

Mendengar suara ketukan pintu, Olivia langsung berusaha menghentikan isakannya lalu mematikan keran. Ia menghapus air matanya dengan sembarangan seraya melangkah cepat.

Tepat ketika ruangannya terbuka, Olivia berdiri membelakangi Rafael dan memeluk putranya itu dari depan.

"Ini Aunty, Olivia." Mary melangkah masuk diikuti Leo.

Melihat keadaan Olivia yang cukup berantakan, Leo hendak mendekat.

"Ajak Rafael makan, Leo." Suara tegas Mary menghentikan langkah Leo.

"Tapi—"

Mary menatap Leo tegas. "Sekarang."

Leo menghela napas. "Sure."

Ranjau Cinta (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang