Ranjau Cinta |18| |The Result|

15.8K 1.2K 36
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Sedikit demi sedikit, kaki Gabriel berhenti berlari tidak jauh dari restoran Mario. Sambil menormalkan napasnya yang tersenggal, ia menatap restoran Mario yang ramai oleh tamu undangan.

Menurut informasi yang Gabriel dapat, hari ini ada grand opening restoran Mario sehingga Olivia ada di sana. Olivia, wanita yang Gabriel ingin segera temui.

Gabriel menyandarkan tubuhnya di dinding yang dilapisi wallpaper mahal. Ia mengangkat sebuah amplop berlogo rumah sakit yang ia pegang dengan erat. Hasil tes DNA dirinya dan Rafael.

Seketika, darah Gabriel kembali berdesir.

Gabriel sudah membaca hasil tes DNA tersebut. Dan jawabannya adalah Rafael dan dirinya memiliki hubungan biologis.

Gabriel menghela napas. Matanya menatap amplop tersebut dengan penuh haru. Perasaan Gabriel campur aduk, antara senang, sedih, antusias, terharu, bingung, dan lainnya yang terlalu susah dijelaskan maupun diungkapkan.

Gabriel sangat senang dan antusias atas hasil tes itu. Olivia melahirkan putranya dan merawatnya dengan baik. Dirinya telah menjadi seorang ayah.

Tapi, Gabriel merasa sedih dan bersalah karena Olivia sangat sulit untuk mengakui fakta itu. Apa alasan Olivia?

Gabriel juga merasa dirinya sangat brengsek karena tidak pernah mencari Olivia.

Sesekali, Gabriel menatap restoran Mario, menunggu sosok Olivia. Gabriel bisa saja masuk, tapi apa yang akan ia bicarakan merupakan sesuatu yang harus dibahas empat mata. Apalagi, Olivia sudah merahasiakan keberadaan Rafael dengan susah payah.

Namun, beberapa saat kemudian, mata Gabriel melebar. Ia spontan menegakkan tubuhnya ketika mendapati Olivia yang berlari keluar dengan wajah pias.

Tanpa menunggu lama, Gabriel langsung menghampiri Olivia dan menahan tangan wanita itu. "Olivia."

Olivia menoleh. Wajahnya penuh ketegangan dan kepanikan. Ucapan Sonia di telepon terus berputar di kepalanya. "Gabriel, aku harus segera pergi. Lepaskan aku. Please."

Gabriel mengernyit. Ia mulai cemas. "Apa terjadi sesuatu dengan Rafael?"

Olivia menggeleng cepat. "Bukan." Mata hazelnya berkaca-kaca. "Tapi, setelah aku bertahun-tahun ada di Bali, mamaku ke sini untuk pertama kalinya, Gabriel."

Bukannya melepas Olivia, Gabriel malah mengeratkan genggamanya. Wajah panik Olivia seperti memberi clue kepadanya. "Mamamu juga tidak tahu tentang Rafael?"

Olivia mengangguk. "Tapi, mamaku sedang di rumahku, Gabriel. Jadi, lepaskan aku. Aku harus ke sana." Air mata mulai mengalir dari mata Olivia.

"Aku ikut," sahut Gabriel tegas.

"Tidak," lawan Olivia tidak kalah tegas, namun terdengar putus asa.

Tangan Gabriel yang lain mengangkat hasil tes DNAnya dan Rafael. "Ini hasil tes DNAku dan Rafael, Olivia. Aku yakin kamu sudah bisa menebak hasilnya yang membuatku menemuimu sekarang."

Mata biru Gabriel menatap Olivia tidak mau dibantah. "Aku sudah bilang, Olivia. Kalau aku membawa bukti yang tidak bisa terelakkan lagi, kamu harus mengakuinya dan memperbolehkanku mendampingimu."

Ranjau Cinta (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang